RI Targetkan Investasi Besar Demi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Kamis, 27 November 2025 | 11:38:04 WIB
RI Targetkan Investasi Besar Demi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

JAKARTA - Indonesia tengah menatap peluang pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dengan strategi jangka panjang yang menekankan peran investasi.

Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P. Roeslani, menegaskan bahwa untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029, negara membutuhkan aliran investasi sebesar Rp13.032 triliun atau sekitar US$869 miliar.

Rosan menjelaskan, investasi memiliki peranan penting tidak hanya sebagai sumber modal, tetapi juga sebagai pemicu multiplier effect yang signifikan, termasuk penciptaan lapangan kerja dan peningkatan produktivitas sektor ekonomi lainnya. “Kalau kita lihat, dalam lima tahun ke depan, pertumbuhan investasi yang diharapkan kurang lebih adalah Rp13.032 triliun,” kata Rosan.

Angka ini menunjukkan rata-rata pertumbuhan investasi tahunan sebesar 15,7 persen dibandingkan realisasi 10 tahun terakhir, di mana total investasi mencapai Rp9,1 triliun. Rosan menekankan bahwa target ini memang ambisius, tetapi menjadi tolok ukur penting untuk mendorong perekonomian nasional.

Strategi Perbaikan Iklim Investasi

Menteri Rosan menekankan bahwa pencapaian target ini bergantung pada iklim investasi yang kondusif. Salah satu fokus utama adalah penyederhanaan sistem perizinan yang selama ini dianggap rumit. Selama ini, investor harus menunggu respons dari 18 kementerian berbeda. Kini, sistem perizinan telah terintegrasi di bawah Kementerian Investasi dan Hilirisasi melalui sistem Online Single Submission (OSS).

“Kami sedang sempurnakan OSS agar proses lebih cepat dan efisien. Ini penting supaya investor tidak ragu menanamkan modalnya di Indonesia,” ujar Rosan.

Lebih lanjut, Rosan menyebut bahwa prosedur pemberian izin kini bisa berjalan otomatis. Misalnya, jika ada perjanjian dengan kementerian lain dan mereka tidak merespons dalam waktu 10 hari, izin secara otomatis diterbitkan. Mekanisme ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 28, yang memberikan kewenangan kepada BKPM untuk menerbitkan izin secara mandiri. Rosan mencontohkan, dalam dua bulan terakhir, pihaknya telah mengeluarkan 151 izin melalui prosedur ini.

Investasi sebagai Motor Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Rosan, pencapaian target investasi Rp13.032 triliun menjadi salah satu kunci untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan masuknya investasi, proyek-proyek strategis di berbagai sektor seperti hilirisasi mineral, manufaktur, energi, dan infrastruktur dapat berjalan lebih cepat. Selain itu, aliran modal ini diharapkan mampu mendorong inovasi dan peningkatan kapasitas industri lokal, termasuk pengembangan sektor padat karya.

BKPM juga melihat bahwa proyek-proyek hilirisasi mineral dan industri lain membutuhkan kombinasi antara investasi besar dan teknologi, meski penyerapan tenaga kerja di sektor tertentu cenderung lebih kecil dibanding sektor padat karya. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dalam menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan penciptaan lapangan kerja.

Percepatan Proyek Strategis dan Hilirisasi

Rosan menekankan bahwa pemerintah terus mendorong proyek strategis untuk memastikan investasi tidak hanya masuk tetapi juga memberikan dampak nyata bagi ekonomi. Hilirisasi mineral, pengembangan energi baru terbarukan, dan penguatan manufaktur menjadi fokus utama. Dengan dukungan investasi yang cukup besar, diharapkan kapasitas produksi dalam negeri meningkat, mengurangi ketergantungan impor, dan menstimulasi sektor pendukung lainnya.

Lebih jauh, integrasi perizinan dan sistem OSS juga dimaksudkan untuk meminimalisir hambatan birokrasi yang selama ini menjadi salah satu kendala bagi investor. “Prosedur perizinan yang cepat dan transparan adalah salah satu kunci agar investasi dapat segera dieksekusi,” jelas Rosan.

Tantangan dan Harapan

Meskipun target pertumbuhan investasi besar, Rosan mengakui tantangan tetap ada. Menurutnya, investasi memerlukan kepastian hukum, kemudahan prosedur, dan dukungan infrastruktur. Selain itu, pemerintah juga harus menjaga agar proyek-proyek strategis mampu memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, termasuk penciptaan lapangan kerja.

Rosan optimistis bahwa melalui kombinasi kebijakan yang tepat, penyederhanaan izin, dan strategi proaktif, target pertumbuhan ekonomi 8 persen dapat dicapai. “Investasi bukan sekadar angka, tetapi alat untuk membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif,” pungkasnya.

Dengan langkah-langkah ini, pemerintah menekankan bahwa investasi merupakan fondasi utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Setiap aliran modal yang masuk diharapkan mampu menciptakan efek berganda bagi sektor industri, penciptaan lapangan kerja, dan penguatan daya saing global Indonesia.

Terkini