Komitmen PLN IP untuk Net Zero Emission: Strategi dan Tantangan

Kamis, 16 Mei 2024 | 17:16:41 WIB

JAKARTA-PLN Indonesia Power (PLN IP) sedang mempersiapkan pemenuhan kebutuhan listrik masa depan dengan memanfaatkan berbagai jenis Energi Baru Terbarukan (EBT). Langkah ini merupakan bagian dari komitmen mereka dalam mendukung target net zero emission dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam forum Asia Pacific Energy Talks yang diadakan oleh Siemens Energy dan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menekankan pentingnya transisi energi yang tidak mudah namun sangat diperlukan.

Edwin menyatakan bahwa PLN IP berupaya keras untuk mencapai net zero emission dengan merancang solusi energi yang strategis dan berkelanjutan. Mereka tidak hanya fokus pada kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga kebutuhan masa depan hingga 35 tahun ke depan. Untuk itu, berbagai strategi pengembangan EBT telah disiapkan, termasuk energi hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia, meskipun penerapannya saat ini masih menunggu perkembangan teknologi yang lebih matang untuk memastikan biaya listrik tetap terjangkau.

Salah satu inisiatif penting dalam mencapai target ini adalah proyek Hijaunesia 2023, yang memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership. Proyek ini tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 – 2030. PLN IP berencana mengakselerasi pembangunan PLTS di lima lokasi dengan total kapasitas 500 MW, dengan target penyelesaian yang lebih cepat melalui proses paralel yang mencakup pra-seleksi mitra, pemilihan kontraktor EPC, lender, dan proses perizinan.

Dengan langkah-langkah ini, PLN IP berharap dapat mencapai target net zero emission dan memastikan keberlanjutan pasokan listrik yang andal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.

Terkini