Proyek SUTT dan GI 150 kV Talisayan Tertunda, Wilayah Pesisir Berau Masih Hadapi Pemadaman Listrik
- Jumat, 31 Januari 2025
Pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, khususnya di wilayah pesisir selatan, tampaknya masih menemui kendala. Proyek Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Gardu Induk (GI) 150 kV Talisayan yang diharapkan dapat meningkatkan pasokan listrik di daerah tersebut hingga kini masih belum berfungsi.
Kepala Kampung Talisayan, Ali Wardana, menyatakan bahwa proyek tersebut masih dalam tahap penyelesaian. Beberapa titik pembangunan menara listrik, yang merupakan bagian krusial dari proyek ini, masih memerlukan penyelesaian administratif yang menyangkut pembebasan lahan dan proses ganti rugi.
"Masih berprogres. Kalau tower-nya, kemungkinan ada proses ganti rugi juga," ujarnya pada Kamis, 30 Januari 2025. Pernyataan ini mengindikasikan adanya kompleksitas dalam menyelesaikan proses administratif yang sering kali menjadi hambatan dalam proyek infrastruktur besar.
Proses ganti rugi dan pembebasan lahan seringkali menjadi batu sandungan dalam penyelesaian proyek-proyek infrastruktur. Adanya penundaan dalam tahapan ini tentu mempengaruhi timeline keseluruhan proyek, yang pada akhirnya memperpanjang waktu masyarakat harus menunggu mendapatkan suplai listrik yang optimal.
Menurut informasi yang didapat Ali Wardana, saat ini jalur jaringan listrik Maloy-Talisayan masih dalam tahap pemasangan kabel konduktor, atau yang dikenal dengan istilah stringing. Proses ini adalah bagian penting dari pengembangan jaringan listrik karena menentukan kapasitas dan kualitas aliran listrik. Meski sebagian jalur pemasangan sudah selesai, beberapa bagian seperti jalur Talisayan-Tanjung Redeb dan Tanah Merah masih dalam proses pembangunan.
"Tinggal ini proses jalur Talisayan Tanjung Redeb dan kalau tidak salah Tanah Merah," ungkapnya lebih lanjut. Pernyataan ini menunjukkan optimisme bahwa meskipun ada kendala, perkembangan proyek masih berjalan dan diharapkan bisa segera rampung.
Koordinasi lintas sektoral menjadi kunci dalam penyelesaian proyek ini. Ali menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi dengan PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (PLN UIP KLT) serta Unit Pelaksana Proyek Kalimantan Bagian Timur 3 (UPP KLT 3) dan Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Berau. Kerja sama ini melibatkan pula kepala kampung di sekitar daerah pembangunan, terutama dalam hal memantau jalur tower listrik dan proses ganti rugi lahan.
"Kepala kampung terdekat juga turut dilibatkan untuk memantau jalur tower listrik yang masuk wilayah kerja pemerintah tersebut. Karena terkait ganti rugi lahan pasti berkoordinasi dengan masing-masing kepala kampung terdekat wilayah pesisir," papar Ali. Koordinasi ini penting untuk memastikan bahwa proses ganti rugi berjalan lancar dan sesuai aturan yang berlaku.
Pemadaman listrik yang masih sering terjadi di wilayah pesisir Berau tentu menjadi perhatian bagi masyarakat setempat. Kondisi ini diharapkan bisa diatasi dengan cepat ketika proyek SUTT dan GI Talisayan selesai dan berfungsi. Untuk itulah, dukungan dari masyarakat sangat diperlukan. Ali mengharapkan agar masyarakat bisa membantu mempercepat penyelesaian proyek ini dengan memberikan dukungan yang dibutuhkan.
"Kami berharap masyarakat dapat memberikan dukungan terhadap proyek ini agar penyelesaian jaringan listrik di setiap kampung pesisir dapat berlangsung lebih cepat dan optimal," tegasnya. Dukungan ini bisa berupa kerelaan untuk mempermudah proses ganti rugi lahan dan memberikan informasi yang mungkin bisa membantu dalam penyelesaian administrasi proyek.
Pentingnya penyelesaian proyek ini bukan hanya tentang penyediaan listrik, tetapi juga terkait dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah pesisir Berau secara keseluruhan. Pasokan listrik yang andal diperlukan untuk mendukung berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan industri yang ada di daerah tersebut.
Sekian update mengenai perkembangan proyek SUTT dan GI 150 kV Talisayan. Semoga proyek ini dapat segera selesai dan membawa perubahan positif bagi masyarakat di pesisir Berau. Kami akan terus memantau perkembangan lebih lanjut dari proyek ini untuk memberikan informasi yang akurat dan terkini.
Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.