NETA Komitmen Dukung Transisi Energi Bersih, Perluas Jaringan SPKLU
- Selasa, 12 November 2024
Jakarta - Dalam rangka mendukung upaya pemerintah mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik demi mempercepat transisi energi bersih menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060, PT NETA Auto Indonesia memperluas jaringan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Managing Director PT NETA Auto Indonesia, Jerry Huang mengatakan, sebagai salah satu distributor mobil listrik, pihaknya memperluas kemitraan sama dengan sejumlah Charging Point Operation (CPO), yakni Casion Voltron dan Utomo Charge+.
Dikutip dari laman resmi NETA, Selasa (12/11), langkah tersebut sebagai bukti nyata dukungan penuh a terhadap percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri. Selain itu, kerja sama ini dilakukan untuk memudahkan konsumen mobil listrik asal China ini melakukan charging atau pengisian baterai saat dalam perjalanan, tanpa harus khawatir kendaraannya kehabisan daya.
Baca JugaElectricity Connect 2024 Jadi Pusat Inovasi Transisi Energi dengan PLN Icon Plus
"Kerja sama dengan beberapa mitra untuk menambah stasiun pengisian daya ini menjadi salah satu komitmen kami dalam mendukung percepatan transisi ekosistem kendaraan listrik. Kami juga memfasilitasi, dengan memudahkan konsumen NETA saat mencari SPKLU di perjalanan tanpa perlu khawatir kehabisan daya," kata Jerry.
Jerry menilai, saat ini perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif, karena turut didukung optimalisasi dalam pembangunan infrastruktur. Kondisi ini dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat sehingga mereka akan mau beralih menggunakan kendaraan listrik.
"Transisi menuju kendaraan listrik semakin berkembang dan tumbuh secara positif. Dengan kerja sama membangun infrastruktur lebih optimal, tentunya ekosistem kendaraan listrik akan semakin siap dan masyarakat akan semakin percaya bahwa mobil listrik menjadi pilihan di masa depan," tegas Jerry.
Ia pun menegaskan bahwa NETA terus berkomitmen untuk menghadirkan teknologi inovatif yang ramah lingkungan dalam tiap produk kendaraan listriknya.
"NETA akan terus mendukung perkembangan ini dengan menghadirkan teknologi inovatif dan berkomitmen untuk menyediakan kendaraan listrik yang berkualitas tinggi serta ramah lingkungan. Kami percaya bahwa dengan upaya bersama, kita dapat mewujudkan masa depan yang baik dan sustain di masa depan," pungkas Jerry.
Sementara itu, upaya pemerintah dalam mengakselerasi terciptanya ekosistem kendaraan listrik ditunjukkan oleh PT PLN (Persero) dengan menambah ketersediaan infrastruktur charging station.
Hinga semester I 2024, tercatat PLN sudah menyediakan sebanyak 1.582 SPKLU, 2.182 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), 9.956 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) dan 14.524 Home Charging yang digunakan untuk pengisian daya kendaraan listrik.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan bahwa pihaknya memastikan upaya percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik akan terus didukung oleh berbagai pihak melalui banyak langkah, satu diantaranya dengan terus menambah charging station yang kini tersebar di berbagai wilayah tanah air.
Dalam upaya mendorong akselerasi transisi energi bersih di sektor transportasi, PLN pun siap berkolaborasi dengan banyak pihak, baik pemerintah maupun swasta.
“Dengan pertumbuhan EV (Electric Vehicle) yang semakin massive, tentu saja infrastruktur pendukung juga harus tersedia. PLN tidak bisa melakukannya sendirian, sehingga kami sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan seluruh mitra terkait percepatan transisi energi di sektor transportasi ini,” katanya seperti dikutip dari laman resmi PLN.
Ia menyebutkan bahwa secara keseluruhan, PLN telah mengoperasikan total 1.582 unit SPKLU yang tersebar di 1.131 lokasi di seluruh Indonesia, angka ini meningkat 157 persen jika dibandingkan dengan semester I tahun lalu yang hanya sebanyak 616 SPKLU.
