Dirut PLN: PLN IP memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership

Dirut PLN: PLN IP memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership

JAKARTA-PLN Indonesia Power (PLN IP) terus bergerak maju dalam memenuhi kebutuhan energi Indonesia dengan mengadopsi berbagai teknologi Energi Baru Terbarukan (EBT). Komitmen ini merupakan langkah konkret dalam mendukung visi net zero emission sambil mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, mengungkapkan pentingnya transisi energi dalam forum Asia Pacific Energy Talks. Forum yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari negara-negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia, menjadi wadah untuk berdiskusi tentang tantangan dan peluang di sektor energi.

"Menuju net zero emission bukanlah hal yang mudah, tetapi PLN Indonesia Power bertekad keras untuk mencapainya dengan merumuskan solusi strategis dalam transisi energi," ungkap Edwin.

Baca Juga

TJSL & CSR Awards 2024: PLN Enjiniring Unggul dengan Penghargaan Platinum Star 5 Berkat Program CSR

PLN IP tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga memperhitungkan kebutuhan energi Indonesia di masa depan. "Dalam 35 tahun mendatang, permintaan energi akan meningkat secara signifikan, sehingga kami perlu mempertimbangkan berbagai opsi energi baru terbarukan yang tersedia di Indonesia," tambah Edwin.

Meskipun demikian, Edwin menyadari bahwa beberapa teknologi EBT yang sedang dikembangkan belum sepenuhnya siap untuk diterapkan secara luas. "Saat ini, kami telah memperkenalkan beberapa jenis EBT seperti hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia. Namun, penerapannya masih menunggu kematangan teknologi untuk menghindari dampak kenaikan biaya listrik," jelas Edwin.

Sebagai langkah awal menuju target net zero emission, PLN Indonesia Power merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023. Dalam proyek ini, PLN IP memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

"Inisiatif Hijaunesia 2023 mempercepat pengembangan EBT yang tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 – 2030, dengan total kapasitas mencapai 1.055 MW," ujar Edwin.

PLN IP juga berkomitmen untuk mempercepat pembangunan PLTS di lima lokasi dengan total kapasitas 500 MW. Proses pembangunan ini akan dilakukan secara paralel dengan pra-seleksi mitra, termasuk kontraktor EPC, pemilihan lender, dan proses perizinan.

Dengan langkah-langkah progresif ini, PLN Indonesia Power memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam transisi energi menuju masa depan yang bersih dan berkelanjutan. Komitmen perusahaan ini tidak hanya mencakup pengembangan infrastruktur energi baru terbarukan, tetapi juga inovasi berkelanjutan dalam memastikan ketersediaan energi yang ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia.

Redaksi

Redaksi

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

PLN Raih Dua Penghargaan Internasional dalam Ajang ESG Business Awards 2024 di Singapura

PLN Raih Dua Penghargaan Internasional dalam Ajang ESG Business Awards 2024 di Singapura

Berdampak Signifikan, Program CSR PLN Borong Penghargaan di Asian Impact Awards 2024

Berdampak Signifikan, Program CSR PLN Borong Penghargaan di Asian Impact Awards 2024

Ubah Lahan Kritis Jadi Hijau dan Produktif, PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa Berbasis Pertanian Terpadu

Ubah Lahan Kritis Jadi Hijau dan Produktif, PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa Berbasis Pertanian Terpadu

Empat Tahun Jalankan Transformasi, Nilai Aset PLN Tembus Rp1.691 Triliun

Empat Tahun Jalankan Transformasi, Nilai Aset PLN Tembus Rp1.691 Triliun

Terus Kembangkan Bahan Co-Firing Biomassa, PLN Bersama Kementan Luncurkan Model Pertanian Terpadu

Terus Kembangkan Bahan Co-Firing Biomassa, PLN Bersama Kementan Luncurkan Model Pertanian Terpadu