JAKARTA - Pergerakan harga bahan pangan di Indonesia menjadi perhatian masyarakat dan pelaku usaha, terutama menjelang musim libur dan perubahan musim tanam.
Berdasarkan data terkini dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Senin, 17 November 2025 pukul 09.13 WIB, tercatat adanya fluktuasi harga pada berbagai komoditas pokok di sejumlah wilayah. Dari total 25 komoditas yang dipantau, 9 komoditas mengalami kenaikan harga sementara 15 komoditas lainnya menunjukkan tren penurunan.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain:
Cabai Rawit Merah: Rp40.633 per kg (+4,76%)
Cabai Merah Keriting: Rp52.951 per kg (+1,23%)
Bawang Merah: Rp39.230 per kg (+0,63%)
Daging Kerbau Segar (Lokal): Rp141.154 per kg (+0,31%)
Daging Ayam Ras: Rp37.125 per kg (+0,44%)
Minyak Goreng Kemasan: Rp20.950 per liter (+0,44%)
Tepung Terigu (Curah): Rp9.697 per kg (+0,06%)
Beras Premium: Rp15.485 per kg (+0,12%)
Sementara komoditas yang menurun harganya meliputi:
Garam Konsumsi: Rp11.267 per kg (-2,56%)
Ikan Tongkol: Rp34.330 per kg (-2,2%)
Cabai Merah Besar: Rp52.142 per kg (-2,13%)
Ikan Bandeng: Rp34.324 per kg (-1,7%)
Ikan Kembung: Rp42.493 per kg (-1,49%)
Kedelai Biji Kering (Impor): Rp10.508 per kg (-1,58%)
Minyakita: Rp17.190 per liter (-1,18%)
Minyak Goreng Curah: Rp17.281 per liter (-1,07%)
Tepung Terigu Kemasan: Rp12.787 per kg (-1,24%)
Beras SPHP: Rp12.387 per kg (-0,67%)
Daging Kerbau Beku (Impor): Rp103.995 per kg (-0,92%)
Daging Sapi Murni: Rp134.287 per kg (-0,69%)
Bawang Putih Bonggol: Rp36.094 per kg (-0,78%)
Jagung Tingkat Peternak: Rp6.797 per kg (-0,9%)
Gula Konsumsi: Rp17.840 per kg (-0,43%)
Beberapa komoditas tetap stabil:
Beras Medium: Rp13.492 per kg
Lonjakan harga cabai rawit merah menjadi perhatian karena kenaikannya mencapai hampir 5 persen, menandai kebutuhan pengawasan lebih ketat pada komoditas yang rentan fluktuasi musiman. Sebaliknya, penurunan harga garam, jagung, dan beberapa jenis ikan memberikan sedikit keringanan bagi konsumen, terutama rumah tangga berpenghasilan rendah.
Pergerakan harga ini menunjukkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh pasokan, distribusi, dan permintaan lokal. Pemantauan rutin dari Bapanas sangat penting agar masyarakat dan pedagang dapat menyesuaikan strategi belanja dan distribusi bahan pangan.