JAKARTA - Upaya percepatan penanganan bencana banjir di wilayah Sumatera mendapat dukungan berbasis sains dan teknologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Melalui penyediaan data citra satelit, BRIN berperan aktif membantu pemerintah dan lembaga terkait dalam memetakan wilayah terdampak serta mendukung pengambilan keputusan di lapangan. Dukungan ini mencakup wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang terdampak banjir.
Sejak awal terjadinya bencana, BRIN telah menyiapkan dan mendistribusikan data citra satelit kepada lembaga-lembaga yang berwenang. Langkah tersebut menjadi bagian dari kontribusi riset nasional dalam mendukung penanganan bencana yang cepat, tepat, dan berbasis data.
Baca JugaMenhub Dudy Tegaskan Pengawasan Keselamatan Transportasi Laut Tanpa Toleransi
Distribusi Data ke Lembaga Terkait
Kepala BRIN Arif Satria menyampaikan bahwa penyediaan data citra satelit telah dilakukan secara berkelanjutan sejak bencana mulai terjadi. Data tersebut disalurkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta lembaga lain yang memiliki kewenangan, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), dan institusi terkait lainnya.
“Sejak bencana mulai terjadi, kami sudah menyiapkan dan terus menyuplai data citra satelit. Data tersebut kami distribusikan ke BNPB dan juga lembaga lain yang berwenang, seperti BMKG, BIG, dan lainnya,” kata Arif Satria.
Distribusi data ini bertujuan untuk mendukung pemetaan wilayah terdampak banjir secara akurat, sehingga proses penanganan darurat dapat dilakukan lebih efektif dan terkoordinasi.
Penyampaian dalam Rapat Tingkat Menteri
Dukungan BRIN dalam penyediaan data citra satelit juga disampaikan langsung oleh Kepala BRIN dalam Rapat Tingkat Menteri Tindak Lanjut Arahan Presiden RI terkait Percepatan Penanganan Bencana. Rapat tersebut digelar di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama kementerian dan lembaga terkait.
Dalam forum tersebut, BRIN menegaskan komitmennya untuk terus mendukung penanganan bencana melalui pendekatan riset dan inovasi. Penyediaan data citra satelit dipandang sebagai elemen penting dalam mempercepat respons pemerintah terhadap bencana yang meluas di wilayah Sumatera.
Analisis Berkelanjutan untuk Tahap Lanjutan
Menurut Arif, BRIN tidak hanya berhenti pada penyediaan data awal. Hingga saat ini, lembaganya masih terus melakukan analisis lanjutan terhadap citra satelit yang tersedia. Analisis ini tidak hanya digunakan pada tahap tanggap darurat, tetapi juga menjadi dasar penting dalam perencanaan rekonstruksi dan pemulihan pascabencana.
“Saat ini kami terus menganalisis data karena kami memiliki control room, dan fokus berikutnya adalah memastikan data dasar yang kami analisis dapat digunakan untuk mendukung rekonstruksi,” tuturnya.
Dengan analisis yang berkelanjutan, data citra satelit diharapkan mampu memberikan gambaran menyeluruh mengenai dampak bencana serta kebutuhan pemulihan di wilayah terdampak.
Pemanfaatan Teknologi Drone
Selain data satelit, BRIN juga mengerahkan teknologi drone untuk mendukung penanganan bencana. Drone yang digunakan memiliki jangkauan hingga 100 kilometer dan dilengkapi dengan radar ground penetration. Teknologi ini memungkinkan pendeteksian objek hingga kedalaman sekitar 100 meter di bawah permukaan tanah.
“Drone ground penetration radar ini dapat mendeteksi benda di bawah permukaan tanah, termasuk kemungkinan keberadaan korban atau jenazah,” ucap Arif.
Pemanfaatan drone ini diharapkan dapat membantu proses pencarian dan identifikasi di lokasi terdampak, terutama pada area yang sulit dijangkau oleh tim penyelamat.
Penyusunan Data Tematik Berbasis Citra Satelit
Dalam mendukung perencanaan pemulihan, BRIN juga berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan serta kementerian dan lembaga terkait lainnya. Koordinasi ini bertujuan menyusun data tematik berbasis citra satelit yang dibutuhkan sebagai dasar perencanaan pemulihan kehidupan masyarakat terdampak bencana.
Data tematik tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari kondisi wilayah, perubahan bentang alam, hingga potensi risiko lanjutan. Dengan data yang komprehensif, pemerintah diharapkan dapat menyusun kebijakan pemulihan yang lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.
Dukungan Langsung untuk Kebutuhan Masyarakat
Tidak hanya berkontribusi melalui data dan teknologi, BRIN juga memberikan dukungan langsung kepada masyarakat terdampak. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah penyediaan arsenum atau air siap minum.
Arif menyebutkan bahwa BRIN telah mengirimkan unit pengolahan air yang mampu mengolah air banjir dan air berlumpur menjadi air siap minum dengan kapasitas 10 ribu liter per hari. Dukungan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di lokasi terdampak banjir.
Harapan atas Manfaat Riset dan Inovasi
Kepala BRIN berharap seluruh dukungan berbasis riset dan inovasi yang diberikan dapat memberikan manfaat nyata bagi percepatan penanganan bencana, sekaligus mendukung proses pemulihan pascabencana di wilayah Sumatera.
Melalui sinergi antara data citra satelit, teknologi drone, koordinasi lintas kementerian, dan dukungan langsung kepada masyarakat, BRIN menegaskan perannya sebagai lembaga riset nasional yang berkontribusi aktif dalam penanganan bencana. Pendekatan berbasis ilmu pengetahuan ini diharapkan mampu memperkuat respons pemerintah dan mempercepat pemulihan kehidupan masyarakat terdampak banjir.
Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Danantara Siapkan Investasi Rp418 Triliun Dukung Proyek Hilirisasi Nasional 2026
- Jumat, 19 Desember 2025
Ramalan Keuangan dan Karier Zodiak Hari ini, Jumat 19 Desember Tahun 2025
- Jumat, 19 Desember 2025
Berita Lainnya
ANRI Telusuri Arsip Sejarah Pemindahan Ibukota Indonesia dari Batavia ke IKN
- Jumat, 19 Desember 2025
Prabowo Tinjau Pembangunan Jembatan Bailey Mantuang di Padang Pariaman
- Jumat, 19 Desember 2025
Pemerintah Siapkan Jaminan Hidup Korban Banjir Sumatra Rp 10 Ribu/Hari
- Kamis, 18 Desember 2025












