5 Ciri Gejala Kekurangan Vitamin B12 yang Sering Tak Disadari
- Kamis, 25 September 2025

JAKARTA - Kesehatan tubuh manusia sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi harian.
Salah satu vitamin penting yang sering kali tidak disadari keberadaannya adalah vitamin B12. Vitamin ini berperan besar dalam pembentukan sel darah merah, menjaga fungsi saraf, hingga membantu proses perbaruan DNA. Namun, yang perlu diperhatikan, tubuh tidak mampu memproduksi vitamin B12 secara alami. Itu sebabnya, manusia memerlukan sumber eksternal, baik dari makanan hewani seperti daging, ikan, telur, dan susu, maupun dari suplemen tambahan.
Masalah muncul ketika kebutuhan vitamin B12 tidak tercukupi. Kekurangan vitamin ini sering dianggap sepele, padahal bisa menimbulkan berbagai gejala. Pada tahap awal, tandanya mungkin ringan, tetapi jika berlanjut tanpa perawatan, defisiensi B12 dapat berkembang menjadi kondisi serius yang mengganggu kesehatan secara keseluruhan.
Baca Juga
Berikut adalah sejumlah gejala yang sering dialami orang dengan kekurangan vitamin B12, yang sebaiknya tidak diabaikan.
1. Mudah Lelah dan Lemah
Rasa lelah yang tidak wajar menjadi gejala paling umum dari kekurangan vitamin B12. Bahkan setelah tidur cukup, seseorang bisa tetap merasa lemah dan gelisah. Kondisi ini berkaitan dengan terganggunya produksi sel darah merah sehat dalam tubuh. Tanpa sel darah merah yang cukup, distribusi oksigen ke seluruh tubuh menjadi tidak optimal. Akibatnya, tubuh terasa lemah dan energi menurun drastis.
Untuk menjaga stamina, sebagian orang mengandalkan suplemen vitamin B12 yang diformulasikan untuk mendukung metabolisme energi. Suplementasi semacam ini memang dapat membantu mengembalikan vitalitas tubuh ketika asupan makanan sehari-hari tidak mencukupi.
2. Kesemutan dan Mati Rasa
Gejala lain yang cukup khas adalah kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki. Vitamin B12 memiliki fungsi menjaga selubung pelindung saraf. Saat asupan B12 menurun, saraf tidak bekerja optimal dan timbullah sensasi kesemutan. Jika tidak ditangani, gejala ini bisa berkembang menjadi masalah keseimbangan dan koordinasi tubuh.
Rutin mengonsumsi suplemen vitamin B12 dapat menjaga fungsi saraf tetap sehat, sekaligus membantu tubuh dalam memproduksi sel darah merah yang normal.
3. Perubahan Suasana Hati dan Gangguan Memori
Kekurangan vitamin B12 juga bisa berdampak pada kondisi psikologis. Vitamin ini terlibat dalam produksi zat kimia otak yang memengaruhi suasana hati, seperti serotonin dan dopamin. Ketika kadarnya rendah, seseorang mungkin lebih mudah tersinggung, merasa cemas, bahkan mengalami depresi ringan.
Selain itu, fungsi kognitif seperti daya ingat bisa ikut terganggu. Dalam beberapa kasus, penderita mengalami kelupaan atau kesulitan berkonsentrasi. Untuk mengatasinya, pola makan sehat perlu dijaga. Namun bila tidak cukup, suplemen vitamin B12 bisa menjadi solusi untuk menyeimbangkan kebutuhan tubuh.
4. Kulit Pucat atau Kekuningan
Perubahan pada warna kulit juga dapat menjadi tanda defisiensi B12. Seseorang yang kekurangan vitamin ini sering terlihat pucat, atau bahkan berwarna kekuningan. Hal ini terjadi karena tubuh tidak mampu memproduksi sel darah merah dalam jumlah memadai.
Saat sel darah merah yang terbentuk rusak, pelepasan bilirubin membuat kulit dan bagian putih mata menjadi kuning. Kondisi ini sering kali menjadi tanda bahwa tubuh benar-benar membutuhkan tambahan vitamin B12.
5. Radang atau Sakit pada Lidah
Selain gejala yang tampak dari luar, lidah juga bisa memberikan sinyal adanya kekurangan vitamin B12. Lidah yang terlihat merah, kasar, meradang, atau terasa nyeri merupakan gejala yang dikenal sebagai glositis. Beberapa orang bahkan mengalami rasa terbakar di lidah atau munculnya sariawan yang membuat makan dan berbicara menjadi sulit.
Gejala ini perlu diperhatikan, karena bisa jadi petunjuk dini adanya defisiensi B12. Suplemen dan pola makan yang tepat dapat membantu meredakan masalah ini sebelum berkembang lebih parah.
Mengapa Penting Mengenali Gejala Kekurangan B12
Semua tanda yang disebutkan di atas dapat dideteksi melalui tes darah sederhana. Namun, alih-alih mencoba mendiagnosis diri sendiri, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis. Hanya dengan pemeriksaan yang tepat, penyebab pasti bisa diketahui dan perawatan yang sesuai dapat diberikan.
Jika tidak ditangani, kekurangan vitamin B12 bisa menimbulkan dampak jangka panjang. Mulai dari kelelahan kronis, kerusakan saraf, gangguan daya ingat, hingga masalah suasana hati yang mengganggu kualitas hidup sehari-hari.
Dengan terapi yang tepat, termasuk pola makan kaya vitamin B12 serta konsumsi suplemen bila diperlukan, tubuh bisa kembali seimbang. Menjaga kadar vitamin ini bukan hanya soal mencegah penyakit, tetapi juga memastikan tubuh berfungsi secara optimal dari hari ke hari.
Kekurangan vitamin B12 sering kali tidak disadari karena gejalanya mirip dengan masalah kesehatan lain, seperti kelelahan atau mood yang tidak stabil. Namun, tanda-tanda seperti lemas berkepanjangan, kesemutan, kulit pucat, hingga radang lidah, sebaiknya tidak dianggap enteng.
Mengenali gejalanya lebih awal adalah langkah penting untuk mencegah komplikasi. Dengan asupan nutrisi yang memadai dan pemeriksaan medis bila dibutuhkan, kadar vitamin B12 dapat tetap terjaga sehingga tubuh tetap sehat dan berenergi.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
10 Manfaat Air Rebusan Ketumbar untuk Kesehatan Tubuh Sehari-Hari
- Kamis, 25 September 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Investasi Hulu Migas RI Capai Rp152 Triliun per Agustus 2025
- 25 September 2025
3.
Resep Empal Daging Jawa dan Rahasia Bumbu Khas Nusantara
- 25 September 2025
4.
5 Tanda Awal Kanker Tenggorokan yang Kerap Terabaikan
- 25 September 2025
5.
Dampak Doomscrolling pada Kesehatan Mental dan Cara Mengatasinya
- 25 September 2025