Pengertian Seni Lukis: Fungsi, Tujuan, Komponen, dan Tema
- Selasa, 12 Agustus 2025

Pengertian seni lukis merupakan hal penting untuk dipahami sebelum mulai melukis agar hasil karya terlihat lebih estetis dan bermakna.
Seni lukis adalah salah satu bentuk karya seni yang tidak hanya memiliki nilai jual tinggi, tetapi juga mampu menarik perhatian siapa saja yang melihatnya.
Seni lukis termasuk dalam kategori seni dua dimensi dan memiliki ciri khas berupa pola, bahan, serta teknik yang digunakan dalam proses pembuatannya.
Baca JugaRefinancing Adalah: Definisi, Manfaat, dan Tips Melakukannya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seni lukis didefinisikan sebagai seni menggambar dan melukis.
Biasanya, seorang pelukis menyampaikan ide dan perasaannya melalui goresan di atas kanvas, dengan menggunakan kreativitas dan nalar yang matang sehingga setiap lukisan mengandung filosofi tertentu.
Dalam menciptakan karya seni ini, ide kreatif sangat diperlukan agar lukisan bisa memiliki nilai lebih yang membuatnya diminati dan dihargai dengan harga yang tinggi.
Bahkan, lukisan berkualitas sering kali dilelang dengan nilai yang mencapai angka fantastis di tingkat internasional.
Namun, pada pembahasan kali ini, fokus bukanlah pada harga atau nilai jual seni lukis, melainkan pada pengertian seni lukis itu sendiri, fungsi, serta teknik yang digunakan dalam melukis.
Pengertian Seni Lukis
Pengertian seni lukis dapat dipahami sebagai salah satu bentuk seni rupa yang diwujudkan dalam karya dua dimensi menggunakan kanvas atau permukaan datar lainnya.
Umumnya, lukisan memanfaatkan garis dan warna sebagai unsur utama yang dihasilkan melalui permainan cat, teknik celup, maupun tambahan hiasan gambar.
Karya lukisan bisa memuat gambaran yang berkaitan dengan alam, seperti potret manusia, hewan, tumbuhan, hingga pemandangan. Selain itu, lukisan juga dapat berbentuk abstrak, yakni penyederhanaan dari bentuk-bentuk yang ada di alam.
Melalui lukisan, seorang seniman mengekspresikan emosi serta jiwanya, sehingga karya tersebut tidak hanya memiliki nilai keindahan, tetapi juga memuat fungsi tertentu bagi masyarakat.
Fungsi tersebut mencakup fungsi religius, fungsi komersial, dan fungsi simbolik. Secara umum, seni lukis berkembang dari aktivitas menggambar, tetapi memiliki tingkat kerumitan pola dan gaya yang lebih tinggi.
Proses melukis melibatkan berbagai bahan dan teknik yang lebih beragam dibandingkan menggambar biasa.
Untuk menciptakan sebuah lukisan, diperlukan perlengkapan mulai dari alat sederhana hingga yang lebih kompleks sesuai kebutuhan proses kreatifnya.
Fungsi Seni Lukis
Setelah memahami seluk-beluk seni melukis, langkah berikutnya adalah mengetahui tujuan serta peran yang dimilikinya. Secara garis besar, karya lukis memiliki dua peran utama, yakni peran yang bersifat sosial dan peran yang bersifat personal.
Berikut ini penjelasan mengenai kedua peran tersebut, dimulai dari peran sosial hingga peran yang bersifat individual.
Peran Sosial
Sebuah lukisan akan memiliki peran sosial apabila karya tersebut mampu memberikan manfaat bagi khalayak luas.
Karya seni dapat dikatakan memiliki peran ini apabila penciptanya berhasil menghadirkan nilai-nilai yang relevan secara sosial atau setidaknya dapat diterima oleh lingkungan masyarakat.
Dalam peran sosial ini, terdapat empat bidang yang senantiasa berhubungan dengan interaksi antarindividu maupun dengan kelompok masyarakat. Keempat bidang tersebut meliputi:
a. Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, karya lukis berfungsi sebagai sarana pembelajaran, mulai dari pendidikan anak usia dini hingga tingkat taman kanak-kanak. Pengenalan seni pada anak bertujuan menumbuhkan kreativitas serta mengembangkan gagasan.
