Asing Diam-diam Borong Saham BBRI & BBNI saat IHSG Merah, Apa yang Terjadi?

Asing Diam-diam Borong Saham BBRI & BBNI saat IHSG Merah, Apa yang Terjadi?
Asing Diam-diam Borong Saham BBRI & BBNI saat IHSG Merah, Apa yang Terjadi?

Bursa Efek Indonesia menjadi saksi dari dinamika perdagangan saham di awal bulan Februari 2025, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat mengalami penurunan signifikan hingga lebih dari 2%, akhirnya ditutup melemah 1,11% ke posisi 7.030,06 pada Senin (3/2/2025). Dalam situasi pasar yang merah, investor asing terpantau melakukan aksi borong saham terhadap beberapa emiten besar di Indonesia, khususnya saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).

IHSG Merah, Aksi Jual-Beli yang Dinamis

Selama perdagangan kemarin, IHSG tertekan akibat aksi jual yang masif, dengan nilai transaksi mencapai Rp11,69 triliun dari perpindahan tangan 15,78 miliar saham melalui 1,2 juta transaksi. Secara keseluruhan, sebanyak 168 saham tercatat menguat, 461 saham melemah, dan 174 saham stagnan. Meskipun demikian, aktivitas perdagangan oleh investor asing menunjukkan tren yang berbeda.

Investor asing mencatat penjualan bersih sebesar Rp274,79 miliar di semua pasar di BEI. Rincian dari penjualan tersebut melibatkan Rp228,17 miliar di pasar reguler dan Rp46,61 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Namun, meski IHSG berada dalam teritori negatif, asing terpantau masih memiliki ketertarikan besar terhadap beberapa saham tertentu.

Asing Borong Emiten Tercatat


Mengutip dari data Stockbit, terdapat beberapa saham yang tetap diborong oleh investor asing, bahkan di tengah penurunan IHSG. Saham-saham ini termasuk BBRI dan BBNI yang masing-masing mencatatkan net foreign buy sebesar Rp239,74 miliar dan Rp86,09 miliar. Selain dua saham perbankan besar tersebut, ada juga saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) yang mencatat pembelian sebesar Rp55,97 miliar.

Berikut adalah saham-saham yang mencatat net foreign buy pada perdagangan Senin:

1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) - Rp239,74 miliar
2. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) - Rp86,09 miliar
3. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) - Rp55,97 miliar
4. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) - Rp41,26 miliar
5. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) - Rp29,67 miliar
6. PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) - Rp25,65 miliar
7. PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) - Rp22,64 miliar
8. PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) - Rp20,41 miliar
9. PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) - Rp16,76 miliar
10. PT Astrindo Nusantara Infrastructure Tbk. (BIPI) - Rp14,16 miliar

Analisis Keputusan Asing: Pandangan Ahli

Dalam wawancara dengan salah satu analis pasar modal terkemuka, Andi Setiawan, disebutkan bahwa minat asing terhadap saham BBRI dan BBNI merupakan langkah strategis meskipun IHSG tengah merah. "Investasi oleh asing di BBRI dan BBNI menandakan kepercayaan mereka terhadap prospek pertumbuhan sektor perbankan di Indonesia yang dianggap masih sangat solid," ujar Andi.

Menurutnya, bank-bank BUMN seperti BBRI dan BBNI selalu menjadi pilihan menarik bagi investor, karena performa mereka yang konsisten dan fundamental yang kuat. "Perbankan adalah tulang punggung perekonomian Indonesia, dan dengan penanganan yang tepat terhadap tantangan ekonomi global, bank-bank ini diharapkan mampu terus tumbuh," tambah Andi.

Pergerakan di Tengah Volatilitas

Pemilihan saham tertentu oleh investor asing ini juga menunjukkan bahwa meskipun pasar bergejolak, masih ada peluang signifikan bagi investor yang jeli. Agus Santoso, seorang manajer investasi, berpendapat bahwa langkah investor asing ini berfungsi sebagai strategi diversifikasi risiko. "Selama situasi global yang tidak menentu, investor mencari tempat yang aman untuk menaruh dana mereka, dan saham-saham blue-chip Indonesia seperti BBRI dan BBNI menawarkan kestabilan," jelas Agus.

 

Baca Juga

Harga Gas Elpiji Terbaru: Kebijakan Presiden Prabowo dan Dampaknya di Lapangan

David

David

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pemerataan Listrik di Nusa Tenggara Timur: Upaya Tak Kenal Lelah Dua Politisi Perempuan

Pemerataan Listrik di Nusa Tenggara Timur: Upaya Tak Kenal Lelah Dua Politisi Perempuan

Kelangkaan Gas 3 Kg di Jakarta, Pemprov DKI Akan Bertemu Ditjen Migas

Kelangkaan Gas 3 Kg di Jakarta, Pemprov DKI Akan Bertemu Ditjen Migas

Harga Gas Elpiji Terbaru: Kebijakan Presiden Prabowo dan Dampaknya di Lapangan

Harga Gas Elpiji Terbaru: Kebijakan Presiden Prabowo dan Dampaknya di Lapangan

Aviary Park Indonesia: Surga Burung dan Kupu Kupu di Tengah Kota Bintaro dengan Akses Transportasi Mudah

Aviary Park Indonesia: Surga Burung dan Kupu Kupu di Tengah Kota Bintaro dengan Akses Transportasi Mudah

KRL Baru dari Tiongkok: KAI Commuter Tingkatkan Layanan Transportasi Penumpang

KRL Baru dari Tiongkok: KAI Commuter Tingkatkan Layanan Transportasi Penumpang