Penjualan Properti Linktown Capai Rp 2,7 Triliun hingga November 2025

Rabu, 26 November 2025 | 13:09:57 WIB
Penjualan Properti Linktown Capai Rp 2,7 Triliun hingga November 2025

JAKARTA - Meski pasar properti menghadapi tekanan di tengah ketidakpastian ekonomi, Linktown berhasil mempertahankan performa pemasaran yang solid sepanjang 2025. 

Perusahaan properti digital ini membukukan transaksi 1.700 unit properti dengan nilai transaksi (Gross Development Value/GDV) mencapai Rp 2,7 triliun hingga November, setara dengan 100% target penjualan tahun ini.

JAKARTA - Meski pasar properti menghadapi tekanan di tengah ketidakpastian ekonomi, Linktown berhasil mempertahankan performa pemasaran yang solid sepanjang 2025. 

Perusahaan properti digital ini membukukan transaksi 1.700 unit properti dengan nilai transaksi (Gross Development Value/GDV) mencapai Rp 2,7 triliun hingga November, setara dengan 100% target penjualan tahun ini.

Strategi Layanan Finansial Terpadu

Co-Founder Linktown, Swandy Sutanto, menyampaikan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari strategi perusahaan dalam memperluas layanan. Salah satunya adalah peluncuran divisi baru, Linktown Solutions, pada Februari 2025, yang menawarkan konsultasi kredit properti terintegrasi mulai dari KPR, take-over, kredit multiguna, hingga komersial.

“Strategi digitalisasi dan penguatan layanan Linktown membuat kami mampu menjaga performa di tengah kondisi ekonomi yang menantang,” ujar Swandy.

Divisi ini memungkinkan Linktown tidak hanya bertumpu pada transaksi properti, tetapi juga menambah sumber pendapatan melalui solusi finansial, sehingga model bisnis perusahaan lebih beragam dan adaptif terhadap dinamika pasar.

Fokus pada Segmen Hunian dan Komersial

Mayoritas transaksi sepanjang 2025 berasal dari segmen hunian, menyumbang sekitar 89% dari total penjualan. Produk hunian dengan harga Rp700 juta–Rp1,5 miliar paling diminati, khususnya oleh pembeli rumah pertama dan keluarga muda. Sedangkan segmen komersial menyumbang 11% penjualan, dengan unit di atas Rp3 miliar menjadi pilihan utama.

Secara geografis, permintaan tertinggi tercatat di Tangerang dan Jakarta Selatan. Wilayah Bekasi, Jakarta Timur, Cibubur, Depok, dan Bogor menunjukkan stabilitas penjualan, sementara Bandung dan Surabaya menyumbang transaksi konsisten meski belum sebesar Jabodetabek.

Ekspansi Cabang untuk Penetrasi Pasar Lebih Luas

Seiring pertumbuhan, Linktown menambah empat cabang baru pada 2025, sehingga total jaringan kini mencapai 11 cabang di kota-kota besar di Indonesia. Strategi ekspansi ini selaras dengan upaya perusahaan meningkatkan penetrasi pasar dan memperkuat branding.

Lima Strategi Kunci Pemasaran dan Penjualan

Swandy menjelaskan lima strategi kunci yang diterapkan untuk menggenjot penjualan:

Pemasaran digital berbasis data melalui Meta Ads, TikTok Ads, SEO, dan performance marketing.

Kerja sama dengan perbankan untuk mempercepat proses KPR dan menyediakan program free appraisal melalui Linktown Solutions.

Peningkatan kapasitas tim pemasaran melalui pelatihan agen berbasis CRM, lead scoring, dan manajemen pipeline yang disiplin.

Memperluas portofolio listing eksklusif untuk meningkatkan kepercayaan pemilik properti.

Strategi branding agresif lewat kampanye edukasi, kolaborasi dengan pengembang besar, serta aktivasi di berbagai kanal digital.

Pengakuan Nasional atas Kinerja Gemilang

Pencapaian tersebut diikuti dengan pengakuan nasional. Linktown meraih lima penghargaan, termasuk Diamond Producer di One Smile Club Awards, empat trofi dari Summarecon Annual Awards, Agent of Excellent Awards dari Damai Putra Group, The Best Office Broker Property Icon Category di AREBI Summit, dan Top National Contributor KPR BCA 2025.

Co-Founder Linktown, Abel Kurniajaya, menekankan bahwa pencapaian ini didorong oleh penjualan yang konsisten melampaui target, inovasi digital marketing, serta standar layanan yang menekankan edukasi, transparansi, dan pendampingan hingga akad.

“Fokus kami tidak hanya pada jumlah unit yang terjual, tetapi juga kualitas layanan kepada pelanggan, dari pencarian properti hingga proses pembelian,” ujar Abel.

Strategi Linktown untuk 2026

Memasuki 2026, perusahaan memusatkan strategi pada tiga hal utama:

Meningkatkan kinerja area existing lewat penetrasi pasar dan penguatan listing eksklusif.

Mempercepat modernisasi teknologi dengan pengembangan aplikasi dan integrasi AI untuk manajemen lead serta analisis harga properti.