Melalui kegiatan melukis, anak dapat melatih ingatan visual terkait warna dan bentuk.
Tidak hanya berhenti pada tahap pendidikan awal, fungsi ini berlanjut ke jenjang berikutnya.
Di tingkat sekolah dasar, misalnya, siswa diajak membuat gambar bertema alam seperti pantai, gunung, laut, dan berbagai objek lainnya.
b. Agama
Sebagai wujud gagasan dan ekspresi manusia, karya lukis dapat menjadi sarana untuk mengungkapkan rasa syukur dan penghormatan kepada Tuhan.
Dalam konteks keagamaan, seni melukis berperan menggambarkan kebesaran Sang Pencipta. Contohnya, dalam ajaran Islam dikenal seni kaligrafi, yakni seni menulis ayat-ayat suci dengan keindahan visual untuk mempercantik tempat ibadah.
Dalam tradisi Hindu, terdapat lukisan para dewa yang digunakan sebagai media berdoa, termasuk mendoakan arwah yang telah meninggal.
Kaligrafi dalam Islam biasanya diwujudkan dalam bentuk tulisan Arab yang dibuat dengan sentuhan artistik tinggi, sehingga menghasilkan karya yang indah sekaligus sarat makna.
c. Hiburan
Selain nilai pendidikan dan religius, karya lukis juga diterima oleh masyarakat karena mampu menghadirkan kesenangan. Dalam aspek ini, seni lukis memberi pengalaman visual yang menarik serta dapat menimbulkan rasa gembira bagi penikmatnya.
Lukisan kerap digunakan sebagai dekorasi atau ilustrasi dalam sebuah acara untuk menambah kesan estetik dan menyenangkan.
d. Kejelasan Pesan
Peran sosial sebuah lukisan juga dapat terlihat dari kemampuannya menyampaikan pesan secara jelas. Dalam hal ini, karya lukis menjadi media komunikasi visual yang efektif.
Kejelasan pesan yang tersampaikan menjadikan karya tersebut memiliki keunggulan tersendiri. Contoh penerapan fungsi ini dapat dilihat pada poster, baliho, maupun mural yang terpampang di ruang publik.
Meski sekilas tampak sederhana, karya-karya tersebut mampu memberikan makna dan pesan mendalam bagi masyarakat yang melihatnya.
Peran Personal
Karya lukis yang lahir dari gagasan, ekspresi, dan emosi sang pencipta pada dasarnya mencerminkan pemenuhan kebutuhan fisik maupun batin bagi seniman itu sendiri.
Hasil karya tersebut bisa mendapatkan pengakuan dari publik atau penikmat seni, bahkan memiliki nilai ekonomi yang dapat dihargai dengan sejumlah uang.
Jika dibandingkan dengan penghargaan terhadap seni rupa di negara-negara seperti Italia, Prancis, Amerika Serikat, dan wilayah maju lainnya, tingkat apresiasi terhadap karya lukis di Indonesia masih relatif terbatas bagi para senimannya.
Meski begitu, kondisi tersebut tidak mengurangi semangat untuk terus berkarya. Apalagi di era digital saat ini, karya seni dapat dipublikasikan dan diakses oleh masyarakat di berbagai penjuru dunia.
Selain memberikan keuntungan materi, proses melukis juga mampu memenuhi kebutuhan batin penciptanya.
Sejak tahap awal pembuatan hingga penyelesaian karya, seniman memiliki ruang untuk menyalurkan isi hati serta perasaannya, baik itu kebahagiaan, kesedihan, maupun luka batin.
Setiap karya lukis umumnya memiliki karakter yang unik, di mana emosi sang seniman akan tampak jelas melalui goresan dan warna yang dituangkan.
Tujuan Seni Lukis
Seni lukis tidak hanya memiliki fungsi, tetapi juga memuat berbagai tujuan yang memperkaya makna dari setiap karyanya. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai beberapa tujuan seni lukis.
Tujuan Religius
Seorang pelukis dapat menciptakan karya yang memuat nilai-nilai penghormatan dan pengagungan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, leluhur, atau dewa-dewa tertentu.
Keberadaan tujuan religius dalam lukisan dapat dibuktikan melalui karya bersejarah seperti lukisan gua Leang di Maros, Sulawesi Selatan, yang mencerminkan nilai spiritual mendalam.
