Laba Indo Tambangraya (ITMG) Tembus Rp2,17 Triliun Kuartal III/2025

Selasa, 11 November 2025 | 11:19:19 WIB
Laba Indo Tambangraya (ITMG) Tembus Rp2,17 Triliun Kuartal III/2025

JAKARTA - Kinerja keuangan PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menunjukkan dinamika menarik sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025.

Meskipun mencatatkan penurunan laba bersih secara signifikan, perusahaan tambang batu bara ini masih mampu menjaga stabilitas operasional dengan peningkatan produksi dan penjualan yang positif.

Hingga akhir September 2025, ITMG melaporkan laba bersih sebesar US$130,5 juta atau sekitar Rp2,17 triliun (mengacu pada kurs Jisdor Bank Indonesia Rp16.692 per dolar AS per 30 September 2025). Angka tersebut menurun 52,17% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana ITMG membukukan laba bersih sebesar US$273 juta pada September 2024.

Penurunan ini turut disertai dengan turunnya pendapatan perusahaan, yang tercatat sebesar US$1,36 miliar atau turun 17,38% dibandingkan US$1,65 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Meski demikian, manajemen ITMG menegaskan bahwa kondisi keuangan perusahaan masih terjaga dengan baik berkat neraca yang sehat dan rasio utang yang rendah.

Faktor Penurunan Laba

Dalam keterangannya, manajemen ITMG menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama penurunan laba bersih adalah penurunan harga jual rata-rata (average selling price/ASP). Selama sembilan bulan pertama 2025, ASP perusahaan turun sekitar 21%, dari US$97 per ton pada 2024 menjadi US$77 per ton.

Kondisi ini sejalan dengan tren pelemahan harga acuan batu bara global yang terjadi akibat melambatnya permintaan dari sejumlah negara utama seperti Tiongkok dan India. Selain itu, peningkatan pasokan dari beberapa produsen besar dunia turut menekan harga di pasar internasional.

Meski menghadapi tekanan harga, ITMG berhasil mengendalikan biaya operasional dengan baik. Beban pokok pendapatan turun 12% menjadi US$1,04 miliar. Hal ini mencerminkan strategi efisiensi yang dijalankan manajemen dalam menghadapi fluktuasi pasar komoditas, terutama melalui pengendalian biaya produksi dan optimalisasi rantai pasok.

Produksi dan Penjualan Tetap Tumbuh

Di sisi operasional, kinerja ITMG justru menunjukkan sinyal positif. Sepanjang Januari hingga September 2025, perusahaan mencatat peningkatan produksi batu bara sebesar 2% secara tahunan (year-on-year) menjadi 15,4 juta ton. Volume penjualan juga meningkat 4%, mencapai 17,9 juta ton.

Kenaikan ini menjadi penopang utama bagi pendapatan perusahaan di tengah tren harga batu bara yang melemah. Dengan strategi penjualan yang lebih terdiversifikasi dan peningkatan ekspor ke pasar-pasar potensial di Asia, ITMG tetap berhasil menjaga stabilitas arus kas.

Manajemen ITMG menegaskan bahwa capaian tersebut merupakan hasil dari penerapan strategi produksi yang disiplin serta komitmen terhadap praktik pertambangan berkelanjutan. “Perusahaan mempertahankan neraca keuangan yang sehat dengan rasio utang yang rendah dan likuiditas yang kuat,” demikian disampaikan manajemen ITMG dalam keterangan resminya.

Kondisi Keuangan dan Aset

Hingga akhir September 2025, total aset ITMG tercatat sebesar US$2,38 miliar, sedikit menurun dari US$2,40 miliar pada akhir 2024. Kas dan setara kas masih menjadi salah satu kekuatan utama perusahaan, dengan nilai mencapai US$972 juta atau sekitar 41% dari total aset.

Sementara itu, total liabilitas perusahaan naik tipis menjadi US$475 juta dibandingkan US$473 juta pada akhir tahun sebelumnya. Total ekuitas juga sedikit menurun menjadi US$1,90 miliar dari US$1,93 miliar pada Desember 2024, terutama disebabkan oleh penurunan laba ditahan yang tercatat sebesar US$1,46 miliar, turun dari US$1,49 miliar.

Kinerja tersebut menunjukkan bahwa meski menghadapi tekanan dari sisi pendapatan dan laba, ITMG tetap menjaga posisi keuangan yang solid. Likuiditas yang kuat memberi ruang bagi perusahaan untuk tetap berinvestasi dan melakukan ekspansi di tengah situasi pasar yang menantang.

Strategi Jangka Panjang di Tengah Dinamika Pasar

Dalam menghadapi tantangan industri batu bara global, ITMG terus berupaya melakukan adaptasi terhadap perubahan pasar dan tren energi dunia. Perusahaan memperkuat strategi diversifikasi pelanggan serta menjaga efisiensi operasional di seluruh lini bisnis.

Selain itu, ITMG juga berkomitmen terhadap aspek keberlanjutan dan lingkungan melalui program dekarbonisasi dan efisiensi energi di area tambang. Langkah ini sejalan dengan komitmen global untuk menurunkan emisi dan memperluas investasi di sektor energi terbarukan.

Ke depan, ITMG diperkirakan akan memanfaatkan posisi kas yang besar untuk mendukung proyek-proyek pertambangan strategis serta membiayai inisiatif pengembangan bisnis baru yang berorientasi pada efisiensi dan keberlanjutan.

Dalam jangka menengah, perusahaan tetap fokus menjaga profitabilitas melalui pengendalian biaya dan optimalisasi harga jual dengan kontrak jangka panjang kepada mitra global. Selain itu, ekspansi pasar ke wilayah Asia Tenggara dan Jepang diharapkan dapat meningkatkan kontribusi ekspor terhadap total penjualan.

Prospek dan Tantangan

Industri batu bara global diproyeksikan masih menghadapi volatilitas harga hingga 2026. Namun, permintaan dari sektor pembangkit listrik di Asia masih memberikan peluang stabil bagi produsen seperti ITMG. Dengan struktur keuangan yang kuat, ITMG memiliki fleksibilitas lebih besar untuk menjaga kinerja di tengah tekanan harga.

Meskipun laba bersih menurun, ITMG menunjukkan ketahanan bisnis yang cukup baik. Peningkatan volume produksi, efisiensi biaya, serta neraca keuangan yang sehat menjadi bukti bahwa perusahaan mampu beradaptasi dengan perubahan siklus industri.

Dengan strategi jangka panjang yang berfokus pada efisiensi, keberlanjutan, dan diversifikasi pasar, ITMG diharapkan dapat menjaga pertumbuhan yang stabil di masa mendatang meskipun berada di tengah tekanan global terhadap komoditas batu bara.

Terkini