Perkembangan infrastruktur pendukung ekosistem kendaraan listrik ini pun kini kian positif, karena SPKLU saat ini telah tersedia pada tiap rest area jalan tol.
Adapum, per semester I 2024, jumlah penggunaan listrik SPKLU turut mengalami pertumbuhan yang ditandai dengan adanya peningkatan konsumsi listrik sebesar 229 persen menjadi lebih dari 2.438,8 megawatt hour (MWh) dari sebelumnya sebesar 741,8 MWh pada semester yang sama di tahun sebelumnya.
Terkait layanan home charging, perusahaan pelat merah di bawah naungan Kementerian BUMN ini telah bekerja sama dengan berbagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) mobil listrik dan mengoperasikan aplikasi PLN Mobile untuk memudahkan layanan home charging bagi tiap pelanggan kendaraan listrik.
Hingga semester I 2024, jumlah pelanggan home charging telah mencapai angka 14.524 atau meningkat sebanyak 335 persen jika dibandingkan semester yang sama pada tahun sebelumnya. Sedangkan total konsumsi listriknya mencapai 4,264,8 MWh atau meningkat signifikan jika dibandingkan realisasi pada semester I tahun 2023 yang hanya sebesar 960,1 MWh atau meningkat sebanyak 344 persen.
Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong kebijakan penggunaan kendaraan listrik dalam rangka mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik sebagai salah satu Langkah menuju transisi energi bersih.
Salah satu komitmennya diwujudkan melalui gelaran acara Electricity Connect 2024 bertajuk ‘Go Beyond Power Energizing The Future’ untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat transisi Energi Baru Terbarukan (EBT).
Ketua Panitia Electricity Connect 2024, Arsyadanny G Akmalaputri, mengatakan bahwa acara ini akan menyajikan berbagai teknologi maupun inovasi yang dapat membantu pemerintah dalam mendukung upaya akselerasi transisi energi bersih.
“EC (Electricity Connect) tahun ini merupakan gabungan acara yang akan menyajikan pameran digitalisasi sistem kelistrikan, digitalisasi peralatan listrik rumah tangga dengan IoT, future office, future EV Ecosystem, dan inovasi teknologi yang lain, yang tentunya akan memberikan wawasan bagi generasi muda dan profesional di industri tentang bagaimana masa depan ketenagalistrikan berkembang, seiring dengan tren energi terbarukan dan teknologi digital,” katanya dalam keterangan resmi.
Sebagai informasi, Electricity Connect 2024 yang akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat pada 20-22 November mendatang ini nantinya akan dihadiri lebih dari 500 exhibitor dan 15.000 pengunjung dari berbagai profesi yang tentunya berfokus pada bidang ketenagalistrikan.
Perelatan ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi para pemangku kepentingan dan pelaku industri ketenagalistrikan untuk tidak hanya bertukar informasi mengenai teknologi energi bersih saja, namun juga berbagi wawasan mengenai smart grid, hingga memperkuat kolaborasi global untuk mencapai transisi energi menuju NZE pada 2060.
Redaksi
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
PLN Icon Plus Dukung Transisi Energi Terbarukan Lewat Electricity Connect 2024
- Kamis, 28 November 2024
Inovasi untuk Transisi Energi Lebih Cepat di Electricity Connect 2024 bersama PLN Icon Plus
- Kamis, 28 November 2024
PLN Icon Plus Percepat Implementasi Transisi Energi melalui Electricity Connect 2024
- Kamis, 28 November 2024
PLN Icon Plus Bawa Inovasi Transisi Energi di Electricity Connect 2024
- Kamis, 28 November 2024
PLN Icon Plus Dan MKI Sukseskan Transisi Energi di Electricity Connect 2024
- Kamis, 28 November 2024
Terpopuler
1.
2.
3.
4.
5.
Kunjungan Prabowo ke China, Para Konglomerat Indonesia Ikut Dampingi
- 11 November 2024