Sektor Transportasi Masuki Era Konvergensi, Butuh EBT Capai Kemandirian Energi

Electricity Connect 2024

Jakarta-Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo mengatakan, dalam proses mengakselerasi transisi energi bersih, diperlukan pembauran hingga pergeseran pada pemanfaatan energi di berbagai sektor, termasuk transportasi.

Pada sektor ini, industri dan masyarakat yang terbiasa memanfaatkan bahan bakar fosil seperti minyak dan solar untuk menjalankan kendaraannya, kini mulai beralih menggunakan kendaraan listrik berbasis baterai.

Hal ini didukung pula dengan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dimiliki Indonesia, seperti nikel yang selama ini diketahui sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik.

Baca Juga

Jadwal Kapal Pelni Makassar Biak September 2025 Terbaru

Selain itu, peralihan ini juga terkait dengan urgensi percepatan pengembangan ekosistem berbasis kendaraan listrik demi mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi serta mencapai transisi energi bersih.

"Kami melihat bahwa di sektor transportasi pun itu ada konvergensi, dari tadinya berbasis pada BBM (Bahan Bakar Minyak) menjadi berbasis pada listrik. Kemudian juga, kalau kita melihat adanya hilirisasi, itu membutuhkan energi bersih," kata Darmawan, dalam ajang Electricity Connect 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2024).

Mengacu pada gelaran Electricity Connect 2024 bertajuk 'Go Beyond Power Energizing The Future' yang diinisiasi PLN bersama Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), ia memandang event ini sebagai momen yang tepat untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Selain itu, Darmawan juga mengucapkan terima kasih kepada MKI yang telah berkomitmen membantu pemerintah dalam mengakselerasi proses transisi energi ini. "Maka dalam hal ini, kita melihat bahwa momentum dari Electricity Connect 2024 ini adalah momentum yang luar biasa. Saya mengucapkan terima kasih kepada MKI," jelas Darmawan.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum MKI, Evy Haryadi mengatakan bahwa kemandirian dan ketahanan energi merupakan kunci untuk mendukung pertumbuhan ekonomi hijau berkelanjutan. Kemandirian ini, kata dia, dapat diwujudkan melalui optimalisasi potensi sumber daya mineral yang dimiliki Indonesia, termasuk EBT.

"Untuk mencapai kemandirian energi ini, kita perlu mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki oleh Indonesia, tidak hanya sumber daya yang berupa bahan bakar fosil. Namun, terlebih lagi potensi sumber daya EBT, mulai dari hidro, geotermal, angin, surya, serta potensi energi baru lainnya," tegas Evy.

Pemerintah saat ini terus mendorong komitmen terkait kebijakan penggunaan kendaraan listrik untuk mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik sebagai salah satu langkah menuju transisi energi bersih.

Salah satu komitmennya diwujudkan melalui gelaran acara Electricity Connect 2024 bertajuk ‘Go Beyond Power Energizing The Future’ yang diinisiasi PLN dan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat transisi Energi Baru Terbarukan (EBT).

Ketua Panitia Electricity Connect 2024, Arsyadany G Akmalaputri, mengatakan bahwa event ini akan menampilkan berbagai teknologi maupun inovasi yang dapat membantu pemerintah dalam mendukung upaya akselerasi transisi energi bersih.

“EC (Electricity Connect) tahun ini merupakan gabungan acara yang akan menyajikan pameran digitalisasi sistem kelistrikan, digitalisasi peralatan listrik rumah tangga dengan IoT, future office, future EV Ecosystem, dan inovasi teknologi yang lain, yang tentunya akan memberikan wawasan bagi generasi muda dan profesional di industri tentang bagaimana masa depan ketenagalistrikan berkembang, seiring dengan tren energi terbarukan dan teknologi digital,” kata Arsyadany, dalam keterangannya.