Delta Dunia Akuisisi 19,9 Persen Saham 29Metals, Dorong Diversifikasi Portofolio

Delta Dunia Akuisisi 19,9 Persen Saham 29Metals, Dorong Diversifikasi Portofolio

JAKARTA- PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), melalui anak perusahaannya yang berlokasi di Singapura, Bukit Makmur Mandiri Utama Pte. Ltd. (BUMA Singapore), baru-baru ini mengumumkan langkah strategisnya dengan mengakuisisi 19,9% saham dari perusahaan tambang Australia, 29Metals Limited. Ini merupakan langkah signifikan dalam strategi diversifikasi DOID, yang sekaligus memperkuat kehadirannya di sektor pertambangan internasional.

Kesepakatan ini mencakup pembelian 229.902.537 lembar saham yang baru diterbitkan 29Metals. Harga per lembar saham ditetapkan sebesar AUD 0,27, dengan total nilai transaksi mencapai AUD 62 juta, yang setara dengan sekitar Rp 641,14 miliar berdasarkan kurs Rp 10.340 per dolar Australia.

Langkah ini tidak hanya menempatkan Delta Dunia Grup pada posisi penting di 29Metals dengan kepemilikan 19,9%, tetapi juga memberikan hak untuk menempatkan satu Direktur Non-Eksekutif di Dewan Direksi 29Metals. Hak ini berpotensi berkembang menjadi dua kursi jika kepemilikan Delta Dunia meningkat menjadi lebih dari 20%.

Presiden Direktur Delta Dunia Grup, Ronald Sutardja, dalam keterbukaan informasi yang disiarkan pada Selasa (3/12), menegaskan bahwa akuisisi ini merupakan bagian dari komitmen DOID untuk memperkuat portofolio dan bergerak menuju komoditas masa depan. "Transaksi ini merupakan langkah dalam mencapai tujuan jangka panjang strategis Delta Dunia Grup untuk mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon. Sekaligus mendiversifikasi portofolio kami agar selaras dengan masa depan yang lebih berkelanjutan," ujarnya.

Langkah ini sejalan dengan akuisisi Delta Dunia yang lain, seperti pengambilalihan 51% saham di Dawson Complex di Australia dan akuisisi Atlantic Carbon Group Inc., produsen ultra-high-grade antrasit terbesar kedua di Amerika Serikat.

29Metals sendiri dikenal dengan dua aset utamanya: tambang Golden Grove di Australia Barat dan tambang Capricorn di Queensland. Kedua tambang ini memberi DOID akses ke sumber daya tembaga di wilayah berisiko rendah dan menawarkan potensi pertumbuhan yang signifikan. "Dengan harga yang menarik dibandingkan transaksi-transaksi terbaru dan perusahaan sejenis di sektor tembaga, akuisisi ini memberikan peluang yang langsung dan bernilai tinggi bagi Grup," jelas Ronald.

Tambang Golden Grove menawarkan potensi eksplorasi tambahan, sementara tambang Capricorn Copper menghadirkan peluang untuk memulai kembali produksi dan memperluas sumber daya. Dengan cadangan terbukti dan terkira yang mendukung umur tambang lebih dari 10 tahun, 29Metals siap memberikan kontribusi signifikan terhadap strategi jangka panjang DOID.

Dalam 12 bulan hingga September 2024, 29Metals menargetkan produksi 26kt tembaga dan 60kt seng. Hal ini menunjukan kapasitas perusahaan untuk mendukung permintaan global akan tembaga, yang merupakan komponen penting dalam transisi energi bersih.

Sementara itu, di pasar saham, harga DOID terpantau berada di level Rp 650 per saham setelah mengalami penurunan sebesar 2,99% pada perdagangan Selasa (3/12). Namun, secara year to date, harga saham DOID telah mengalami kenaikan sebesar 84,66%, menandakan optimisme investor terhadap langkah strategis yang diambil perusahaan ini.

Akuisisi ini tidak hanya akan mendiversifikasi portofolio DOID tetapi juga memperkuat posisinya di pasar internasional. Dengan langkah ini, Delta Dunia tidak hanya mempertegas posisinya sebagai pemain utama di industri pertambangan Indonesia, tetapi juga menunjukkan kemampuan bersaing di panggung global dengan fokus pada komoditas masa depan yang lebih berkelanjutan.