JAKARTA - Banyak orang beranggapan bahwa setiap telur ayam yang dijual di pasaran pasti aman untuk dikonsumsi.
Telur sering dianggap sebagai sumber protein praktis dan serbaguna sehingga hampir selalu tersedia di dapur rumah tangga. Namun, menurut penjelasan ahli, tidak semua jenis telur layak untuk dikonsumsi, terutama jika tidak melalui proses seleksi yang tepat.
Pengetahuan mengenai jenis telur yang aman dikonsumsi sangat penting, mengingat peredarannya di pasar tradisional terkadang tidak sepenuhnya terkontrol. Sudut pandang inilah yang menjadi titik awal pembahasan mengenai perbedaan telur konsumsi dan telur yang justru sebaiknya dihindari.
Guru Besar Ilmu Ternak Unggas IPB University, Prof. Niken Ulupi, mengingatkan bahwa ada jenis telur ayam yang sebenarnya tidak layak dikonsumsi masyarakat umum. Jenis telur tersebut adalah telur ayam pedaging bibit atau yang dikenal sebagai telur fertil. Meskipun bentuknya sekilas menyerupai telur konsumsi biasa, karakteristik internalnya berbeda sehingga memiliki risiko lebih besar jika digunakan untuk kebutuhan dapur.
Penjelasan Mengenai Telur Fertil dan Sifatnya
Telur fertil merupakan telur yang dihasilkan dari ayam betina yang telah mengalami proses pembuahan oleh ayam jantan. Karena adanya pembuahan tersebut, bagian dalam telur mengandung embrio. Prof. Niken Ulupi menjelaskan bahwa telur ini memiliki sifat mudah rusak, terutama apabila tidak disimpan pada suhu rendah. Tanpa penanganan yang benar, embrio di dalam telur dapat mulai berkembang sebagian sehingga memicu perubahan tekstur, aroma, hingga membuat telur cepat busuk.
Kondisi ini tentu berbeda dengan telur konsumsi yang berasal dari ayam petelur yang tidak melalui proses pembuahan. Telur konsumsi lebih stabil kualitasnya, tidak mengandung embrio, dan memiliki daya simpan lebih lama. Inilah alasan mengapa telur fertil seharusnya tidak dijual bebas di pasaran untuk kebutuhan rumah tangga.
Selain cepat busuk, telur fertil juga berpotensi menimbulkan risiko kontaminasi pangan jika tidak tersimpan dalam kondisi ideal. Hal ini disebabkan oleh proses biologis di dalam telur yang tetap berlangsung setelah dilepaskan dari induknya. Ketidakstabilan inilah yang menjadikan telur fertil tidak masuk kategori telur konsumsi.
Ciri Telur Fertil yang Perlu Diwaspadai Pembeli
Membedakan telur fertil dengan telur konsumsi sebenarnya bisa dilakukan melalui beberapa tanda fisik. Pemahaman ini sangat bermanfaat terutama jika Anda sering membeli telur di pasar tradisional, tempat telur dari berbagai sumber bisa bercampur.
Beberapa ciri yang perlu diperhatikan antara lain:
Masa simpan lebih pendek karena adanya embrio yang membuat telur cepat berubah kualitas.
Mudah busuk pada suhu ruang, terutama jika tidak disimpan pada suhu dingin sejak awal.
Terkadang terdapat titik embrio di bagian tengah yang terlihat saat telur dibuka.
Lebih rentan perubahan tekstur dan aroma, terutama setelah beberapa hari.
Ciri-ciri ini penting diketahui agar konsumen tidak tertipu dan tetap mengonsumsi telur yang aman. Mengingat telur merupakan bahan makanan yang sering dikonsumsi banyak keluarga, pemilihan jenis telur yang tepat menjadi langkah penting menjaga kesehatan rumah tangga.
Dampak Kesehatan dan Pengaruh pada Harga Telur
Peredaran telur fertil yang tidak lolos proses seleksi penetasan dapat menimbulkan berbagai masalah, tidak hanya dari sisi keamanan pangan tetapi juga dari sisi ekonomi.
Dari sisi kesehatan, telur fertil memiliki tingkat pembusukan yang jauh lebih cepat. Jika dikonsumsi dalam kondisi tidak segar, risiko keracunan makanan bisa meningkat. Telur yang mengandung embrio yang mulai berkembang juga dapat menimbulkan aroma dan rasa yang tidak normal, sehingga sangat tidak layak menjadi bahan masakan.
Dari sudut pandang industri dan pasar, keberadaan telur fertil di peredaran umum juga dapat mengganggu kestabilan harga telur konsumsi. Telur ini sejatinya tidak diperuntukkan untuk dijual sebagai bahan pangan rumah tangga, melainkan khusus untuk keperluan pembibitan ayam broiler. Ketika telur fertil yang gagal menetas masuk ke pasar konsumsi, keberadaannya dapat menurunkan harga telur biasa dan berpotensi merugikan peternak ayam petelur.
Inilah alasan mengapa edukasi mengenai perbedaan kedua jenis telur perlu disebarluaskan kepada konsumen. Pemahaman yang baik akan menjaga stabilitas industri peternakan, sekaligus meningkatkan keamanan pangan keluarga di rumah.
Panduan Memilih Telur Aman untuk Kebutuhan Sehari-Hari
Agar terhindar dari risiko membeli telur fertil yang tidak layak konsumsi, beberapa langkah sederhana dalam memilih telur bisa dijadikan pedoman. Panduan ini tidak mengubah isi informasi, tetapi menekankan kembali pentingnya seleksi saat berbelanja.
Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:
Pilih telur dari penjual yang tepercaya, karena penjual profesional akan menghindari peredaran telur fertil.
Amati kondisi cangkang, pastikan tidak retak, tidak lembap, dan tidak mengeluarkan bau aneh.
Perhatikan warna cangkang yang konsisten dan tidak menunjukkan tanda-tanda bercak mencurigakan.
Simpan telur dalam suhu sejuk, misalnya dalam lemari pendingin, agar kualitas tetap terjaga.
Dengan mengikuti panduan ini, Anda bisa memastikan bahwa telur yang dibeli aman dikonsumsi keluarga. Pengetahuan sederhana mengenai jenis telur, cara memilih, dan memahami ciri fisiknya dapat membantu mencegah risiko kesehatan yang tidak diinginkan.