Tujuan Magis
Selain bernuansa religius, seni lukis juga dapat diciptakan dengan tujuan magis, sering kali memuat unsur mantra atau kekuatan tertentu.
Lukisan seperti ini biasanya memiliki gaya yang sederhana atau primitif, namun mampu menimbulkan kesan misterius bagi yang melihatnya. Contoh yang menonjol adalah lukisan di Bali yang menampilkan sosok dewa penjaga pura.
Masyarakat setempat meyakini bahwa karya tersebut mampu menambah daya tarik atau aura pada lokasi tertentu.
Tujuan Simbolis
Seorang seniman juga dapat mengekspresikan cita-cita luhur atau gagasan besar melalui simbol-simbol dalam karyanya. Lukisan semacam ini sering kali menampilkan tokoh-tokoh yang dihormati sebagai perwujudan nilai atau karakter tertentu.
Sebagai contoh, lukisan yang menggambarkan Pangeran Diponegoro sedang berdialog dengan Jenderal de Kock menjadi simbol yang mencerminkan karakter, perjuangan, dan semangat yang diusung sang tokoh.
Tujuan Estetika
Seniman yang menonjolkan tujuan estetika dalam karyanya biasanya mampu menangkap dan menghadirkan keindahan suatu pemandangan dengan sangat memikat.
Karya semacam ini sering ditemukan di rumah, kantor, maupun ruang publik, menampilkan panorama seperti air terjun, aliran sungai, atau hamparan sawah di pedesaan yang menghadirkan kesan menenangkan dan indah dipandang.
Tujuan Komersial
Karya seni lukis dengan orientasi komersial lebih mengutamakan nilai jual atau potensi ekonomi dari hasilnya. Lukisan yang dibuat dengan teknik cepat dan sederhana kerap dijumpai di area ramai, seperti jasa melukis wajah secara langsung di pinggir jalan. Dalam konteks ini, karya lebih difokuskan untuk memenuhi permintaan pasar dan memberikan keuntungan finansial bagi senimannya.
Tujuan Ekspresi
Pada tujuan ini, seni lukis menjadi media untuk meluapkan perasaan dan emosi seniman, baik di atas kanvas, kertas, maupun media lainnya.
Biasanya, karya dengan tujuan ekspresi lahir dari kondisi emosional tertentu yang mendorong kebutuhan untuk menyalurkan isi hati.
Hampir semua orang dapat menciptakan lukisan jenis ini, karena tujuannya lebih menekankan pada kejujuran ekspresi dibandingkan teknik atau aturan.
Melukis dengan cara ini dapat memberikan rasa lega, membantu meredakan stres, dan bahkan berperan sebagai terapi psikologis. Ciri khasnya dapat dikenali dari pemilihan corak, kombinasi warna, bentuk, hingga media yang digunakan.
Teknik Melukis
Terdapat berbagai teknik melukis yang bisa diterapkan, antara lain:
Pointilis
Teknik pointilis dilakukan dengan membentuk gambar melalui titik-titik beragam yang disusun mengikuti pola tertentu. Metode ini dipopulerkan oleh Georges Seurat dan Paul Signac, yang menjadikannya sebagai salah satu gaya khas dalam dunia seni rupa.
Tempera
Tempera merupakan media lukis permanen yang cepat kering, terbuat dari pigmen berwarna yang dicampur dengan bahan pengikat larut air, seperti kunyit.
Dalam penerapannya, teknik ini sering digunakan untuk membuat lukisan dinding yang dirancang agar menyatu secara harmonis dengan struktur arsitektur.
Plakat
Teknik plakat menggunakan cat akrilik, cat air, atau cat minyak dengan sapuan warna tebal dan pekat. Hasilnya biasanya terlihat padat, gelap, dan mampu menutup permukaan secara menyeluruh, sehingga menciptakan kesan yang kuat.
Aquarel
Aquarel adalah teknik melukis dengan cat air yang diaplikasikan menggunakan sapuan tipis, sehingga warna yang dihasilkan terlihat transparan atau tembus pandang. Metode ini sering digunakan untuk menciptakan nuansa lembut pada karya seni.
