Cofiring PLN IP Tingkatkan Standar Hidup di Tengah Perubahan Energi Terbarukan
- Rabu, 07 Agustus 2024
PLN Indonesia Power (PLN IP) terus berinovasi dalam berbagai sektor bisnisnya, termasuk program cofiring di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Kali ini, melalui salah satu unitnya, yaitu Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Singkawang, PLN IP memanfaatkan biomassa dari limbah serbuk gergaji atau sawdust sebagai bahan campuran energi primer di PLTU Bengkayang, Kalimantan Barat. Program ini tidak hanya mendukung transisi energi di Indonesia, tetapi juga memberikan manfaat ganda bagi perusahaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyatakan bahwa biomassa sawdust merupakan salah satu alternatif untuk menggantikan peran batubara sebagai energi primer. Langkah ini adalah wujud komitmen dari PLN Grup dalam mendukung transisi energi di Indonesia serta mempercepat tercapainya target Net Zero Emission pada tahun 2060. Cofiring biomassa ini juga menjadi salah satu pendorong hijau dalam program percepatan peningkatan penggunaan energi terbarukan di Indonesia.
"Pemanfaatan biomassa di PLTU Bengkayang akan mengurangi emisi dari sektor kelistrikan, ini adalah bentuk dukungan PLN Indonesia Power sebagai Subholding PLN kepada Pemerintah dalam upaya mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060," kata Edwin.
Baca Juga
Edwin mengungkapkan, uji bakar cofiring biomassa sawdust pada PLTU Bengkayang merupakan konversi bahan bakar fosil batubara dengan bahan bakar biomassa. Uji bakar tersebut menggunakan 250 ton atau 10% dari total pemakaian batubara PLTU Bengkayang per harinya.
"Uji bakar cofiring biomassa sawdust pada PLTU Bengkayang telah kami laksanakan dengan presentase 10% dari total pemakaian batubara, ini merupakan salah satu komitmen PLN dalam mendukung konversi energi baru terbarukan," tuturnya.
Sementara itu, Manajer PLN IP UBP Singkawang Slamet Muji Raharjo mengatakan target produksi listrik yang bersumber dari biomassa pada PLTU Bengkayang sebesar 5.000 MW, artinya sekitar 4% dari total keseluruhan produksi listrik yang dihasilkan PLTU tersebut dalam waktu satu tahun.
"Setelah uji bakar cofiring sawdust ini kedepannya tentu kami akan lakukan secara berkelanjutan menggunakan biomassa sawdust dan alternatif lainnya," ujar Slamet.
Dalam prosesnya, pemanfaatan biomassa sawdust sebagai energi primer PLTU Bengkayang ini melibatkan masyarakat, salah satunya melalui kelompok Sawmill. Ketua Sawmill Muhsinin mengaku mendapat manfaat dengan adanya program cofiring sawdust, yaitu meningkatkan produktifitas Sawmill. Sebelumnya limbah sawdust memenuhi area kerja sehingga area kerja menjadi terbatas dan kotor, namun kini dengan adanya program _cofiring di PLTU Bengkayang dirasa dapat memberikan nilai ekonomi sehingga penghasilan dapat meningkat serta dapat menyerap tenaga kerja baru.
"Pekerja yang dilibatkan dalam ekosistem biomassa sebelumnya merupakan pengangguran, sehingga dengan adanya program ini sangat membantu memberikan penghasilan per orang Rp 100 ribu per truk dengan asumsi 1 hari 1 truk maka 1 bulan mendapat penghasilan Rp 3 juta yang mana ini lebih besar dari UMK di Mempawah sebesar Rp 2,7 juta. Penghasilan tesebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk sekolah anak," jelas Muhsinin.
Muhsinin melanjutkan, selain berdampak pada kesejahteraan masyarakat, program pemanfaatan sawdust untuk cofiring juga berdampak pada perbaikan lingkungan. Dimana dengan program ini dapat secara langsung mengatasi permasalahan limbah kayu.
"Biomassa yang berasal dari sawdust ini memberikan beragam manfaat, baik dari sisi kesehajeraan masyarakat hingga kelestarian lingkungan," imbuhnya.
PLN IP sebelumnya juga telah melaksanakan cofiring pada PLTU Bengkayang, dengan memanfaatkan limbah racik uang kertas (LRUK) sebagai bahan bakar pengganti batubara.
Pemanfaatan LRUK tersebut merupakan wujud kolaborasi antara PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Singkawang bersama Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Barat.
Berita menarik terkait PLN Indonesia Power lainnya dapat diakses pada portal www.plnindonesiapower.co.id
Redaksi
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Arasoft Dorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia Lewat Inovasi NamoAuthor
- Selasa, 19 November 2024
Berita Lainnya
Warga Depok Soroti Rencana Insinerator Skala Rumahan, Apa Dampaknya?
- Minggu, 24 November 2024
Pengelolaan Sampah di Depok: Insinerator atau Solusi Ramah Lingkungan?
- Minggu, 24 November 2024
Uji Coba Insinerator di Depok: Pakar dan Warga Sampaikan Kekhawatiran
- Minggu, 24 November 2024
Pro dan Kontra Penggunaan Insinerator di Depok, Warga Khawatir Dampak Kesehatan
- Minggu, 24 November 2024