JAKARTA - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) tengah menatap peluang ekspansi dan efisiensi operasional yang lebih luas setelah mendapat suntikan modal kerja dari Danantara.
Dukungan finansial ini diyakini dapat memperkuat kapasitas produksi dan meningkatkan skala bisnis menjelang akhir tahun, sekaligus menjadi katalis bagi perbaikan kinerja perseroan secara menyeluruh.
Modal Kerja untuk Memperluas Skala Bisnis
Direktur Infrastruktur dan Operasi Krakatau Steel, Utomo Nugroho, menjelaskan bahwa peran Danantara sebagai penyokong modal akan meningkatkan kapasitas operasional KRAS. “Dengan masuknya dukungan Danantara di akhir tahun ini, modal kerja di-support, harapannya dengan working capital maka skala bisnis kami akan bisa diperbesar,” ujar Utomo.
Perluasan skala bisnis diharapkan memberikan ruang efisiensi signifikan, baik dari sisi biaya tetap maupun biaya variabel. Dengan kapasitas yang lebih besar, Krakatau Steel dapat mengoptimalkan proses produksi serta memperkuat daya saing di pasar baja domestik.
Rencana Injeksi Modal dan Restrukturisasi
PT Danantara Asset Management (Persero) menegaskan bahwa rencana suntikan modal ke Krakatau Steel sudah memasuki tahap final. Managing Director Danantara Asset Management, Febriany Eddy, menyebutkan bahwa besaran modal kerja yang dialokasikan masih dalam proses perhitungan, namun fokus utama adalah mendukung operasi inti produksi baja.
Dana yang diminta Krakatau Steel mencapai US$500 juta atau setara dengan Rp8,3 triliun. Tujuan penggunaan modal kerja ini mencakup percepatan restrukturisasi utang dan pemulihan bisnis perseroan. Febriany menekankan bahwa langkah ini diambil karena kondisi keuangan KRAS belum optimal, meski perusahaan memiliki sejumlah keunggulan kompetitif di sektor baja nasional.
Potensi Strategis Kawasan Industri
Krakatau Steel memiliki lokasi industri yang strategis dengan akses tol, jalur kereta, serta pelabuhan laut dalam (deep sea port) dengan kapasitas angkut 200.000 DWT. “Kawasan industri akan lebih optimal jika tenant-nya tepat. Jadi, kami ingin menghidupkan dan menjayakan kembali Krakatau Steel,” ujar Febriany. Kombinasi ini membuat perseroan memiliki keunggulan lokasi yang mendukung ekspansi produksi dan distribusi produk baja secara efisien.
Respons Pasar dan Kinerja Saham
Respons positif pasar tercermin dari lonjakan harga saham KRAS sebesar 298,02% sepanjang tahun berjalan, menembus level Rp402 per saham. Direktur Utama Krakatau Steel, Muhammad Akbar Djohan, menegaskan bahwa kenaikan ini sepenuhnya merupakan respons pasar terhadap kinerja dan transformasi yang dilakukan perseroan. “Fluktuasi saham KRAS ini murni didorong oleh respons pasar dan tidak ada informasi atau kejadian material yang belum diumumkan ke publik,” jelasnya.
Transformasi yang tengah berjalan mencakup efisiensi operasional, perbaikan struktur biaya energi, dan optimalisasi portofolio anak usaha. Penguatan harga saham KRAS menunjukkan persepsi investor yang positif terhadap upaya restrukturisasi, perbaikan keuangan, serta potensi meningkatnya permintaan baja di tengah proyek hilirisasi industri nasional.
Kinerja Keuangan Positif Hingga Kuartal III/2025
Berdasarkan laporan keuangan, KRAS berhasil membalikkan posisi rugi menjadi laba bersih US$22,17 juta hingga kuartal III/2025, berbeda dari rugi US$185,22 juta pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan usaha tercatat US$706,08 juta, naik 7,39% YoY dari US$657,52 juta.
Pendapatan terbesar berasal dari produk baja sebesar US$570,36 juta, diikuti segmen sarana infrastruktur US$171,57 juta, serta rekayasa dan konstruksi US$11,86 juta. Beban pokok penjualan meningkat 10,07% YoY menjadi US$652,97 juta, menyebabkan margin kotor menipis 17,38% menjadi US$53,12 juta. Meski begitu, efisiensi dan restrukturisasi utang berhasil menjaga profitabilitas.
Restrukturisasi Utang Mendukung Profitabilitas
Salah satu faktor kunci perbaikan keuangan KRAS adalah laba atas penyelesaian kewajiban dipercepat melalui keringanan utang restrukturisasi sebesar US$156,74 juta. Dengan strategi ini, perseroan mampu mengurangi beban bunga sekaligus memperkuat posisi likuiditas, sehingga mendukung keberlanjutan operasional.
Posisi Neraca dan Ekuitas
Dari sisi neraca, kas dan setara kas perseroan relatif stabil di US$71,37 juta, hanya turun tipis 0,12% YoY. Total aset KRAS menurun 2,56% menjadi US$2,82 miliar, sementara liabilitas berkurang 5,27% menjadi US$2,33 miliar. Ekuitas meningkat 12,76% YtD menjadi US$490,69 juta. Posisi ini mencerminkan stabilitas keuangan yang lebih sehat setelah restrukturisasi dan suntikan modal yang direncanakan.
Optimisme Menjelang Akhir Tahun
Dengan dukungan modal kerja dari Danantara, optimisme KRAS untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas skala bisnis semakin nyata. Langkah-langkah efisiensi operasional, restrukturisasi utang, serta peningkatan profitabilitas diharapkan terus mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan hingga akhir tahun. Transformasi ini juga diharapkan semakin memperkuat posisi KRAS di industri baja nasional dan meningkatkan kepercayaan investor dalam jangka panjang.