JAKARTA-PLN Indonesia Power, anak usaha PT PLN (Persero), kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih empat penghargaan di ajang Subroto Award 2023 Subsektor EBTKE. Penghargaan ini merupakan pengakuan atas komitmen perusahaan dalam mempercepat transisi energi yang berkelanjutan.
PLN Indonesia Power meraih juara 1 dalam kategori transisi energi. Penghargaan ini diberikan atas kontribusi perusahaan dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan upaya dekarbonisasi di Indonesia.
PLN Indonesia Power juga meraih juara 1 dalam kategori Manajemen Energi pada Industri dan Bangunan Gedung, atas penerapan sistem manajemen energi yang efektif di PLTGU Priok.
Sementara itu, PLN IP Saguling POMU meraih juara 1 dalam kategori Badan Usaha Bidang Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan. PLN IP Mrica PGU Sub Unit PLTM Gunung Wugul meraih juara 2 dalam kategori yang sama.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, mengatakan bahwa penghargaan ini merupakan motivasi bagi perusahaan untuk terus berkomitmen dalam mempercepat transisi energi.
“Kami terus memastikan bahwa operasional bisnis kami terus berkelanjutan, termasuk implementasi aspirasi transformasi hijau,” ujar Edwin.
PLN Indonesia Power memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin transisi energi di Indonesia. Hal ini didukung oleh berbagai faktor, seperti:
- Akses terhadap sumber daya alam yang melimpah, seperti sinar matahari, angin, dan air.
- Keahlian dan pengalaman dalam mengembangkan dan mengoperasikan pembangkit listrik EBT.
- Komitmen kuat terhadap prinsip keberlanjutan.
PLN Indonesia Power telah menerapkan berbagai strategi untuk mendukung transisi energi, antara lain:
- Meningkatkan kapasitas pembangkit listrik EBT, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.
- Mengimplementasikan teknologi dekarbonisasi di pembangkit listrik konvensional.
- Menjalin kolaborasi dengan mitra strategis untuk mengembangkan proyek-proyek EBT.
Salah satu proyek EBT ambisius yang digagas oleh PLN Indonesia Power adalah proyek Hijaunesia. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan 10 GW pembangkit listrik EBT baru pada tahun 2025. Proyek ini juga akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian daerah setempat.
PLN Indonesia Power juga telah menerapkan teknologi cofiring di pembangkit listrik tenaga uap. Teknologi ini menggunakan campuran biomassa dengan batu bara untuk menghasilkan listrik. Penerapan teknologi ini dapat mengurangi emisi karbondioksida sebesar 10%-20%.
PLN Indonesia Power telah menunjukkan komitmennya untuk menjadi pelopor dan katalisator dalam membawa Indonesia menuju masa depan energi bersih dan berkelanjutan. Dengan langkah-langkah strategis dan inovasi berkelanjutan, PLN Indonesia Power siap menjadi lokomotif Indonesia dalam mencapai Net Zero Emission.