JAKARTA — PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) bersiap menatap 2026 dengan optimisme tinggi. Perusahaan laboratorium ini menyiapkan serangkaian strategi untuk memperbaiki kinerja keuangan, setelah mencatat laba bersih Rp2,7 miliar hingga kuartal III-2025, meski turun sekitar 4% secara tahunan (year on year).
Direktur Utama Diagnos Lab, Fergus Richard, menjelaskan bahwa pemulihan profitabilitas akan dicapai melalui efisiensi biaya, ekspansi jaringan layanan, dan penguatan portofolio tes diagnostik. Langkah-langkah ini diharapkan mendorong pertumbuhan pendapatan sekaligus meningkatkan margin perusahaan.
Efisiensi Biaya untuk Menekan Beban Operasional
Fergus menuturkan bahwa salah satu beban terbesar DGNS berasal dari ongkos reagen. Namun, perusahaan belum menaikkan harga layanan karena mendapatkan perlindungan harga dari distributor. “Kami belum melakukan penyesuaian harga meski kurs menekan biaya. Masih ada skema price protection dari distributor yang membantu menjaga stabilitas biaya,” ujarnya.
Meski pendapatan sedikit turun, margin kotor justru meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh konsolidasi pemeriksaan ke laboratorium pusat, penurunan harga beberapa bahan baku hingga 20%-30%, serta pengurangan penggunaan layanan rujukan eksternal. Langkah-langkah ini menunjukkan fokus DGNS dalam mengelola biaya operasional agar profitabilitas tetap terjaga.
Selain itu, DGNS mulai menghadirkan layanan penunjang baru di klinik, termasuk radiologi, yang sebelumnya harus dirujuk ke pihak ketiga. Inisiatif ini tidak hanya memperkuat portofolio layanan, tetapi juga meningkatkan kontrol kualitas dan efisiensi operasional.
Optimalisasi Layanan dan Smart Medical Check-Up
Memasuki kuartal IV-2025, manajemen DGNS memproyeksikan kinerja membaik seiring tingginya permintaan corporate medical check-up (MCU). Perusahaan mengandalkan model smart medical check-up yang memanfaatkan algoritma analitik untuk membaca data kesehatan pelanggan, meningkatkan akurasi diagnosis dan kepuasan pasien.
“Antrean MCU korporasi sudah penuh sampai akhir tahun. Kami harap kontribusinya mendorong perbaikan kinerja kuartal IV tahun ini,” ujar Fergus. Dengan fokus pada layanan korporasi, DGNS berupaya memperkuat arus pendapatan yang stabil dan berulang.
Ekspansi Jaringan Laboratorium
Untuk mendukung pertumbuhan, DGNS menambah empat jaringan laboratorium baru di Padang, Pekanbaru, Depok, dan Nusa Penida sepanjang 2025. Ekspansi tahun depan akan difokuskan pada kota-kota besar seperti Medan, Jakarta, Bandung, dan Surabaya, namun prioritas utama tetap optimalisasi lima klinik yang sudah berjalan.
Fergus menekankan bahwa ekspansi akan tetap berbasis model rujukan berjenjang serta kolaborasi B2B dan B2B2C. Pendekatan ini memungkinkan DGNS menjangkau pasar lebih luas sekaligus menjaga kualitas layanan dan efektivitas operasional.
Investasi Alat Laboratorium dan Produk Unggulan
DGNS juga menyiapkan alokasi capex sekitar Rp12 miliar untuk pelengkapan alat laboratorium berbasis functional medicine pada 2026. Total alokasi capex masih menunggu finalisasi, seiring penyesuaian anggaran perusahaan. Langkah ini menunjukkan komitmen DGNS untuk memperkuat layanan diagnostik unggulan yang menjadi pembeda kompetitif di industri.
Selain itu, layanan genomic dan molecular diagnostics tetap menjadi fokus strategis. Fergus menjelaskan, DGNS menawarkan pendekatan kolaboratif untuk memenuhi kebutuhan bioinformatika dan analisis data, yang selama ini menjadi hambatan bagi banyak rumah sakit.
Strategi Pemulihan Kinerja
Fokus DGNS pada 2026 mencakup tiga strategi utama: optimalisasi klinik, efisiensi biaya, dan perluasan layanan berbasis produk unggulan. Dengan menggabungkan strategi ini, perusahaan menargetkan pertumbuhan kinerja yang lebih sehat dan stabil.
“Kami percaya 2026 menjadi fase percepatan transformasi. Dengan optimalisasi klinik, efisiensi biaya, dan perluasan layanan berbasis produk unggulan, kami menargetkan kinerja yang lebih sehat,” pungkas Fergus.
Melalui langkah-langkah strategis ini, DGNS berharap dapat memperkuat posisi di pasar laboratorium Indonesia, memperluas jangkauan layanan, serta meningkatkan kepuasan pelanggan. Transformasi yang berfokus pada efisiensi, inovasi layanan, dan kolaborasi diharapkan menjadi fondasi untuk pertumbuhan berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.