Apa Itu Namazu atau Onamazu, Asal-usul, hingga Mitosnya

Bru
Senin, 25 Agustus 2025 | 08:56:55 WIB
apa itu Namazu

Apa itu Namazu merupakan pertanyaan yang membawa kita ke dalam kisah mitologi Jepang yang penuh dengan simbol dan makna. 

Dalam kepercayaan tradisional Jepang, Namazu atau Onamazu digambarkan sebagai ikan berukuran sangat besar yang diyakini memiliki kekuatan untuk menimbulkan gempa bumi. 

Meskipun terdengar seperti dongeng, makhluk ini telah menjadi bagian penting dari cerita rakyat dan budaya Jepang selama berabad-abad. Menurut legenda, Namazu hidup tersembunyi di bawah permukaan tanah. 

Ia tetap diam dalam waktu lama, namun ketika merasa terganggu atau marah, ia bergerak dan menyebabkan getaran hebat yang dirasakan sebagai gempa bumi oleh manusia di atasnya. 

Kisah ini berkembang sebagai penjelasan tradisional atas fenomena alam yang sulit dipahami pada masa lalu.

Dalam pembahasan ini, kita akan menelusuri lebih jauh tentang makna dari cerita tersebut, bagaimana mitos Namazu terbentuk, serta bagaimana pandangan ilmiah mencoba menjelaskan gempa bumi secara rasional. 

Meskipun mitos ini tidak didukung oleh bukti ilmiah, keberadaannya mencerminkan cara masyarakat zaman dahulu memahami dan merespons bencana alam yang mereka alami.

Apa itu Namazu bukan hanya soal makhluk mitologis, tetapi juga tentang bagaimana budaya dan kepercayaan lokal membentuk cara pandang terhadap alam dan peristiwa besar yang memengaruhi kehidupan manusia.

Apa Itu Namazu atau Onamazu?

Apa itu Namazu merujuk pada sosok dalam mitologi Jepang yang digambarkan sebagai ikan berukuran sangat besar, kadang disebut juga sebagai lele raksasa. 

Berdasarkan cerita rakyat, makhluk ini diyakini tinggal di bawah tanah, tepatnya di bawah wilayah Jepang, dan memiliki kekuatan luar biasa. 

Meski wujudnya menyerupai ikan biasa, Namazu dipercaya mampu menimbulkan gempa bumi dengan menggoyangkan tubuhnya.

Dalam berbagai kisah tradisional, Namazu digambarkan memiliki panjang yang luar biasa, bahkan disebut mencapai ribuan meter. 

Kemampuannya untuk mengguncang permukaan bumi membuatnya sangat erat dikaitkan dengan gempa yang sering terjadi di Jepang, negara yang memang berada di kawasan rawan aktivitas seismik.

Asal-usul mitos ini dapat ditelusuri hingga periode Edo, antara tahun 1603 hingga 1868, saat Jepang mengalami sejumlah gempa besar. 

Pada masa itu, masyarakat mulai mengaitkan bencana alam tersebut dengan keberadaan makhluk tak kasat mata yang hidup di bawah tanah. 

Nama Namazu sendiri berasal dari kata “nama,” yang berarti lunak atau mudah berubah bentuk, mencerminkan karakteristik ikan yang dapat bergerak dengan cepat dan fleksibel.

Dalam kepercayaan ini, terdapat sosok dewa bernama Kashima yang bertugas menjaga agar Namazu tetap tenang dan tidak menyebabkan guncangan. 

Namun, dalam beberapa versi cerita, Kashima digambarkan gagal menahan kekuatan Namazu, sehingga gempa pun terjadi. 

Ada pula kepercayaan bahwa manusia dapat berperan dalam menenangkan makhluk ini melalui ritual atau upacara tertentu.

Walaupun ilmu pengetahuan modern telah menjelaskan bahwa gempa bumi terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik di bawah permukaan bumi, kisah tentang Namazu tetap hidup sebagai bagian dari warisan budaya dan kepercayaan masyarakat Jepang hingga kini.

Asal-Usul Namazu atau Onamazu

Kemunculan cerita tentang Namazu atau Onamazu memiliki kaitan erat dengan tradisi mitologis Jepang yang berkembang sejak era Edo, antara tahun 1603 hingga 1868. 

