Program MBG Dorong UMKM Ikan di Tangsel Tumbuh dan Serap Tenaga Kerja

Program MBG Dorong UMKM Ikan di Tangsel Tumbuh dan Serap Tenaga Kerja
Program MBG Dorong UMKM Ikan di Tangsel Tumbuh dan Serap Tenaga Kerja

JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya menjadi langkah pemerintah untuk memastikan asupan gizi anak-anak terpenuhi, tetapi juga terbukti menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Di Tangerang Selatan (Tangsel), program ini menghadirkan peluang besar bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di sektor pangan, termasuk pemasok ikan segar.

Salah satu pelaku usaha yang merasakan langsung dampaknya adalah Ifta Bintan, pemasok ikan fillet untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Khusus Tangsel. Menurutnya, sejak bergabung dalam program MBG, usahanya mengalami perkembangan signifikan.

Baca Juga

Presiden Prabowo Pimpin Perdana Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025

“Karyawan saya tambah banyak. Mitra kami juga bertambah. Dengan adanya MBG ini, saya banyak membantu ibu-ibu di sekitar rumah untuk ikut bekerja memotong, mencabut duri, lalu memfillet,” ujar Bintan.

UMKM Lokal Terbantu

Sebelumnya, usaha Bintan hanya melibatkan sedikit tenaga kerja dan jumlah suplai yang terbatas. Namun, dengan adanya permintaan rutin dari program MBG, ia kini mempekerjakan 15 orang untuk menimbang, membersihkan, hingga memfillet ikan. Setiap harinya, ia mampu menyuplai sekitar 3.000–6.000 potong ikan fillet.

Selain bertambahnya tenaga kerja, jaringan mitra nelayan yang bekerja sama dengan Bintan juga meningkat pesat, dari dua orang menjadi enam. “Kami upayakan ikan-ikan tidak lebih dari 4 jam di suhu ruang. Walaupun selalu diberi es batu supaya tetap fresh,” tambahnya.

Ia menilai program MBG bukan hanya soal bisnis, tetapi juga menyangkut keberlangsungan hidup banyak orang. “Justru program ini harus lebih dimaksimalkan agar semakin banyak anak-anak yang mendapatkan makanan bergizi. Saya juga ingin memperkenalkan ikan kepada anak-anak bahwa ikan itu enak dan bergizi,” ungkapnya.

UMKM Jadi Bagian Penting Rantai Pasok

Keberhasilan program MBG dalam menggandeng UMKM juga diakui Kepala SPPG Khusus Tangsel, Nindy Sabrina. Ia menegaskan bahwa pihaknya memang membuka ruang selebar-lebarnya bagi pelaku usaha kecil untuk berkontribusi dalam penyediaan bahan pangan bergizi.

“Saat ini, ada 15–20 UMKM yang menjadi pemasok daging, telur, tahu, tempe, sayur, hingga buah-buahan. Semua UMKM bisa datang ke sini, bisa mengetuk pintu. Silakan ajukan penawaran sesuai spesifikasi. Selama kualitas sesuai dan harganya masuk, pasti bisa kami terima,” jelas Nindy.

Ia menambahkan, tingginya kebutuhan pangan untuk program MBG secara otomatis ikut menggerakkan ekonomi warga. “Daging ayam saja sehari bisa 300–400 kilogram. Belum lagi beras, ikan, dan sayuran. UMKM kan mempekerjakan orang juga. Lalu ada mitra mereka seperti petani, peternak, dan nelayan. Jadi, banyak sekali masyarakat yang terdampak,” imbuhnya.

Efek Berganda ke Ekonomi Masyarakat

Kontribusi UMKM dalam program MBG bukan sekadar memenuhi pasokan, tetapi juga menciptakan efek berganda (multiplier effect) terhadap perekonomian lokal. Para pekerja yang direkrut UMKM mendapat penghasilan tambahan, sementara nelayan, petani, dan peternak yang menjadi mitra pemasok bahan baku turut terbantu.

Dalam kasus Ifta Bintan, misalnya, tidak hanya usahanya yang berkembang, tetapi juga ibu-ibu rumah tangga di lingkungannya ikut terlibat. Mereka mendapat kesempatan untuk bekerja paruh waktu dengan tugas sederhana, seperti membersihkan dan memfillet ikan. Hal ini membantu meningkatkan pendapatan keluarga tanpa harus meninggalkan rumah terlalu lama.

Penghargaan untuk SPPG Tangsel

Atas komitmennya memberdayakan pelaku usaha kecil, SPPG Khusus Tangsel diganjar penghargaan sebagai “SPPG Ramah UMKM”. Pengakuan ini menegaskan bahwa program MBG tidak hanya fokus pada pemenuhan gizi anak-anak, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Dengan pola kerja sama yang transparan dan terbuka, SPPG Tangsel menjadi contoh bagaimana kebijakan pemerintah bisa menyentuh berbagai lapisan masyarakat. UMKM diberi akses pasar yang pasti, masyarakat mendapatkan pekerjaan, dan anak-anak memperoleh makanan bergizi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang mereka.

Harapan Keberlanjutan Program

Baik pelaku UMKM maupun pemerintah daerah berharap program MBG terus dilanjutkan bahkan diperluas. Bagi UMKM, keberadaan program ini memberikan kepastian pasar. Sedangkan bagi masyarakat luas, manfaatnya dirasakan dalam bentuk gizi yang lebih baik untuk anak-anak dan peluang ekonomi yang semakin terbuka.

“Program ini benar-benar menyentuh hajat hidup banyak orang. Kami berharap keberlanjutannya tidak hanya di Tangsel, tapi juga diperluas ke daerah lain agar semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya,” ungkap Bintan.

Seiring berjalannya waktu, keberhasilan program MBG di Tangerang Selatan bisa menjadi model implementasi nasional. Dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah, potensi UMKM lokal dapat semakin berkembang, sekaligus membantu mencapai tujuan besar: memastikan generasi muda Indonesia tumbuh sehat dengan gizi yang cukup.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Kemhan Hibahkan Obat untuk Koperasi Desa Merah Putih

Kemhan Hibahkan Obat untuk Koperasi Desa Merah Putih

Kemendikdasmen Ingatkan Bahaya Adiksi Gadget Bagi Generasi Muda

Kemendikdasmen Ingatkan Bahaya Adiksi Gadget Bagi Generasi Muda

Frekuensi Penerbangan Surabaya-Banyuwangi Wings Air Resmi Ditambah

Frekuensi Penerbangan Surabaya-Banyuwangi Wings Air Resmi Ditambah

Erick Thohir Temui Prabowo, Garudayaksa FC Puncaki Championship 2025

Erick Thohir Temui Prabowo, Garudayaksa FC Puncaki Championship 2025

Cara Mudah Cek Penerima Bansos PKH dan BPNT Oktober

Cara Mudah Cek Penerima Bansos PKH dan BPNT Oktober