Transformasi Energi: Strategi PLN Indonesia Power dalam Mencapai Kemandirian Energi dan Net Zero Emission

Kamis, 16 Mei 2024 | 18:18:36 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) sedang bersiap untuk memenuhi kebutuhan listrik di masa depan dengan berbagai macam Energi Baru Terbarukan (EBT). Ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung upaya mencapai net zero emisi dan mendukung pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyampaikan hal ini dalam forum Asia Pacific Energy Talks. Forum tahunan ini diselenggarakan oleh Siemens Energy dan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) bersama pemangku kepentingan di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, untuk membahas isu-isu sektor energi. Forum ini tahun ini diadakan di Jakarta, Indonesia.

Menurut Edwin, menuju net zero emisi bukanlah hal yang mudah, oleh karena itu sebagai Subholding PLN Indonesia Power, mereka berusaha keras untuk mencapainya.

"PLN telah dan terus berupaya keras untuk menemukan solusi strategis energi terbaik untuk transisi energi," kata Edwin.

Edwin menjelaskan bahwa PLN Indonesia Power tidak hanya memperhatikan pemenuhan kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga kebutuhan di masa depan. Perusahaan telah menyiapkan berbagai strategi pengembangan EBT untuk memenuhi kebutuhan listrik 35 tahun mendatang.

"35 tahun ke depan, beban listrik akan sangat tinggi, oleh karena itu kami perlu mempertimbangkan energi baru terbarukan yang mungkin tersedia di Indonesia," ujar Edwin.

Edwin mengatakan bahwa pengembangan EBT yang saat ini disiapkan oleh PLN IP mungkin belum cocok untuk diterapkan saat ini, namun akan sesuai seiring dengan perkembangan teknologi di masa depan.

"Saat ini kami telah memperkenalkan EBT seperti hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia. Namun, ini belum bisa digunakan saat ini karena akan berdampak pada kenaikan biaya listrik. Kami akan menunggu teknologi tersebut matang sebelum menggunakannya untuk mengurangi emisi karbon," tambah Edwin.

Edwin menjelaskan bahwa sebagai langkah awal dalam mencapai target net zero emisi, PLN Indonesia Power telah merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023.

Dalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

"Melalui inisiatif ini, kami mempercepat pengembangan EBT yang telah termasuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 – 2030, dengan total kapasitas mencapai 1.055 MW," jelas Edwin.

PLN IP akan mempercepat pembangunan PLTS di lima lokasi dengan total kapasitas 500 MW, dengan target untuk mencapai Commercial Operation Date (COD) lebih cepat dari sebelumnya.

"Pembangunan pembangkit tersebut akan dilakukan secara paralel, termasuk proses pra-seleksi mitra termasuk kontraktor EPC, pemilihan lender, dan proses perizinan," tutup Edwin.

Terkini