Spray
Teknik spray dilakukan dengan menyemprotkan cat cair menggunakan alat semprot atau sprayer. Cara ini kerap dipakai untuk menciptakan karya seni berukuran besar atau media visual seperti mural dan iklan bergambar.
Komponen Seni Lukis
Selain teknik, terdapat pula komponen penting yang membentuk kualitas sebuah karya seni lukis. Lalu, apa saja komponen tersebut? Dalam sebuah lukisan yang baik, umumnya terdapat beberapa unsur berikut:
1. Komposisi
Komposisi merupakan cara menyusun berbagai elemen seni, seperti warna, garis, bidang, ruang, gelap-terang, dan pencahayaan, sehingga membentuk sebuah karya yang harmonis.
Keseimbangan
Keseimbangan atau balance adalah penataan objek dalam karya agar terlihat selaras dan nyaman dipandang.
Keseimbangan simetris tercipta ketika dua bagian bidang dibagi sama rata dengan objek yang serupa, sedangkan keseimbangan asimetris terbentuk dari perpaduan berbagai elemen, seperti ukuran dan jarak, sehingga tetap terlihat proporsional.
Proporsi
Proporsi atau perbandingan adalah hubungan ukuran dan bentuk antara satu objek dengan objek lainnya dalam sebuah karya. Komponen ini menentukan keselarasan tampilan lukisan melalui perpaduan yang tepat antarunsurnya.
Ritme
Ritme menggambarkan kesan gerak yang dihasilkan dari pengulangan unsur-unsur seperti garis, warna, bentuk, gerakan, atau tekstur. Ritme menjadi ciri khas yang memberikan dinamika pada karya.
Unity
Unity atau kesatuan merupakan hasil keterpaduan dari berbagai unsur seni yang saling melengkapi. Hubungan antarunsur yang harmonis menciptakan kesan utuh dan menyatu pada lukisan.
Aksentuasi
Aksentuasi adalah elemen pembeda yang memberikan penekanan tertentu pada bagian lukisan. Kehadiran aksentuasi bertujuan menghindari kesan monoton sehingga karya terlihat lebih menarik dan memiliki daya tarik visual yang kuat.
2. Tema Seni Lukis
Hubungan Antara Manusia dengan Dirinya Sendiri
Tema ini berfokus pada upaya seniman untuk menuangkan ide atau gagasan pribadinya melalui karya. Salah satu cara yang sering digunakan adalah menjadikan potret diri sebagai objek atau subjek utama dalam lukisan.
Hubungan Manusia dengan Manusia Lain
Tema ini menggambarkan interaksi dan hubungan antarmanusia.
Lukisan biasanya menampilkan keindahan melalui sosok-sosok yang dekat dengan seniman, seperti pasangan, anak, orang tua, saudara, sahabat, atau individu lain yang memiliki kedekatan emosional.
Hubungan Manusia dengan Alam Sekitarnya
Alam selalu menjadi sumber inspirasi yang menarik. Tema ini mengangkat hubungan manusia dengan lingkungannya, seperti pemandangan gunung, hutan, laut, sungai, pedesaan, hingga suasana perkotaan.
Setiap elemen alam dapat memberikan nuansa unik dalam karya lukis.
Hubungan Antara Manusia dan Benda
Benda-benda di sekitar dapat menjadi objek yang menghadirkan nilai keindahan dan keunikan tersendiri. Seniman kerap memanfaatkan barang-barang sehari-hari atau objek tertentu sebagai sumber ide.
Dengan pengolahan kreatif, berbagai benda tersebut mampu menghasilkan karya yang memikat dan tidak terduga.
Sebagai penutup, dengan memahami pengertian seni lukis, kita dapat lebih menghargai nilai, makna, dan keindahan yang tercipta dari setiap goresan karya seorang seniman.

Bru
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
KUR BRI 2025 Percepat Pertumbuhan UMKM
- 04 September 2025
2.
KUR BSI 2025: Akses Modal UMKM Ringan dan Transparan
- 04 September 2025
3.
IHSG Hari Ini: Rekomendasi Saham dan Tren Pasar
- 04 September 2025
4.
Cara Mudah Dapat KUR BCA Rp50 Juta untuk UMKM
- 04 September 2025
5.
KUR BNI 2025: Dana Usaha Cepat dan Ringan
- 04 September 2025