JAKARTA - Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 diperkirakan akan meningkatkan aktivitas perjalanan masyarakat dari ibu kota.
Korps Lalu Lintas Polri (Korlantas) memproyeksikan sekitar 2,9 juta kendaraan akan meninggalkan Jakarta, menandai peningkatan yang signifikan dibandingkan hari normal. Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, menegaskan bahwa pihak kepolisian telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi lonjakan lalu lintas ini.
“Proyeksinya 2.915.318 kendaraan akan meninggalkan Jakarta saat nataru. Angka ini meningkat 12,2 persen dari hari biasa dan 0,9 persen dari periode libur Natal tahun lalu,” kata Agus.
Kondisi Lalu Lintas Masih Terkendali
Meskipun jumlah kendaraan meningkat, Agus meyakinkan bahwa kepolisian memiliki skema pengaturan lalu lintas yang siap diterapkan. Beberapa langkah strategis seperti one way dan contraflow siap dijalankan sesuai kebutuhan di lapangan. “Prediksi boleh tinggi, tapi kondisi di jalan tetap dapat dikendalikan. Jika diperlukan, one way akan diterapkan dan kami standby di command center,” jelasnya.
Korlantas menekankan pentingnya perhitungan matang agar distribusi kendaraan di jalan tol dan arteri tetap seimbang. “Traffic accounting sangat menentukan kondisi arus lalu lintas. Saat one way diterapkan, distribusi antar tol dan arteri harus seimbang sehingga tidak terjadi penumpukan di titik tertentu,” tambah Agus.
Arus Kendaraan Berdasarkan Arah Perjalanan
Berdasarkan data Korlantas, proyeksi distribusi kendaraan dari Jakarta ke beberapa arah sebagai berikut:
Arah Barat: Sekitar 888.000 kendaraan diperkirakan menuju Cikupa dan Merak.
Arah Timur: Sekitar 960.000 kendaraan menuju Tol Trans Jawa.
Arah Selatan: Sekitar 672.000 kendaraan menuju Bandung, Ciawi, dan kawasan sekitarnya.
Dengan jumlah kendaraan yang mencapai jutaan unit, skema pengaturan lalu lintas menjadi krusial untuk mencegah kemacetan panjang. Agus menekankan, koordinasi antar tol dan arteri harus matang agar semua kendaraan dapat bergerak lancar.
Persiapan Menghadapi Libur Akhir Tahun
Selain skema one way dan contraflow, pihak kepolisian juga memonitor situasi secara real time melalui command center. Pemantauan ini memungkinkan penyesuaian cepat jika terjadi lonjakan di titik tertentu. Agus menambahkan bahwa pola perjalanan masyarakat biasanya meningkat tajam pada libur akhir tahun, tetapi angka ini tetap lebih rendah dibandingkan libur Idul Fitri 2025.
“Jika dibandingkan dengan libur Idul Fitri, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta saat nataru relatif lebih sedikit, tetapi tetap perlu antisipasi karena meningkat signifikan dibandingkan hari normal,” jelasnya.
Peran Strategis Informasi Lalu Lintas
Pentingnya informasi arus kendaraan juga diingatkan oleh Korlantas. Informasi ini membantu masyarakat merencanakan perjalanan dengan lebih baik, menghindari kepadatan di titik rawan kemacetan, serta menyesuaikan waktu keberangkatan. Agus menegaskan bahwa masyarakat dapat memanfaatkan media sosial, aplikasi navigasi, dan update resmi dari kepolisian untuk memperoleh informasi terkini.
Kesiapan Infrastruktur Jalan Tol dan Arteri
Dalam menghadapi arus tinggi, kesiapan infrastruktur juga menjadi faktor penting. Jalan tol Trans Jawa, Tol Merak, serta jalur menuju Bandung dan Ciawi akan menjadi fokus pengawasan. Agus menyebutkan, kepolisian akan berkoordinasi dengan pengelola jalan tol dan pihak terkait agar arus kendaraan tetap lancar.
Selain itu, titik peristirahatan dan layanan darurat juga telah disiapkan untuk mengurangi risiko kecelakaan dan memberikan kenyamanan bagi pengendara. “Kami pastikan semua jalur strategis aman, termasuk kesiapan petugas dan layanan pendukung,” kata Agus.
Imbauan bagi Masyarakat
Korlantas juga mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan kendaraan sebelum berangkat, mematuhi rambu lalu lintas, dan tetap berhati-hati di jalan. Langkah ini penting untuk menjaga keselamatan dan kelancaran arus selama libur Natal dan Tahun Baru.
“Persiapkan kendaraan, patuhi rambu, dan tetap waspada. Dengan koordinasi semua pihak, arus lalu lintas akan tetap terkendali meskipun volume kendaraan meningkat,” tutup Agus.
Dengan antisipasi yang matang, pemerintah dan kepolisian optimistis masyarakat dapat menikmati libur akhir tahun dengan aman, sekaligus meminimalkan risiko kemacetan parah di jalan tol dan arteri utama.