Pefindo Pertahankan Peringkat idA+ untuk Barito Pacific (BRPT) dengan Catatan Stabil dan Prospek Tertantang
- Rabu, 13 November 2024
JAKARTA — PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) kembali menetapkan peringkat idA+ kepada PT Barito Pacific Tbk (BRPT), emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu yang beroperasi di sektor petrokimia dan energi panas bumi.
Pefindo menilai bahwa prospek peringkat BRPT stabil, didukung oleh posisi pasar yang kuat di segmen operasional utamanya, distribusi dividen yang stabil dari entitas anak, serta kontribusi arus pendapatan dari segmen energi.
Namun, Pefindo mencatat bahwa peringkat ini memiliki sejumlah batasan, terutama terkait dengan ukuran perlindungan arus kas yang masih moderat, akses BRPT yang terbatas terhadap arus kas operasional dari anak-anak perusahaannya, dan risiko yang melekat dalam segmen operasi utama.
Baca JugaBertahap, PLN Berhasil Pulihkan Kelistrikan Pascacuaca Ekstrem di Beberapa Wilayah Jawa Barat
“Peringkat juga berada dalam tekanan jika terdapat pelemahan signifikan pada arus kas yang dihasilkan dari anak perusahaan, khususnya dari sektor petrokimia atau dampak negatif yang parah pada segmen energi panas bumi akibat bencana alam,” tulis Pefindo dalam keterangan resminya, Rabu, 13 November 2024.
Peringkat BRPT dapat meningkat apabila perusahaan menunjukkan peningkatan kinerja keuangan berkelanjutan, termasuk penurunan utang dan penguatan kapasitas arus kas.
Sebaliknya, penurunan peringkat bisa terjadi apabila terdapat pelemahan berkelanjutan pada profil keuangan, terutama jika margin di bisnis petrokimia terus tergerus atau jika utang naik tanpa disertai dengan peningkatan arus kas operasional.
Tantangan pada Laba dan Pendapatan
Menurut laporan keuangan per 30 September 2024, BRPT mencatatkan laba bersih sebesar USD26,80 juta, turun 25,22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan laba bersih ini sejalan dengan penurunan pendapatan yang mencapai 20,85% year-on-year (YoY), turun menjadi USD1,67 miliar hingga kuartal III/2024.
Pendapatan BRPT terutama disumbangkan oleh bisnis petrokimia yang mencapai USD1,23 miliar, diikuti oleh segmen energi sebesar USD441 juta. Penurunan ini terjadi meskipun beban pokok pendapatan dan beban langsung perusahaan juga mengalami penurunan hingga 23,66% YoY.
Struktur Kepemilikan dan Diversifikasi Bisnis
Sebagai perusahaan investasi yang didirikan pada 1979, Barito Pacific memegang saham mayoritas di PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) untuk bisnis petrokimia dan PT Barito Renewable Energy Tbk (BREN) untuk energi panas bumi.
Sebanyak 71,32% saham BRPT dimiliki oleh Prajogo Pangestu, sementara sisanya dikuasai oleh PT Barito Pacific Lumber (0,69%), PT Tunggal Setia Pratama (0,34%), dan publik sebesar 27,60%.
BRPT dan Tantangan Peringkat di Tengah Ekspansi Petrokimia
Pefindo juga mencatat bahwa peringkat idA+ untuk BRPT belum memasukkan rencana tambahan belanja modal yang didanai utang untuk proyek-proyek baru di sektor petrokimia, karena keputusan investasi masih dalam tahap finalisasi.
Jika ekspansi ini berjalan, potensi peningkatan leverage bisa menjadi tantangan baru bagi profil keuangan BRPT. Namun, jika dilakukan dengan hati-hati, proyek ini juga berpotensi memperkuat posisi BRPT di industri petrokimia domestik.
Untuk saat ini, BRPT dinilai memiliki stabilitas yang cukup baik, meski berhadapan dengan beberapa risiko terkait struktur arus kas dari anak perusahaan dan fluktuasi di segmen bisnis utamanya.
Tri Kismayanti
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
PNM Perkuat Ekonomi Perbatasan Lewat Pemberdayaan UMKM Rumput Laut di Sebatik Timur
- Kamis, 14 November 2024