Kemenag Pastikan Program BIB Tingkatkan Kualitas Studi Mahasiswa Luar Negeri
- Selasa, 02 Desember 2025
JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) melakukan monitoring dan evaluasi (monev) program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) di sejumlah perguruan tinggi kelas dunia, termasuk Coventry University di Inggris.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan layanan beasiswa, baik akademik, administrasi, maupun pendanaan, berjalan lancar dan berkualitas.
Kegiatan monev di Coventry University juga mencakup University of Warwick, yang menjadi destinasi mahasiswa program S2 dan S3 BIB. Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Kemenag, Ruchman Basori, menyatakan kegiatan ini penting untuk menilai sejauh mana program BIB memberikan manfaat bagi mahasiswa dan mendukung pencapaian akademik mereka di kampus tujuan.
Baca JugaWamenag Harap Olimpiade PAI 2025 Bentuk Siswa Berkarakter Unggul
“Kemenag ingin memastikan bahwa layanan BIB kepada mahasiswa semakin berkualitas, lancar, baik layanan akademik, pembiayaan, dan administrasi beasiswa di kampus tujuan,” ujar Ruchman Basori.
Fokus pada Mahasiswa Berkualitas
Sebagian besar awardee di Coventry dan Warwick merupakan bagian dari warisan program 5.000 doktor, yang pembiayaannya kini dialihkan ke skema Beasiswa Indonesia Bangkit. Saat ini, hanya tiga mahasiswa BIB hasil seleksi Tahun 2022 yang mulai studi pada 2025 di Coventry University.
Kemenag menekankan bahwa kualitas mahasiswa BIB tidak hanya diukur dari prestasi akademik, tetapi juga dari kemampuan mereka menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus internasional dan tantangan penelitian kelas dunia. Kehadiran mereka di kampus tujuan diharapkan dapat memperkuat kapasitas sumber daya manusia Indonesia di bidang akademik dan keagamaan.
Apresiasi untuk Dedikasi Mahasiswa
Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, Arskal Salim, mengapresiasi dedikasi mahasiswa BIB yang telah menempuh studi di luar negeri. Ia menekankan bahwa tantangan akademik di kampus-kampus kelas dunia sangat tinggi, namun para mahasiswa Indonesia terbukti mampu bersaing dan menorehkan prestasi.
“Saya merasakan betapa beratnya studi di kampus-kampus kelas dunia, dengan tantangan kualitas yang tentu juga nomor satu, dan kalian terbukti mampu,” ujar Arskal.
Arskal juga menekankan pentingnya kehadiran dosen lulusan luar negeri ketika kembali ke tanah air. Mereka diharapkan bisa berkontribusi dalam pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Indonesia, memperkuat kualitas akademik, dan menghadapi persaingan global dalam pendidikan tinggi.
Jangkauan Program BIB
Hingga kini, Kemenag telah membiayai 424 awardee yang tersebar di 119 perguruan tinggi dan 24 negara. Coventry University termasuk satu dari 19 perguruan tinggi di Inggris yang menjadi destinasi mahasiswa program BIB. Universitas ini memiliki lebih dari 12.000 mahasiswa internasional dari 130 negara, menjadikannya salah satu kampus unggulan dengan lingkungan belajar multikultural.
Di Coventry University, total awardee program BIB berjumlah 24 orang, dengan tujuh di antaranya masih aktif studi. Sebagian besar lainnya telah menyelesaikan studi mereka, melakukan riset di tanah air, atau menunggu ujian akhir untuk menyelesaikan program akademiknya.
Monitoring dan Evaluasi sebagai Kunci Perbaikan
Monev program BIB bukan hanya sekadar melihat jumlah mahasiswa yang berhasil, tetapi juga menilai kualitas layanan, termasuk aspek pembiayaan, administrasi, dan dukungan akademik di kampus tujuan. Kemenag ingin memastikan mahasiswa mendapat pengalaman belajar optimal dan siap memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan pendidikan di Indonesia setelah kembali.
Ruchman Basori menegaskan, evaluasi ini merupakan bagian dari komitmen Kemenag untuk menjaga mutu program BIB sekaligus mendukung mahasiswa dalam menyelesaikan studi dengan prestasi terbaik. “Monitoring ini penting agar layanan kami senantiasa mendukung keberhasilan akademik para awardee dan menyiapkan mereka menjadi lulusan berkualitas,” ujarnya.
Dampak Strategis bagi Pendidikan Tinggi Indonesia
Keberadaan mahasiswa BIB di kampus luar negeri diharapkan membawa dampak positif jangka panjang bagi pendidikan tinggi Indonesia. Mereka tidak hanya mendapatkan ilmu dan pengalaman global, tetapi juga membangun jejaring internasional yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan PTKI dan program akademik lainnya di tanah air.
Program ini menunjukkan strategi pemerintah dalam membangun sumber daya manusia unggul melalui pendidikan internasional, sekaligus memastikan setiap rupiah investasi pendidikan menghasilkan lulusan yang kompeten, profesional, dan mampu bersaing di tingkat global.
Monitoring dan evaluasi yang dilakukan di Coventry University dan beberapa perguruan tinggi lain menegaskan komitmen Kemenag untuk menjadikan program BIB sebagai model beasiswa unggulan. Dengan layanan yang berkualitas dan pengawasan yang ketat, program ini diharapkan dapat melahirkan lulusan yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga siap memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan tinggi Islam di Indonesia.
Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Kemenag Pastikan Program BIB Tingkatkan Kualitas Studi Mahasiswa Luar Negeri
- Selasa, 02 Desember 2025
Koordinasi Strategis Kemenko Kumham dan Kemenkum Sulteng Persiapkan Implementasi KUHP
- Selasa, 02 Desember 2025
BNPT Apresiasi Pengelola Objek Vital Terapkan Standar Keamanan Nasional
- Selasa, 02 Desember 2025
Berita Lainnya
BNPT Apresiasi Pengelola Objek Vital Terapkan Standar Keamanan Nasional
- Selasa, 02 Desember 2025
Kemnaker Terapkan HAKORDIA 2025 Untuk Budaya Kerja Bersih dan Akuntabel
- Selasa, 02 Desember 2025







