Kontribusi PLN Indonesia Power pada Transisi Energi Berkelanjutan dengan Pengembangan Hidrogen Hijau
- Selasa, 05 Desember 2023
JAKARTA-PLN Indonesia Power meresmikan 12 unit Pabrik Hidrogen Hijau (GHP) pada tanggal 20 November 2023. GHP ini tersebar di seluruh Indonesia, dengan kapasitas produksi total sebesar 199 ton per tahun.
GHP ini diproduksi menggunakan sumber daya dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan Sertifikat Energi Terbarukan (REC). Pengembangan GHP oleh PLN Indonesia Power membawa beberapa manfaat, antara lain meningkatkan produksi hidrogen hijau, memenuhi kebutuhan hidrogen yang beragam, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mendukung peralihan menuju energi yang lebih berkelanjutan.
Pengembangan GHP oleh PLN Indonesia Power mendapat dukungan luas, baik dari pemerintah maupun pelaku industri. Pemerintah Indonesia telah menetapkan target untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060, dan untuk mencapainya, dukungan dari berbagai pihak, termasuk PLN Indonesia Power, sangat diperlukan.
Baca Juga
Pelaku industri menyambut positif pengembangan GHP oleh PLN Indonesia Power. Hidrogen hijau memiliki potensi besar untuk menggantikan bahan bakar fosil di berbagai sektor industri, memberikan penghematan biaya produksi, dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Pengembangan GHP oleh PLN Indonesia Power menjadi langkah penting dalam mendukung transisi energi di Indonesia. Dengan dukungan dari berbagai pihak, PLN Indonesia Power dapat berkontribusi pada terwujudnya Indonesia yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Redaksi
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Anggota DPRD Depok Fraksi PKS Dilaporkan Terima Gratifikasi Proyek APBD
- Rabu, 27 November 2024
Siap Layani Pilkada Serentak 2024, PLN Berlakukan Siaga Kelistrikan Nasional
- Selasa, 26 November 2024
Kementerian BUMN Laporkan Pendapatan Negara dari Deviden BUMN Tercapai 100 Persen
- Senin, 25 November 2024
Terpopuler
1.
2.
3.
4.
5.
Kunjungan Prabowo ke China, Para Konglomerat Indonesia Ikut Dampingi
- 11 November 2024