Kisah ini muncul sebagai bentuk pemahaman masyarakat terhadap gempa bumi yang kerap mengguncang wilayah Jepang. 

Pada masa itu, bencana alam berupa gempa sangat menakutkan, sehingga masyarakat berusaha mencari penjelasan yang masuk akal menurut kepercayaan mereka.

Makhluk yang digambarkan sebagai ikan lele berukuran raksasa ini diyakini tinggal di bawah permukaan tanah, tepatnya di bawah wilayah Jepang. 

Dalam cerita rakyat, Namazu memiliki kekuatan luar biasa yang mampu mengguncang bumi ketika ia bergerak. 

Kepercayaan ini muncul karena Jepang berada di kawasan yang sangat aktif secara geologis, sehingga gempa bumi dianggap sebagai akibat dari gerakan makhluk besar yang hidup di bawah tanah.

Awalnya, Namazu tidak digambarkan sebagai sosok yang menakutkan. Dalam beberapa versi cerita, ia hanya berdiam diri dan beristirahat di bawah tanah. 

Namun, pada waktu tertentu, ia disebut terbangun atau terganggu oleh kekuatan lain, seperti dewa Kashima yang bertugas menjaga agar Namazu tetap tenang. Ketika dewa tersebut gagal menahan gerakan makhluk ini, gempa bumi pun terjadi di permukaan.

Nama Namazu berasal dari bahasa Jepang, dengan kata “nama” yang berarti lunak atau lentur, menggambarkan sifat tubuh ikan yang mudah bergerak, dan “zau” yang berarti ikan. 

Dalam beberapa kisah, makhluk ini digambarkan memiliki ukuran yang sangat besar, bahkan disebut mencapai panjang ribuan meter dan memiliki kekuatan yang luar biasa.

Kisah tentang Namazu semakin dikenal luas setelah terjadinya gempa besar pada tahun 1855, yang dikenal sebagai Gempa Edo. Pada masa itu, banyak karya seni dan ilustrasi yang menggambarkan Namazu sebagai penyebab gempa. 

Ia menjadi lambang dari kekuatan alam yang tidak bisa dikendalikan, sekaligus mencerminkan cara masyarakat memahami dan merespons bencana yang menakutkan.

Meskipun saat ini ilmu pengetahuan telah menjelaskan bahwa gempa bumi disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik, cerita tentang Namazu tetap hidup sebagai bagian dari warisan budaya Jepang. 

Kisah ini mengajarkan tentang hubungan manusia dengan kekuatan alam yang tak terlihat namun sangat berpengaruh dalam kehidupan.

Mitos-Mitos Namazu atau Onamazu

Cerita-cerita mengenai Namazu atau Onamazu telah lama menjadi bagian dari tradisi lisan masyarakat Jepang dan berfungsi sebagai penjelasan kuno terhadap gempa bumi yang kerap terjadi di wilayah tersebut. 

Sebagai sosok mitologis yang sering dikaitkan dengan gejala alam, kisah tentang makhluk ini memiliki banyak versi dan sering kali disesuaikan dengan peristiwa besar seperti gempa dahsyat atau fenomena alam lainnya. 

Berikut ini adalah beberapa kisah paling dikenal tentang makhluk tersebut:

1. Pemicu Guncangan Bumi 

Salah satu cerita paling populer menyebutkan bahwa makhluk ini bertanggung jawab atas terjadinya gempa. Ia digambarkan sebagai ikan lele berukuran raksasa yang tinggal di bawah tanah, dengan bumi di atasnya ditopang oleh sebuah batu besar. 

Ketika makhluk ini bergerak atau menggeliat, batu tersebut bisa bergeser, menyebabkan permukaan bumi terguncang hebat. 

Dalam versi ini, makhluk tersebut tidak digambarkan sebagai sosok yang berniat merusak, melainkan sebagai simbol dari kekuatan alam yang tak terkendali.

2. Tugas Dewa Penjaga 

Salah satu tokoh penting dalam cerita ini adalah dewa Kashima, yang dipercaya memiliki tanggung jawab untuk menjaga agar makhluk tersebut tidak bergerak. Ia menggunakan batu besar sebagai alat untuk menahan gerakan sang ikan raksasa.

Namun, dalam beberapa kisah, Kashima tidak selalu berhasil menjalankan tugasnya, sehingga makhluk itu bisa bergerak dan menyebabkan gempa. 

