Pertumbuhan Bisnis Emas BSI Capai Rp12,8 Triliun, Melaju di Tengah Tren Kenaikan Harga Emas

Senin, 03 Februari 2025 | 14:52:20 WIB
Pertumbuhan Bisnis Emas BSI Capai Rp12,8 Triliun, Melaju di Tengah Tren Kenaikan Harga Emas

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), dikenal pula dengan nama BSI, terus menunjukkan kiprahnya dalam dunia perbankan syariah dengan mencatatkan prestasi gemilang di sektor bisnis emas. Hingga Desember 2024, BSI mencatatkan pertumbuhan bisnis emas mencapai Rp12,8 triliun, melesat 78,17% secara tahunan (year on year/yoy).

Anton Sukarna, Direktur Sales & Distribution BSI, mengungkapkan bahwa tren peningkatan harga emas menjadi pendorong utama pertumbuhan ini. "Harga emas terus mengalami tren peningkatan dengan rerata pertumbuhan 20%-30% per tahun," tuturnya. Menurut Anton, emas tetap menjadi instrumen investasi yang aman dan stabil, atau yang dikenal sebagai safe haven, terutama di tengah perubahan kondisi perekonomian global, Senin, 3 Februari 2025.

Optimisme BSI dalam memanfaatkan momentum ini tak lepas dari upayanya mengedukasi masyarakat tentang investasi emas yang aman. "Optimalisasi bisnis emas akan terus kami kembangkan sejalan dengan tujuan kami untuk meningkatkan literasi investasi emas yang aman dan mudah bagi masyarakat di tengah maraknya penipuan dan investasi bodong yang menjanjikan imbal hasil yang tinggi," jelas Anton di Jakarta, pekan lalu.

Demografi nasabah BSI menunjukkan dominasi generasi muda dalam investasi emas. Golongan usia gen Z dan millennial (gen Y) tercatat menguasai sekitar 50% dari total nasabah bisnis emas BSI, terutama dalam produk cicil emas. "Artinya, emas ini menarik untuk menjadi alternatif investasi bagi kalangan anak muda. Emas tahan terhadap inflasi dan sangat likuid sehingga sangat cocok untuk menjadi alternatif investasi jangka menengah," tambahnya.

Dalam merespons pertumbuhan kebutuhan pasar, BSI terus mengembangkan layanan keuangan yang terkait dengan emas. Layanan tersebut mencakup cicil emas, gadai emas, titipan emas, hingga perdagangan emas, yang dipersiapkan seiring ambisi BSI menjadi bullion bank.

BSI baru-baru ini meluncurkan produk emas batangan berlogo BSI, yaitu BSI Gold, yang diproduksi bekerja sama dengan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA). "Emas ini dapat dimiliki dengan skema cicil emas melalui kantor cabang BSI," ucap Anton. Peluncuran BSI Gold diposisikan sebagai langkah awal menuju komoditi perdagangan emas, menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjadi Bullion Bank.

Nasabah BSI dapat menikmati berbagai kemudahan, mulai dari penitipan emas hingga penjualan kembali (buy back) di kantor cabang yang tersebar di Indonesia. "Dengan beragam layanan yang kami sediakan ini, nasabah tidak perlu khawatir apabila nantinya membutuhkan dana cepat. Mereka bisa menggadaikan emas di BSI tanpa harus menjual emas yang sudah dimiliki," jelas Anton.

BSI juga memperkenalkan berbagai saluran layanan, seperti melalui BSI Agen dan superapps BYOND. Melalui platform ini, nasabah memiliki kemudahan untuk melakukan perpanjangan, top up, dan reservasi gadai emas.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap layanan gadai emas BSI, bank ini menggandeng figur publik seperti Adam Suseno dan Inul Daratista sebagai duta produk. Anton berharap kehadiran brand ambassador ini semakin mengenalkan produk gadai emas BSI, yang menawarkan keunggulan proses cepat dan mudah, taksiran emas tinggi, dan biaya lebih murah, kepada masyarakat luas.

Pertumbuhan signifikan ini menunjukkan potensi emas sebagai instrumen investasi favorit masyarakat, sekaligus memperkuat posisi BSI sebagai institusi keuangan syariah terdepan dalam inovasi produk dan layanan investasi. Melalui sinergi layanan dan edukasi yang berkelanjutan, BSI optimis dapat menciptakan literasi investasi yang lebih baik dan menghadirkan solusi keuangan yang lebih beragam bagi seluruh lapisan masyarakat.

Terkini