PLN Indonesia Power Membuka Jalan untuk Indonesia Menuju Energi Baru Terbarukan (EBT)

Kamis, 16 Mei 2024 | 17:25:55 WIB

JAKARTA-PLN Indonesia Power (PLN IP) telah menegaskan komitmennya untuk memenuhi kebutuhan listrik di masa depan dengan mengadopsi beragam jenis Energi Baru Terbarukan (EBT). Langkah ini tidak hanya merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan, tetapi juga sebagai upaya konkret dalam mendukung visi net zero emission serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Menurut Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power, dalam forum Asia Pacific Energy Talks di Jakarta, perusahaan berada dalam langkah yang serius untuk mencapai tujuan net zero emission. Dia menegaskan bahwa meskipun tantangan tersebut besar, sebagai subholding dari PLN, PLN IP bertekad keras untuk mencapainya.

"PLN telah dan terus berupaya keras untuk merumuskan solusi strategi energi terbaik dalam menghadapi transisi energi," kata Edwin.

Edwin menjelaskan bahwa PLN Indonesia Power tidak hanya memikirkan kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga mempersiapkan strategi jangka panjang untuk masa depan. Perusahaan telah mengembangkan berbagai strategi pengembangan EBT untuk memenuhi kebutuhan listrik yang diproyeksikan 35 tahun ke depan.

"Dalam 35 tahun ke depan, beban permintaan listrik akan sangat tinggi, jadi kami perlu mengeksplorasi berbagai jenis energi baru terbarukan yang mungkin tersedia di Indonesia," ungkap Edwin.

Pengembangan EBT yang sedang dipersiapkan saat ini oleh PLN IP memang belum sepenuhnya siap untuk diterapkan secara luas. Menurut Edwin, saat ini perusahaan sedang mengenalkan EBT seperti hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia. Namun, penerapannya masih menunggu kematangan teknologi dan kesiapan finansial untuk menghindari kenaikan biaya listrik yang signifikan.

Sebagai langkah awal dalam mencapai target net zero emission, PLN Indonesia Power telah merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023. Dalam proyek ini, PLN IP memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

"Melalui inisiatif ini, kami mendorong pengembangan EBT yang telah tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021–2030, dengan total kapasitas mencapai 1.055 MW," kata Edwin.

PLN IP juga berencana untuk mempercepat pembangunan PLTS di 5 lokasi dengan total kapasitas 500 MW, dengan target proses pembangunan hingga Commercial Operation Date (COD) lebih cepat dari sebelumnya. Proses ini melibatkan pra-seleksi mitra, termasuk kontraktor EPC, pemilihan lender, dan proses perizinan.

Dengan langkah-langkah ini, PLN Indonesia Power memperkuat posisinya sebagai pelopor dalam transisi energi menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Komitmen perusahaan ini bukan hanya sekadar retorika, tetapi terbukti dalam tindakan nyata untuk membangun infrastruktur energi yang ramah lingkungan.

Terkini