PNM Tegaskan Mekaar Hanya Resmi Tatap Muka, Hindari Penipuan Digital

PNM Tegaskan Mekaar Hanya Resmi Tatap Muka, Hindari Penipuan Digital

JAKARTA - Di tengah maraknya aplikasi pinjaman online ilegal, masyarakat kembali diingatkan untuk waspada terhadap informasi palsu yang mengatasnamakan program pembiayaan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) milik PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Penipuan ini memanfaatkan citra resmi PNM dan video karyawan Mekaar untuk menjerat calon nasabah dengan janji proses cepat tanpa prosedur resmi.

Modus Penipuan Mekaar Digital yang Harus Diwaspadai

Baca Juga

Freeport Indonesia Minta Percepatan Divestasi Saham 12 Persen, Ini Alasannya

Belakangan, beredar akun palsu di media sosial yang menawarkan pembiayaan Mekaar secara digital. Pelaku menggunakan video karyawan PNM Mekaar agar terlihat resmi dan membangun kepercayaan. Mereka mengiming-imingi proses cepat dan mudah, seolah-olah pengajuan bisa dilakukan layaknya pinjaman online. Bahkan, skema penipuan ini menawarkan pengajuan tanpa survei rumah atau tempat usaha dan klaim tidak adanya bunga bagi nasabah baru.

Narasi yang menyesatkan ini sangat berbahaya karena menyasar masyarakat yang benar-benar membutuhkan pembiayaan untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan keluarga. Mereka yang tergiur dengan penawaran instan berisiko mengalami kerugian finansial maupun dampak psikologis akibat penipuan.

Penegasan PNM Mekaar: Layanan Resmi Hanya Tatap Muka

Sekretaris Perusahaan PNM, L. Dodot Patria Ary, menegaskan bahwa PNM Mekaar tidak memiliki layanan pembiayaan online. Seluruh proses resmi hanya dilakukan secara tatap muka melalui pertemuan kelompok dan pendampingan langsung oleh Account Officer (AO).

“PNM tidak pernah menyediakan layanan pinjaman online, tidak meminta unggahan data pribadi melalui aplikasi, dan tidak memungut biaya apa pun di luar ketentuan resmi. Kami berharap masyarakat lebih berhati-hati dan segera melapor apabila menemukan pihak yang mengaku sebagai layanan digital PNM Mekaar,” tegas Dodot.

Kejelasan ini penting agar masyarakat memahami prosedur resmi dan tidak terjerat penipuan. Mekaar dirancang untuk memastikan setiap nasabah mendapatkan pendampingan menyeluruh, bukan sekadar akses pembiayaan instan.

Dampak Penipuan bagi Masyarakat dan Nasabah

Penipuan digital seperti ini memiliki risiko besar, terutama bagi keluarga prasejahtera yang menjadi target utama Mekaar. Informasi palsu bisa menimbulkan kekeliruan, kerugian finansial, dan bahkan menurunkan kepercayaan terhadap program resmi yang sesungguhnya membantu usaha mikro.

“Calon nasabah PNM Mekaar berasal dari keluarga prasejahtera di kota, kabupaten, hingga pelosok desa, sehingga informasi palsu seperti ini dapat menimbulkan dampak yang lebih luas,” tambah Dodot.

Oleh karena itu, edukasi menjadi hal penting. Masyarakat perlu dilengkapi dengan informasi yang benar agar mampu membedakan layanan resmi dari penipuan yang mengatasnamakan Mekaar.

Cara Masyarakat Mencegah Penipuan dan Memastikan Keamanan

PNM menyarankan masyarakat untuk selalu mengandalkan kanal resmi dalam mencari informasi. Website resmi PNM dapat diakses di www.pnm.co.id, sementara media sosial resmi tersedia di Facebook PTPNMOfficial, Instagram @PNM_Persero, dan TikTok @lifeatpnm.

Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk melaporkan akun atau informasi mencurigakan yang mengatasnamakan PNM Mekaar. Call Center PNM di 1500-165 siap membantu verifikasi informasi dan memberikan arahan bagi calon nasabah yang ingin mengakses pembiayaan secara aman.

Dengan langkah ini, masyarakat bisa terhindar dari penipuan online yang memanfaatkan kepercayaan terhadap program sosial dan finansial yang sah.

Pentingnya Memilih Layanan Pembiayaan Legal dan Diawasi OJK

PNM juga menekankan bahwa masyarakat harus selalu memilih layanan pembiayaan yang resmi, aman, dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tawaran pinjaman cepat di media sosial yang menjanjikan proses mudah tanpa prosedur resmi sangat berisiko.

Masyarakat perlu memverifikasi setiap informasi sebelum mengambil keputusan finansial. Dengan melakukan pengecekan melalui kanal resmi, calon nasabah dapat memastikan keamanan data pribadi, menghindari biaya tambahan yang tidak sah, dan memperoleh pembiayaan dengan pendampingan yang benar sesuai prinsip Mekaar.

Kesadaran ini penting agar tujuan program pemberdayaan PNM, yaitu meningkatkan kesejahteraan keluarga prasejahtera melalui usaha mikro, tetap berjalan sesuai koridor yang aman dan bermanfaat.

Kejadian penipuan digital mengingatkan masyarakat bahwa meski teknologi mempermudah akses informasi dan layanan, kehati-hatian tetap menjadi kunci. 

Program Mekaar PNM hadir untuk mendukung masyarakat naik kelas melalui usaha mikro, tetapi prosesnya dilakukan dengan prosedur resmi dan pendampingan langsung. Edukasi, pengecekan informasi melalui kanal resmi, dan laporan terhadap aktivitas mencurigakan menjadi langkah utama agar setiap calon nasabah terhindar dari penipuan dan memperoleh manfaat pembiayaan yang nyata.