Green Hydrogen Project: PLN Indonesia Power Bersama Mitra Global Menuju Energi Berkelanjutan

Selasa, 01 Oktober 2024 | 17:51:36 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) berpartisipasi dalam ajang Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 dengan meluncurkan terobosan inovatif untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Baru-baru ini, PLN IP menjalin kemitraan dengan ACWA Power, Pupuk Indonesia, dan PLN Energi Primer Indonesia untuk mengembangkan green hydrogen terintegrasi. Selain itu, PLN IP juga bekerja sama dengan Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI) Corporation dalam program ammonia cofiring, yang keduanya bertujuan untuk memaksimalkan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Tanah Air.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa PLN IP telah melakukan berbagai terobosan dalam menerapkan transisi energi dan mencapai target NZE 2060, mulai dari pengembangan EBT hingga inovasi untuk mengurangi emisi karbon.

"PLN Indonesia Power berfokus pada pengurangan emisi karbon dari sektor kelistrikan. Kami juga memperhatikan sektor transportasi dengan mengembangkan ekosistem hidrogen," ungkap Edwin.

Untuk mempercepat pengembangan EBT dan inovasi dalam pengurangan emisi, PLN Indonesia Power melibatkan mitra global seperti ACWA Power dan IHI Corporation. Kedua perusahaan ini berperan penting dalam mengembangkan potensi EBT di Indonesia.

PLN Indonesia Power, bersama ACWA Power, Pupuk Indonesia, dan PLN Energi Primer Indonesia, akan mengimplementasikan Garuda Hidrogen Project. Proyek ini bertujuan untuk memproduksi Green Hydrogen dari energi hijau yang dihasilkan oleh pembangkit EBT yang akan dibangun oleh keempat perusahaan tersebut. Green Hydrogen yang dihasilkan diperkirakan mencapai 15 KTPA dan akan memberikan dampak positif bagi perusahaan terkait penggunaan energi hijau.

"PLN IP berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan energi terbarukan yang berkelanjutan. Green Hydrogen adalah salah satu inovasi yang akan kami kembangkan melalui transformasi pembangkit menjadi lebih bersih dan hijau," tambah Edwin.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa green hydrogen akan menjadi bahan baku utama dalam produksi amonia hijau yang digunakan Pupuk Indonesia untuk menghasilkan pupuk urea dan NPK, sehingga mendukung keberlanjutan pasokan bahan baku bagi industri pupuk nasional. Dengan memanfaatkan green hydrogen, Pupuk Indonesia dapat berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dan pencapaian NZE 2060.

"Kami berkomitmen untuk memastikan kelancaran produksi dan mengamankan ketersediaan bahan baku. Langkah ini bertujuan mengurangi penggunaan bahan baku yang tidak terbarukan, seperti gas alam yang pada akhirnya akan habis. Ini adalah langkah strategis kami untuk menggantikan gas alam dengan air, memastikan Pupuk Indonesia tetap menjadi pemain kunci dalam mendukung ketahanan pangan nasional," jelas Rahmad.

Vice President South & South East Asia ACWA Power, Salman Baray, menilai kolaborasi antara PLN Indonesia Power dan ACWA Power bisa menjadi pionir dalam pengembangan Green Hydrogen untuk industri rendah emisi.

"Kami sangat optimis kerja sama ini dapat mendukung penurunan emisi dan mengatasi perubahan iklim," tutur Salman.

Dalam kerjasama PLN Indonesia Power dengan IHI Corporation, fokusnya adalah pada penyesuaian teknologi di boiler Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan untuk mendukung program ammonia cofiring, yang merupakan salah satu upaya untuk mempercepat transisi energi.

Edwin menambahkan bahwa penyesuaian teknologi ini memerlukan modifikasi pada burner di boiler PLTU Labuan.

Dengan kolaborasi ini, PLN Indonesia Power dan IHI Corporation berharap dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menurunkan emisi gas rumah kaca secara signifikan.

"Teknologi burner dan vaporizer yang dikembangkan oleh IHI Corporation akan memberikan peluang bagi PLN Indonesia Power dan PLN Group untuk menjadi salah satu pemain utama di pasar energi hijau global," ungkap Edwin.

Chief Representative Indonesia Business Development Headquarters IHI Corporation, Souichi Nakajima, menyambut baik kolaborasi ini dan ingin terus fokus pada teknologi energi hijau yang inovatif. "Kami sangat bangga dapat bermitra dengan PLN Indonesia Power dalam penerapan teknologi green ammonia. Kami percaya teknologi ini akan membawa perubahan signifikan dalam transisi energi bersih, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia," papar Souichi Nakajima.

Halaman :

Terkini