Sido Muncul Optimalkan Kinerja Keuangan, Alokasikan Capex untuk Dividen

Rabu, 12 November 2025 | 08:13:16 WIB
Sido Muncul Optimalkan Kinerja Keuangan, Alokasikan Capex untuk Dividen

JAKARTA – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) terus menunjukkan strategi pengelolaan keuangan yang konservatif namun efektif, dengan memanfaatkan sisa capital expenditure (capex) untuk meningkatkan imbal hasil bagi pemegang saham. 

Sepanjang sembilan bulan 2025, perusahaan hanya menyerap 24,66% dari total capex yang dianggarkan, sementara sisa dana akan dialokasikan sebagai dividen, menegaskan komitmen SIDO dalam menjaga keseimbangan antara investasi dan pengembalian kepada investor.

Direktur SIDO, Budiyanto, menjelaskan minimnya serapan capex disebabkan oleh tidak adanya pembangunan pabrik baru sepanjang tahun. Pabrik Tolak Angin yang telah beroperasi sejak 2018 ternyata masih mampu memenuhi kebutuhan produksi domestik maupun ekspor perusahaan. 

“Capex yang terserap Rp37 miliar mostly untuk perbaikan atau modernisasi alat-alat kami. Tidak ada capex yang signifikan untuk pembangunan pabrik baru, jadi kebutuhan capex besar jangka pendek tidak terlihat,” ujar Budiyanto.

Tren Penurunan Serapan Capex Selama Tiga Tahun

Realisasi capex SIDO memang menunjukkan tren menurun dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2022, perusahaan menyerap Rp118 miliar, setahun kemudian hanya Rp50 miliar, dan pada 2024 menyusut menjadi Rp46 miliar. Penurunan ini sejalan dengan strategi SIDO untuk lebih fokus pada pemeliharaan fasilitas produksi yang ada, alih-alih menginvestasikan dana besar untuk ekspansi pabrik baru.

Dengan sisa capex yang masih tersedia ratusan miliar rupiah, SIDO memutuskan untuk mengalokasikan sebagian besar dana tersebut sebagai dividen. Langkah ini sekaligus menjaga dividend payout ratio (DPR) perusahaan tetap tinggi, memberikan sinyal positif kepada pemegang saham terkait stabilitas dan profitabilitas perusahaan.

Dividen Interim Sebagai Bukti Kinerja Positif

Untuk tahun buku 2025, SIDO menargetkan pembagian dividen interim senilai Rp660 miliar atau Rp22 per lembar saham. Dividen ini akan diberikan kepada 30 miliar lembar saham perseroan. Besaran dividen yang signifikan ini sejalan dengan performa positif perusahaan sepanjang sembilan bulan pertama 2025, yang mencatatkan pendapatan Rp2,72 triliun, meningkat 3,89% YoY dibandingkan Rp2,62 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

SIDO berhasil membukukan laba bersih senilai Rp818,54 miliar, naik 5,19% YoY dari Rp778,11 miliar pada periode Januari–September 2024. Torehan laba ini menunjukkan bahwa efisiensi operasional dan pengelolaan modal yang tepat mampu menghasilkan kinerja keuangan yang solid, sekaligus mendukung strategi distribusi dividen yang tinggi.

Sejarah Pembagian Dividen Tinggi

Secara historis, SIDO selalu berupaya menjaga rasio pembagian dividen di atas 90% dari laba bersih. Pada 2020, DPR mencapai 100%, 2021 sebesar 90%, 2022 mencapai 99%, 2023 sebesar 97%, dan pada 2024 kembali 100% dari total laba bersih. Praktik ini menunjukkan konsistensi perusahaan dalam memberikan nilai tambah bagi pemegang saham melalui distribusi laba yang sehat.

Strategi Keuangan Berkelanjutan

Keputusan SIDO untuk membatasi serapan capex dan mengalihkan sebagian besar dana untuk dividen menegaskan fokus perusahaan pada efisiensi modal. Alih-alih melakukan ekspansi pabrik baru yang membutuhkan investasi besar, SIDO memilih memperkuat infrastruktur yang sudah ada, memperbarui peralatan produksi, dan menjaga stabilitas operasi agar dapat terus memenuhi permintaan pasar, baik domestik maupun ekspor.

Budiyanto menekankan, strategi ini bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga soal memberikan imbal hasil optimal kepada investor. Dengan DPR tinggi dan kinerja laba yang meningkat, pemegang saham memperoleh keuntungan ganda: pertumbuhan nilai perusahaan dan arus kas dividen yang signifikan.

Keseimbangan Antara Capex dan Dividen

Pendekatan SIDO ini mencerminkan keseimbangan antara investasi untuk perbaikan fasilitas dan pengembalian modal kepada investor. Dengan hanya menyerap 24,66% capex tahun ini, SIDO memastikan dana tersedia untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang sekaligus memberikan kepastian dividen. Hal ini juga menjadi bukti bahwa perusahaan mampu menjaga likuiditas dan fleksibilitas keuangan di tengah kondisi pasar yang dinamis.

Strategi alokasi capex SIDO yang konservatif namun efisien membuktikan bahwa perusahaan mampu mengelola modal dengan bijak. Fokus pada modernisasi fasilitas, efisiensi operasional, dan distribusi dividen tinggi memperkuat posisi SIDO sebagai perusahaan yang tidak hanya stabil secara operasional, tetapi juga menguntungkan bagi pemegang saham. 

Dengan pencapaian ini, SIDO menegaskan komitmen jangka panjangnya untuk memberikan kinerja keuangan yang solid dan pengembalian yang kompetitif, sekaligus menjaga keberlanjutan produksi Tolak Angin di pasar nasional maupun internasional.

Terkini