JAKARTA - Upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat pedesaan mendapat dorongan baru melalui hibah obat-obatan dan multivitamin dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) kepada Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih.
Bantuan ini tidak sekadar distribusi logistik, melainkan bentuk nyata sinergi lintas sektor dalam mendukung program strategis nasional, termasuk makan bergizi gratis yang saat ini menjadi perhatian pemerintah.
Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menjelaskan bahwa langkah Kemhan dan TNI memberikan hibah ini merupakan contoh konkrit bagaimana instansi negara dapat saling melengkapi. “Kita menyadari bahwa keberhasilan program strategis nasional hanya dapat dicapai melalui kolaborasi lintas sektor. Kolaborasi ini adalah contoh bagaimana sinergi antar instansi kementerian dan lembaga, serta TNI dapat menghadirkan manfaat langsung kepada rakyat,” ujarnya.
Koperasi Desa Jadi Garda Terdepan
Koperasi desa dan kelurahan Merah Putih memiliki peran vital sebagai pusat ekonomi baru di tingkat lokal. Tidak hanya bergerak di bidang perdagangan dan usaha mikro, koperasi ini juga menjalankan fungsi sosial melalui penyediaan layanan kesehatan dasar.
Menurut Ferry, keberadaan apotek dan klinik desa yang dikelola koperasi Merah Putih merupakan saluran strategis untuk menyalurkan obat-obatan hibah tersebut. “Kemudian hibah obat-obatan ini akan kami distribusikan melalui koperasi desa-kelurahan Merah Putih untuk meningkatkan akses kesehatan masyarakat sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan hingga ke desa-desa,” jelasnya.
Dengan model distribusi berbasis koperasi, pemerintah berharap obat-obatan dan multivitamin bisa menjangkau lapisan masyarakat yang selama ini sulit mengakses fasilitas kesehatan modern.
Kolaborasi Lintas Lembaga
Tidak hanya berhenti pada penyerahan obat-obatan, Kementerian Koperasi juga menggandeng Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan mekanisme pendistribusian berjalan sesuai standar. Ketiga pihak akan berkoordinasi agar koperasi yang sudah memiliki gerai apotek maupun klinik desa dapat segera menerima pasokan.
Ferry menekankan, inisiatif ini sekaligus memperlihatkan bahwa TNI tidak hanya berperan dalam pertahanan negara, melainkan juga mendukung agenda pemerintah di sektor kesehatan. “Tentunya tidak hanya dalam konteks koperasi desa-kelurahan Merah Putih, kita juga patut menegaskan bahwa TNI telah menunjukkan dukungan penuh terhadap berbagai agenda pemerintah. Kehadiran obat-obatan ini tentu akan memperkuat kualitas layanan kepada masyarakat,” tambahnya.
Dukungan dari Kemhan
Wakil Menteri Pertahanan, Donny Ermawan Taufanto, yang turut hadir dalam acara, menegaskan bahwa hibah ini merupakan bentuk komitmen Kemhan dan TNI dalam menjamin ketersediaan obat yang bermutu. Ia menyerahkan langsung obat-obatan hasil produksi lembaga farmasi TNI kepada gerai apotek koperasi desa Merah Putih.
“Ini merupakan wujud nyata komitmen dalam menjamin ketersediaan obat yang bermutu. Inisiatif ini tidak hanya memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan kesehatan masyarakat, tetapi juga menegaskan peran strategis sektor farmasi sebagai bagian integral dalam memperkokoh ketahanan serta pertahanan negara,” ujar Donny.
Pernyataan ini menegaskan bahwa kesehatan masyarakat tidak bisa dilepaskan dari konsep pertahanan nasional. Masyarakat yang sehat menjadi fondasi penting bagi kekuatan bangsa, baik dalam aspek sosial, ekonomi, maupun keamanan.
Menjawab Kebutuhan Nyata
Kehadiran program hibah ini juga menjawab persoalan mendasar di lapangan, yakni keterbatasan akses obat dan multivitamin di desa-desa. Selama ini, masyarakat di wilayah pelosok sering kali menghadapi kendala jarak maupun harga saat membutuhkan layanan kesehatan. Dengan adanya dukungan obat dari Kemhan yang disalurkan melalui koperasi, diharapkan kebutuhan dasar kesehatan dapat terpenuhi lebih cepat dan terjangkau.
Hibah obat ini juga dikaitkan dengan program makan bergizi gratis yang tengah digalakkan pemerintah. Ketersediaan multivitamin diharapkan memperkuat manfaat dari program tersebut, sehingga masyarakat tidak hanya memperoleh asupan makanan bergizi, tetapi juga dukungan kesehatan tambahan melalui suplemen yang memadai.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Selain menyasar sektor kesehatan, distribusi obat melalui koperasi desa juga dipandang memiliki efek domino bagi pemberdayaan ekonomi lokal. Gerai apotek dan klinik desa yang dikelola koperasi bisa berkembang lebih baik dengan pasokan obat yang terjamin. Hal ini bukan hanya memberikan layanan kesehatan, tetapi juga menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja baru di pedesaan.
Dengan demikian, hibah obat dan multivitamin ini menjadi instrumen ganda: mendukung kesehatan masyarakat sekaligus memperkuat ekosistem ekonomi berbasis koperasi.
Harapan ke Depan
Ke depan, kerja sama lintas kementerian ini diharapkan bisa diperluas tidak hanya pada distribusi obat, tetapi juga program kesehatan preventif lainnya. Kolaborasi dengan BPOM dan Kemenkes menjadi kunci untuk memastikan kualitas obat tetap terjaga, sekaligus memberi edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan obat yang tepat.
Ferry optimistis langkah ini akan menjadi model bagi kerja sama serupa di sektor lain. “Kesadaran untuk berkolaborasi lintas sektor adalah modal besar bagi keberhasilan berbagai program strategis nasional,” ujarnya.
Hibah obat-obatan dan multivitamin dari Kemhan kepada Koperasi Desa Merah Putih mencerminkan sinergi nyata antara pertahanan negara dan kesejahteraan masyarakat. Melalui jalur koperasi desa, manfaat ini diharapkan benar-benar menjangkau pelosok tanah air, memperkuat akses kesehatan, sekaligus mendorong kemandirian ekonomi lokal.
Lebih dari sekadar distribusi obat, inisiatif ini adalah simbol bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat menghadirkan solusi konkret atas persoalan kesehatan masyarakat, sekaligus memperkokoh ketahanan nasional.