PLN Indonesia Power Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir Melalui Inovasi Berkelanjutan

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:44:17 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) terus menunjukkan komitmen kuatnya dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar pembangkit listrik. Melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Semarang, PLN IP menghadirkan berbagai inovasi yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat pesisir utara Pulau Jawa. Langkah ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG's).

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, mengungkapkan bahwa PLN IP UBP Semarang telah mendampingi kelompok petani ikan dan pelaku UMKM pengolahan hasil tangkapan laut di wilayah Semarang.

"PLN IP UBP Semarang menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat, berdasarkan hasil pemetaan sosial yang dilakukan perusahaan," jelas Edwin.

Sebagai pembangkit listrik yang berlokasi di kawasan pesisir, PLN IP UBP Semarang menghadapi tantangan tersendiri dalam merumuskan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pesisir. Oleh sebab itu, PLN IP UBP Semarang mengembangkan inisiatif yang bersifat inklusif dan berkesinambungan untuk mendukung kemandirian ekonomi masyarakat setempat.

Senior Manager PLN Indonesia Power UBP Semarang, Flavianus Erwin Putranto, menambahkan bahwa program yang diimplementasikan memiliki konsep value chain, menciptakan nilai tambah dan mengintegrasikan pelaku usaha dari hulu hingga hilir. Hal ini diharapkan dapat membentuk ekonomi sirkular di lingkungan masyarakat setempat.

Dalam menjalankan program pemberdayaan tersebut, PLN Indonesia Power UBP Semarang menggandeng kelompok nelayan ikan di Kelurahan Tanjung Mas, serta memfasilitasi pengembangan budidaya keramba jaring tancap. Atas pendampingan ini, kelompok nelayan mampu meraih omzet sebesar 60 juta rupiah per bulan.

"Sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang terdampak langsung oleh aktivitas pembangkit, UBP Semarang memberikan bantuan berupa peningkatan kapasitas kelompok, pemberian alat operasional nelayan, dan bantuan bibit ikan bandeng," ujar Erwin.

Di sisi hilir, PLN IP UBP Semarang bekerja sama dengan Koperasi Prima Indo Sutera dan Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Putri Laut, yang menjadi mitra dalam pengolahan dan penjualan ikan bandeng hasil tangkapan kelompok nelayan.

PLN IP UBP Semarang juga menerapkan salah satu inovasi perusahaan berupa Low Temperature High Pressure Cooker (LTHPC), alat yang dikembangkan dengan memanfaatkan sisa turbin compartment yang tidak terpakai. Penggunaan LTHPC terbukti mampu meningkatkan efisiensi produksi olahan ikan bandeng, menghemat biaya produksi, dan mendongkrak pendapatan hingga 177 juta rupiah.

"Saat ini LTHPC sudah dikembangkan menggunakan tenaga listrik untuk operasionalnya, sehingga semakin menambah efisiensi proses produksi," imbuh Erwin.

Keberhasilan pemberdayaan ini terus direplikasi hingga terbentuknya kelompok ketiga, yaitu Poklahsar Global Milkfish. Ketua Poklahsar Putri Laut, Suhartono, mengapresiasi program yang dijalankan oleh PLN IP UBP Semarang, yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan anggota kelompoknya.

"Program ini sangat membantu kami. Dengan penggunaan LTHPC, kami bisa menghemat waktu, biaya, dan tenaga. Awalnya, kami hanya bisa memproduksi 5 kg bandeng sekali masak, tetapi sekarang dapat memproduksi 40 hingga 50 kg," ujar Suhartono.

Selain program pemberdayaan di sektor perikanan, PLN IP UBP Semarang juga mendukung pengembangan UMKM Kopi Endemix dan Kelompok Tani Berkah Wana Lestari di daerah Ngesrep Balong, Kendal. Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan pendapatan masyarakat, tetapi juga konservasi lingkungan di kawasan wisata yang merupakan wilayah konservasi keanekaragaman hayati. Produk dari UMKM Kopi Endemix bahkan telah berhasil menembus pasar nasional.

Erwin menegaskan bahwa pemberdayaan di Desa Wisata Kabupaten Kendal dilakukan melalui peningkatan kapasitas SDM kelompok tani dan UMKM berbasis Good Agricultural Practices (GAP) dan pengolahan hasil panen kopi. Program ini berdampak pada peningkatan pendapatan kelompok tani hingga mencapai 315 juta rupiah dan UMKM Kopi Endemix sebesar 100 juta rupiah, dari Januari hingga Juli 2024.

Local Hero UMKM Endemix, Wahyudi, menjelaskan bahwa edukasi dari PLN IP UBP Semarang telah mendorong perubahan perilaku masyarakat. Warga yang sebelumnya terlibat dalam aktivitas perburuan burung langka kini beralih menjadi aktivis lingkungan. Program ini juga memberikan keterampilan baru kepada pemuda desa, seperti menjadi barista dan mengelola desa wisata.

"Pendapatan rata-rata pemuda desa yang mengikuti program ini mencapai Rp1.030.000 per bulan. Selain mendukung ekonomi keluarga, keterampilan baru yang diperoleh dapat meningkatkan kreativitas pemuda dalam mengembangkan potensi wisata desa," tutup Wahyudi.

Halaman :

Terkini