Peresmian Program Sekolah Energi Berdikari di Bontang: Pemkot Beri Apresiasi Kepada Pertamina

Peresmian Program Sekolah Energi Berdikari di Bontang: Pemkot Beri Apresiasi Kepada Pertamina

BONTANG - Pertamina lancarkan langkah strategis dalam mendukung transisi energi di Indonesia dengan meresmikan Program Sekolah Energi Berdikari di SMPN 5 Bontang. Langkah ini mendapatkan sambutan positif dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, yang melihat program ini sebagai peluang emas untuk mengintegrasikan pendidikan mengenai energi terbarukan serta kepedulian lingkungan ke dalam kurikulum sekolah.

Dalam acara peresmian yang berlangsung di SMPN 5 Bontang, Pjs Manager Operation Kalimantan Area Pertamina, Linna Iriyanti, menjelaskan bahwa program ini merupakan upaya mendukung target pemerintah Indonesia dalam transisi energi dan mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060. "Kami memberikan edukasi dan peningkatan kapasitas kepada civitas akademika mengenai karakter peduli terhadap lingkungan serta pengenalan terhadap Energi Baru dan Terbarukan serta kepedulian terhadap perubahan iklim," ungkap Linna Iriyanti dalam pidatonya, Jumat, 31 Januari 2025.

Program yang dijalankan oleh Pertamina ini fokus kepada pemberian solar panel dan bibit tanaman kepada SMPN 5 Bontang sebagai bagian dari Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL). Pihak Pertamina tidak hanya sekadar memberikan alat dan bahan, tetapi juga mendukung dengan edukasi yang bertujuan untuk mengembangkan kesadaran dan perubahan perilaku di kalangan siswa terkait pentingnya pelestarian lingkungan hidup dan penghematan energi.

Kepala Disdikbud Bontang, Bambang Cipto Mulyono, menyatakan rasa terima kasih atas kontribusi Pertamina melalui program TJSL ini. Menurut Bambang, inisiatif ini merupakan bentuk nyata dari komitmen Pertamina terhadap pendidikan, khususnya dalam membentuk generasi muda yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. "Ini bentuk komitmen Pertamina terhadap pendidikan agar mereka bisa memahami dan merubah perilaku tentang pentingnya lingkungan hidup dan hemat energi dan harus dipersiapkan sekarang," ujar Bambang.

Kalimantan Timur menjadi salah satu provinsi yang beruntung mendapat kesempatan untuk melaksanakan program TJSL ini, dengan dua sekolah yang terlibat, yaitu SMAN 1 Marangkayu dan SMPN 5 Bontang. Kedua sekolah ini diharapkan dapat menjadi pionir dalam gerakan sekolah berwawasan lingkungan di wilayah mereka. Bambang menegaskan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi kerjasama ini dan berharap agar sekolah lain dapat terinspirasi untuk mencintai dan menjaga lingkungannya.

"Kami dari Disdikbud mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Pertamina atas program TJSL. Mudah-mudahan bisa menginspirasi sekolah yang lain untuk merubah mindset untuk mencintai lingkungan khususnya kebersihan lingkungan," pungkasnya.

Program ini diharapkan dapat berfungsi sebagai katalisator dalam merubah cara pandang dan perilaku masyarakat, khususnya generasi muda, mengenai pentingnya energi terbarukan dan pelestarian lingkungan hidup. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan industri, program ini bertujuan untuk menjadikan Bontang dan sekitarnya sebagai model dari kawasan yang peduli lingkungan.

Sebagai bagian dari inisiatif ini, sekolah-sekolah yang terlibat dalam program akan mendapatkan workshop dan pelatihan mengenai penerapan energi terbarukan dan praktik ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Para siswa diajak untuk lebih mengenal bagaimana penggunaan sumber energi yang ramah lingkungan ini bisa dioptimalkan dan mengarah pada pemahaman yang lebih dalam tentang perubahan iklim.

Peresmian Program Sekolah Energi Berdikari ini adalah salah satu wujud nyata bagaimana sektor swasta seperti Pertamina dapat bersinergi dengan pemerintah dalam mencapai tujuan besar transisi energi di Indonesia. Langkah ini juga mengindikasikan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menyongsong masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Inisiatif dari Pertamina melalui Sekolah Energi Berdikari ini tidak hanya menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan di kalangan siswa, tetapi juga diharapkan dapat menular ke lingkungan yang lebih luas termasuk keluarga dan masyarakat sekitar. Dengan demikian, diharapkan akan terbentuk sebuah ekosistem berkelanjutan yang mampu menopang ambisi Indonesia dalam menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik dan berdaya saing tinggi di era global.