Akselerasi Energi Baru: PLNE Menandatangani Kontrak Managed Service untuk Meningkatkan Pengelolaan Aset Transmisi

JAKARTA-Dalam Rapat Kerja Direktorat Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN TW IV tahun 2023 di Jakarta, Direktur Utama PT PLN Enjiniring (PLNE), Chairani Rachmatullah, resmi menandatangani kontrak Jasa Managed Service Implementasi Manajemen Aset Transmisi.

Langkah ini tidak hanya mencerminkan akselerasi menuju Energi Baru, tetapi juga menjadi dukungan konkret PLNE terhadap PLN, terutama Divisi Perencanaan Strategis Transmisi, untuk meningkatkan pengelolaan aset transmisi dengan pendekatan yang terpusat dan handal.

PLNE juga memusatkan perhatiannya pada proyek Database Aset Trafo, dengan niatan mengumpulkan dan memvalidasi data aset trafo secara komprehensif di seluruh wilayah PLN. Tujuan utamanya adalah menyajikan data aset yang akurat dalam satu format, memberikan dukungan bagi sistem terintegrasi, analisis efektif, dan pengambilan keputusan strategis yang lebih baik.

Baca Juga

TJSL & CSR Awards 2024: PLN Enjiniring Unggul dengan Penghargaan Platinum Star 5 Berkat Program CSR

Untuk meningkatkan pemahaman tentang kesehatan trafo, PLNE akan mengambil tanggung jawab dalam Perencanaan & Pelaksanaan Pengujian Trafo di beberapa wilayah PLN, seperti Jawa Bagian Barat dan Sulawesi, dengan fokus memberikan informasi dan rekomendasi terkait Health Index Trafo.

Sebagai wujud komitmen terhadap manajemen aset yang proaktif, PLNE akan melaksanakan manajemen aset transmisi dan gardu induk secara menyeluruh di wilayah kerja PT PLN (Persero) melalui pendekatan predictive maintenance.

Chairani Rachmatullah, Direktur Utama PLNE, memberikan penjelasan mendalam tentang berbagai layanan PLNE yang mendukung kinerja Direktorat Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN. Ini meliputi Program CAPEX to OPEX untuk Penggantian Emergency Response Service Towers dan Implementasi BIM untuk Proyek Infrastruktur PLN.

Melalui layanan managed service manajemen aset transmisi, PLNE, sebagai Center of Excellence, menegaskan komitmennya untuk memaksimalkan nilai aset, meminimalkan risiko, mengoptimalkan biaya operasional, dan meningkatkan keandalan operasi sistem transmisi di seluruh nusantara.