Gerakan Ekonomi Kerakyatan: PLN IP dan CSR

Gerakan Ekonomi Kerakyatan: PLN IP dan CSR

JAKARTA— Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan KLHK RI, Bambang Supriyanto yang hadir mewakili Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Alue Dohong mengatakan program ini merupakan awal dari sebuah gerakan ekonomi kerakyatan yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang telah teruji dalam menjalankan program Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

"Deklarasi dukungan dengan 5 perusahaan peringat Emas PROPER ini merupakan cikal bakal bergulirnya gerakan ekonomi kerakyatan, selain distribusi akses juga diberi pendampingan, hingga tumbuhnya nilai ekonomi, jadi gerakan CSR ini bukan sekedar gerakan dermawanan, tetapi gerakan mensejahterakan kedua belah pihak, harapannya dengan 5 perusahaan ini dapat menjadi role model bagi perusahaan lain," ujar Bambang.

Sebagai Generation Company terbesar di Asia Tenggara, PLN Indonesia Power selalu berkomitmen untuk mendukung program Pemerintah dalam implementasi Sustainable Development Goal’s (SDGs) dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Sepanjang tahun 2022 PLN Indonesia Power telah menjalankan lebih dari 5000 program CSR yang dijalankan oleh seluruh unit kerja yang tersebar di Indonesia.

Baca Juga

Di Electricity Connect 2024, Komut PLN Jabarkan Strategi Jitu Tarik Investasi Hijau untuk Transisi Energi

“Yang terkini PLN Indonesia Power deklarasikan dukungannya terhadap program pemberdayaan masyarakat sekitar dengan tujuan untuk menjaga kelestarian dan produktifitas hutan, dalam hal ini KUPS (Kelompok Usaha Perhutanan Sosial).”

Sementara itu pada kesempatan lain Wakil Menteri LHK RI, Alue Dohong menyatakan Presiden Joko Widodo mendorong dan membuka akses pemanfaatan pengelolaan hutan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat hingga 5%, untuk itu diperlukan peran serta semua pihak untuk memberikan ruang dan pendampingan agar program Perhutanan Sosial ini menjadikan hutan produktif dan hutan yang terjaga kelestariannya.

“Sebagai Sub Holding PLN, kami tentunya sangat komit untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SGDs) 2030, salah satu upayanya yaitu dengan memaksimalkan Program TJSL yang dijalankan, hal ini kami lakukan dengan bangga karena dapat andil untuk mendukung program-program Pemerintah,” ungkap Agung Siswanto, Sekretaris Perusahaan PLN Indonesia Power.

Program pemberdayaan masyarakat ini bertujuan membangun kegiatan untuk menjaga kelestarian dan produktifitas hutan, dalam hal ini KUPS (Kelompok Usaha Perhutanan Sosial) yang direncanakan meliputi 13 provinsi dengan luas area total 8.114,3 hektar.

PLN Indonesia Power sendiri akan bekerjasama mengembangkan KUPS yang berada pada wilayah kerja perusahaan untuk mencapai predikat platinum dan menjadi kelompok mandiri. Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Perusahaan PLN Indonesia Power, Agung Siswanto, Vice President Corporate Communication and CSR, Rahmi Sukma serta Vice President of Health Safety and Environment, IGAN Wardiana.

Redaksi

Redaksi

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Warga Depok Soroti Rencana Insinerator Skala Rumahan, Apa Dampaknya?

Warga Depok Soroti Rencana Insinerator Skala Rumahan, Apa Dampaknya?

Pengelolaan Sampah di Depok: Insinerator atau Solusi Ramah Lingkungan?

Pengelolaan Sampah di Depok: Insinerator atau Solusi Ramah Lingkungan?

Uji Coba Insinerator di Depok: Pakar dan Warga Sampaikan Kekhawatiran

Uji Coba Insinerator di Depok: Pakar dan Warga Sampaikan Kekhawatiran

Pro dan Kontra Penggunaan Insinerator di Depok, Warga Khawatir Dampak Kesehatan

Pro dan Kontra Penggunaan Insinerator di Depok, Warga Khawatir Dampak Kesehatan

Warga Sukmajaya dan Cimanggis Depok Khawatir Penggunaan Incenerator Skala Rumahan, Inginkan Alternatif Lain

Warga Sukmajaya dan Cimanggis Depok Khawatir Penggunaan Incenerator Skala Rumahan, Inginkan Alternatif Lain