Mantap! PLN IP Adipala Raih Rekor Muri

Mantap! PLN IP Adipala Raih Rekor Muri
PLN Indonesia Power meraih rekor MURI

JAKARTA - Atas penggunaan limbah racik uang kertas (LRUK) terbanyak yaitu sebanyak 100 ton sebagai cofiring subtitusi batu bara Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), PT PLN Indonesia Power PLTU Jateng 2 Adipala PGU mendapatkan Piagam Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) bersama Bank Indonesia (BI) Purwokerto, Jawa Tengah. 

Hal ini didapatkan setelah PLTU Jateng 2 Adipala melakukan uji coba performance test cofiring menggunakan limbah racik uang kertas pada 1 November 2023. 'Co-firing" adalah substitusi batu bara pada rasio tertentu dengan bahan biomassa seperti "pellet" kayu, sampah, cangkang sawit dan "sawdust" (serbuk gergaji).

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan PLN Indonesia Power terus mengejar target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025, salah satunya melalui program cofiring. Program ini dijadikan sebagai salah satu green booster dalam program percepatan peningkatan energi terbarukan dengan minimum investasi dikarenakan menggunakan fasilitas yang sudah ada.

Baca Juga

Rampungkan Pembangunan SUTT 150 kV Lubuk Linggau-Tebing Tinggi, PLN Perkuat Sistem Kelistrikan Sumsel

“PLN Indonesia Power sebagai generation company terbesar di Asia Tenggara terus lakukan manuver untuk mencapai target bauran EBT di tahun 2025. Selain terus menggali potensi EBT di Indonesia, kami juga jalankan program cofiring yang dijadikan sebagai salah satu green booster dalam program percepatan peningkatan energi terbarukan,” ujar Edwin.

Adapun 100 ton limbah uang kertas ini didapatkan dari berbagai wilayah cabang Bank Indonesia yaitu Bandung, Semarang, DI Yogyakarta, Purwokerto, Tasikmalaya, Cirebon, dan Tegal. Limbah uang kertas tersebut dihabiskan dengan cara dibakar dalam satu hari sebagai bahan bakar boiler PLTU untuk dimanfaatkan menjadi energi listrik. 

Di samping itu, PLTU Adipala sendiri sudah melakukan cofiring sejak tahun 2021 dengan pengujian menggunakan wood pellet, tahun 2022 dengan pengujian menggunakan sekam padi dan selanjutnya secara kontinyu cofiring dengan saw dust. Dengan semakin naiknya target tonase dan kWh green untuk cofiring hingga 5%, maka perlu dilakukan tambahan material bahan bakar dari berbagai jenis biomassa, salah satunya adalah pemanfaatan Limbah Racik Uang Kertas (LRUK) yang bekerja sama dengan Bank Indonesia Purwokerto pada tahun 2023.

Redaksi

Redaksi

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Penggunaan Insinerator di Depok Tuai Pro dan Kontra, Warga Khawatir Dampak Kesehatan

Penggunaan Insinerator di Depok Tuai Pro dan Kontra, Warga Khawatir Dampak Kesehatan

Warga Depok Soroti Rencana Insinerator Skala Rumahan, Apa Dampaknya?

Warga Depok Soroti Rencana Insinerator Skala Rumahan, Apa Dampaknya?

Pengelolaan Sampah di Depok: Insinerator atau Solusi Ramah Lingkungan?

Pengelolaan Sampah di Depok: Insinerator atau Solusi Ramah Lingkungan?

Uji Coba Insinerator di Depok: Pakar dan Warga Sampaikan Kekhawatiran

Uji Coba Insinerator di Depok: Pakar dan Warga Sampaikan Kekhawatiran

Pro dan Kontra Penggunaan Insinerator di Depok, Warga Khawatir Dampak Kesehatan

Pro dan Kontra Penggunaan Insinerator di Depok, Warga Khawatir Dampak Kesehatan