PLN Indonesia Power Raih Rekor MURI Penggunaan Limbah Uang Kertas Terbanyak untuk Cofiring
- Rabu, 06 Desember 2023
JAKARTA- PT PLN Indonesia Power PLTU Jateng 2 Adipala PGU tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas penggunaannya terhadap 100 ton limbah racik uang kertas (LRUK) sebagai bahan bakar cofiring pengganti sebagian batubara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Cofiring sendiri merupakan metode pembakaran batu bara yang dicampur dengan bahan bakar alternatif seperti biomassa untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
"Uji coba ini merupakan bagian dari upaya PLN Indonesia Power untuk mendukung program bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) nasional sebesar 23% pada tahun 2025," ujar Humas PLN Indonesia Power, Nanda Ramadhitya.
Baca Juga
LRUK sebanyak 100 ton tersebut dikumpulkan dari berbagai cabang Bank Indonesia di Bandung, Semarang, Yogyakarta, Purwokerto, Tasikmalaya, Cirebon, dan Tegal. Limbah ini dibakar dalam satu hari untuk turut menghasilkan energi listrik.
Sebelumnya, PLTU Adipala telah melakukan uji coba cofiring dengan bahan bakar alternatif lain seperti wood pellet pada 2021 dan sekam padi pada 2022. Saat ini, PLTU tersebut secara rutin menggunakan serbuk gergaji sebagai bahan bakar cofiring.
Penggunaan LRUK sebagai bahan bakar cofiring dinilai sebagai inovasi baru PLN Indonesia Power untuk meningkatkan bauran EBT dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait efektivitas dan keberlanjutan metode ini dalam skala penuh.
Redaksi
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Anggota DPRD Depok Fraksi PKS Dilaporkan Terima Gratifikasi Proyek APBD
- Rabu, 27 November 2024
Siap Layani Pilkada Serentak 2024, PLN Berlakukan Siaga Kelistrikan Nasional
- Selasa, 26 November 2024
Kementerian BUMN Laporkan Pendapatan Negara dari Deviden BUMN Tercapai 100 Persen
- Senin, 25 November 2024
Terpopuler
1.
2.
3.
4.
5.
Kunjungan Prabowo ke China, Para Konglomerat Indonesia Ikut Dampingi
- 11 November 2024