Mengejar target bisnis 2.800 unit terpasarkan dengan GDV Rp3,5 triliun, porsi listing eksklusif 40%, dan peningkatan produktivitas agen sebesar 20%.

Dengan langkah-langkah tersebut, Linktown berharap dapat mempertahankan momentum positif, memperkuat ekosistem properti digital, dan menghadirkan pengalaman lebih menyeluruh bagi pembeli dan pemilik properti. Strategi digitalisasi, edukasi pasar, dan ekspansi cabang diyakini akan mendorong pertumbuhan berkelanjutan, bahkan di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif.

Co-Founder Linktown, Swandy Sutanto, menyampaikan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari strategi perusahaan dalam memperluas layanan. Salah satunya adalah peluncuran divisi baru, Linktown Solutions, pada Februari 2025, yang menawarkan konsultasi kredit properti terintegrasi mulai dari KPR, take-over, kredit multiguna, hingga komersial.

“Strategi digitalisasi dan penguatan layanan Linktown membuat kami mampu menjaga performa di tengah kondisi ekonomi yang menantang,” ujar Swandy.

Divisi ini memungkinkan Linktown tidak hanya bertumpu pada transaksi properti, tetapi juga menambah sumber pendapatan melalui solusi finansial, sehingga model bisnis perusahaan lebih beragam dan adaptif terhadap dinamika pasar.

Fokus pada Segmen Hunian dan Komersial

Mayoritas transaksi sepanjang 2025 berasal dari segmen hunian, menyumbang sekitar 89% dari total penjualan. Produk hunian dengan harga Rp700 juta–Rp1,5 miliar paling diminati, khususnya oleh pembeli rumah pertama dan keluarga muda. Sedangkan segmen komersial menyumbang 11% penjualan, dengan unit di atas Rp3 miliar menjadi pilihan utama.

Secara geografis, permintaan tertinggi tercatat di Tangerang dan Jakarta Selatan. Wilayah Bekasi, Jakarta Timur, Cibubur, Depok, dan Bogor menunjukkan stabilitas penjualan, sementara Bandung dan Surabaya menyumbang transaksi konsisten meski belum sebesar Jabodetabek.

Ekspansi Cabang untuk Penetrasi Pasar Lebih Luas

Seiring pertumbuhan, Linktown menambah empat cabang baru pada 2025, sehingga total jaringan kini mencapai 11 cabang di kota-kota besar di Indonesia. Strategi ekspansi ini selaras dengan upaya perusahaan meningkatkan penetrasi pasar dan memperkuat branding.

Lima Strategi Kunci Pemasaran dan Penjualan

Swandy menjelaskan lima strategi kunci yang diterapkan untuk menggenjot penjualan:

Pemasaran digital berbasis data melalui Meta Ads, TikTok Ads, SEO, dan performance marketing.

Kerja sama dengan perbankan untuk mempercepat proses KPR dan menyediakan program free appraisal melalui Linktown Solutions.

Peningkatan kapasitas tim pemasaran melalui pelatihan agen berbasis CRM, lead scoring, dan manajemen pipeline yang disiplin.

Memperluas portofolio listing eksklusif untuk meningkatkan kepercayaan pemilik properti.

Strategi branding agresif lewat kampanye edukasi, kolaborasi dengan pengembang besar, serta aktivasi di berbagai kanal digital.

Pengakuan Nasional atas Kinerja Gemilang

Pencapaian tersebut diikuti dengan pengakuan nasional. Linktown meraih lima penghargaan, termasuk Diamond Producer di One Smile Club Awards, empat trofi dari Summarecon Annual Awards, Agent of Excellent Awards dari Damai Putra Group, The Best Office Broker Property Icon Category di AREBI Summit, dan Top National Contributor KPR BCA 2025.

Co-Founder Linktown, Abel Kurniajaya, menekankan bahwa pencapaian ini didorong oleh penjualan yang konsisten melampaui target, inovasi digital marketing, serta standar layanan yang menekankan edukasi, transparansi, dan pendampingan hingga akad.

“Fokus kami tidak hanya pada jumlah unit yang terjual, tetapi juga kualitas layanan kepada pelanggan, dari pencarian properti hingga proses pembelian,” ujar Abel.

Strategi Linktown untuk 2026

Memasuki 2026, perusahaan memusatkan strategi pada tiga hal utama:

Meningkatkan kinerja area existing lewat penetrasi pasar dan penguatan listing eksklusif.

Mempercepat modernisasi teknologi dengan pengembangan aplikasi dan integrasi AI untuk manajemen lead serta analisis harga properti.

Mengejar target bisnis 2.800 unit terpasarkan dengan GDV Rp3,5 triliun, porsi listing eksklusif 40%, dan peningkatan produktivitas agen sebesar 20%.

Dengan langkah-langkah tersebut, Linktown berharap dapat mempertahankan momentum positif, memperkuat ekosistem properti digital, dan menghadirkan pengalaman lebih menyeluruh bagi pembeli dan pemilik properti. Strategi digitalisasi, edukasi pasar, dan ekspansi cabang diyakini akan mendorong pertumbuhan berkelanjutan, bahkan di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif.

Terkini