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun dewa memiliki peran sebagai penjaga keseimbangan, kekuatan alam tetap memiliki sisi yang tak bisa sepenuhnya dikendalikan.

3. Keterlibatan Dewa Lain 

Selain Kashima, ada juga tokoh-tokoh lain dalam mitologi yang berusaha menenangkan atau mengendalikan makhluk ini, seperti Daikokuten yang diyakini mampu meredakan bencana alam. 

Masing-masing dewa memiliki fungsi tersendiri dalam menjaga harmoni alam, namun mereka sering digambarkan berhadapan dengan kekuatan besar yang dimiliki oleh makhluk tersebut. 

Kisah-kisah ini mencerminkan pandangan masyarakat masa lalu terhadap alam sebagai sesuatu yang penuh misteri dan tidak mudah dijinakkan.

4. Lambang Kekuatan Alam yang Tak Terbendung 

Makhluk ini kerap dianggap sebagai perwujudan dari kekuatan alam yang sangat besar dan sulit dikendalikan. 

Dalam beberapa versi cerita, ia tidak hanya dikaitkan dengan gempa bumi, tetapi juga digambarkan sebagai sosok yang mampu mengguncang dunia dan menimbulkan rasa takut. 

Dalam seni tradisional Jepang yang berkembang pada era Edo, makhluk ini sering digambarkan dengan postur yang kokoh dan ekspresi wajah yang menunjukkan penguasaan atas kekuatan alam. 

Kisah ini mencerminkan upaya masyarakat saat itu dalam memahami dan menjelaskan peristiwa alam yang dahsyat dan tak terduga, yang datang tanpa peringatan.

5. Representasi dalam Karya Seni 

Setelah terjadinya gempa besar di Edo pada tahun 1855, cerita tentang makhluk ini semakin dikenal luas. 

Banyak karya seni ukiyo-e yang menampilkan sosok ikan lele raksasa yang meronta di bawah tanah, sementara para dewa berusaha menahan gerakannya. 

Dalam ilustrasi tersebut, sering digambarkan pula dampak gempa seperti bangunan yang hancur dan tanah yang terbelah. 

Karya-karya ini tidak hanya menunjukkan ketakutan masyarakat terhadap gempa, tetapi juga memperlihatkan bagaimana mereka mengaitkan bencana tersebut dengan tokoh mitologis. 

Bahkan, makhluk ini menjadi inspirasi bagi karakter cacing dalam film animasi terkenal Suzume no Tojimari.

6. Kehadiran dalam Budaya Kontemporer 

Walaupun berasal dari masa lampau, makhluk ini tetap hadir dalam berbagai bentuk cerita dan karya seni modern di Jepang. Ia masih sering diasosiasikan dengan kekuatan alam, khususnya gempa bumi. 

Dalam berbagai anime, manga, dan permainan video, makhluk ini muncul sebagai sosok yang kuat dan penuh misteri, membawa serta jejak mitos yang telah diwariskan selama berabad-abad.  

Secara keseluruhan, kisah-kisah tentang makhluk ini memberikan gambaran mendalam tentang cara masyarakat Jepang di masa lalu mencoba memahami dan menjelaskan fenomena alam yang mereka alami. 

Meskipun pengetahuan ilmiah kini telah mengungkap penyebab gempa bumi, cerita tentang makhluk ini tetap menjadi bagian penting dari kekayaan budaya Jepang yang sarat makna dan simbolisme.

Sebagai penutup, apa itu Namazu bukan sekadar mitos, tapi cerminan cara masyarakat Jepang memahami gempa sebagai kekuatan alam yang besar dan penuh misteri.

Terkini

12 Contoh Bisnis Jasa yang Menghasilkan Keuntungan Tinggi

Jumat, 05 September 2025 | 21:07:23 WIB

Daftar Terbaik Mobil 2 Pintu Paling Direkomendasikan

Jumat, 05 September 2025 | 20:59:45 WIB

Inilah Besaran Gaji Pensiunan PNS 2025, Adakah Kenaikan?

Kamis, 04 September 2025 | 13:05:36 WIB

Begini Cara Mengatasi Hiperinflasi & Faktor Penyebabnya

Kamis, 04 September 2025 | 14:49:36 WIB

Refinancing Adalah: Definisi, Manfaat, dan Tips Melakukannya

Kamis, 04 September 2025 | 11:52:54 WIB