2. Asuransi Kecacatan Jangka Panjang
Menjamin penggantian penghasilan untuk jangka waktu yang lebih lama, bahkan hingga bertahun-tahun.
3. Asuransi Perlindungan Penghasilan
Memberikan penghasilan tambahan jika pendapatan Anda berkurang karena berbagai alasan, seperti sakit, kecelakaan, atau kehilangan pekerjaan.
Cara Menghitung Uang Pertanggungan Asuransi Penghasilan
Uang pertanggungan dalam asuransi proteksi pendapatan atau asuransi penghasilan harus cukup untuk menggantikan penghasilan Anda jika terjadi risiko yang menghalangi Anda untuk bekerja.
Untuk menghitung kebutuhan proteksi pendapatan, Anda bisa menggunakan rumus sederhana dengan memperhitungkan jumlah uang yang jika didepositokan, bunganya dapat menggantikan penghasilan bulanan Anda.
Misalnya, jika penghasilan Anda Rp8 juta per bulan dan bunga deposito 4% per tahun, dengan usia saat ini 35 tahun dan perkiraan usia pensiun 60 tahun (jangka waktu 25 tahun), maka total kebutuhan proteksi pendapatan Anda sekitar Rp2,5 miliar.
Jumlah ini akan mencakup manfaat untuk risiko sakit kritis, kecelakaan, cacat tetap, dan meninggal dunia.
Perhatikan Hal Ini Terkait Asuransi Penghasilan
Setiap perusahaan asuransi memiliki aturan dan kebijakan yang berbeda-beda. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebelum membeli asuransi proteksi pendapatan atau asuransi penghasilan, di antaranya:
1. Memiliki Masa Tunggu
Beberapa perusahaan asuransi menerapkan kebijakan masa tunggu, yaitu periode yang harus dilalui oleh nasabah sebelum dapat mengajukan klaim. Selama masa tunggu, pemegang polis tidak dapat mengajukan klaim.
Misalnya, jika Anda sakit dalam masa tunggu, Anda tidak bisa mengajukan klaim atas polis asuransi Anda.
Selain itu, jika Anda menyembunyikan penyakit yang sudah ada saat membeli polis, meskipun masa tunggu telah lewat, klaim Anda dapat ditolak jika penyakit tersebut sudah ada sebelum pembelian polis.
Beberapa perusahaan asuransi mungkin masih memungkinkan Anda untuk membeli produk asuransi kesehatan atau penyakit kritis meskipun sudah sakit, namun premi yang dikenakan akan lebih mahal.
2. Lama Masa Tunggu Mempengaruhi Besaran Premi
Lama masa tunggu juga berpengaruh pada besaran premi yang harus dibayar. Semakin lama masa tunggu, semakin murah premi yang dibayar. Sebaliknya, semakin pendek masa tunggu, semakin mahal preminya.
Selain itu, besaran premi juga dipengaruhi oleh faktor lain, seperti usia saat pengajuan, riwayat kesehatan nasabah (termasuk kebiasaan merokok), dan jenis pekerjaan (apakah pekerjaan tersebut berisiko tinggi, sedang, atau rendah).
Perbedaan Asuransi Penghasilan dengan Asuransi Lainnya
Berikut adalah perbedaan utama antara asuransi penghasilan dan jenis asuransi lainnya yang perlu dipahami:
1. Asuransi Proteksi Pendapatan Membantu Peserta Hingga Dapat Kembali Bekerja
Asuransi proteksi pendapatan memberikan jaminan pertanggungan bagi nasabah yang tidak dapat bekerja karena sakit atau musibah, hingga mereka dapat kembali bekerja atau memasuki masa pensiun.
Pemegang polis akan menerima manfaat asuransi ini selama tidak bisa bekerja akibat kondisi tertentu.
2. Adanya Waiting Period atau Masa Tunggu
Salah satu ciri khas dari asuransi proteksi pendapatan adalah adanya waiting period (masa tunggu) sebelum uang jaminan cair. Pemegang polis biasanya dapat menentukan sendiri lamanya periode tunggu ini sebelum klaim dapat diproses.
3. Lama Waiting Period Berhubungan dengan Besarnya Premi yang Harus Dibayarkan
Durasi masa tunggu ini langsung mempengaruhi besaran premi yang harus dibayar. Semakin lama masa tunggu, semakin rendah premi yang dibayarkan.
4. Asuransi Proteksi Pendapatan Bersifat Antisipatif
Asuransi ini bersifat antisipatif karena pemegang polis sudah mempersiapkan diri dengan mendaftar dan membayar premi saat dalam kondisi sehat, sehingga ketika terjadi musibah atau sakit, klaim dapat diajukan.
5. Objek Pertanggungan Berbeda dengan Asuransi Jiwa
Walaupun sering dianggap mirip dengan asuransi jiwa, perbedaan utama antara keduanya terletak pada objek pertanggungan.
Pada asuransi jiwa, klaim akan diberikan kepada ahli waris atau pihak yang ditunjuk, sedangkan pada asuransi proteksi pendapatan, klaim akan diberikan langsung kepada pemegang polis untuk menggantikan penghasilan yang hilang akibat ketidakmampuan bekerja.
Sebagai penutup, dengan memahami pengertian asuransi penghasilan, kita dapat lebih siap menghadapi risiko kehilangan pendapatan dan menjaga kestabilan finansial di masa depan.