Produsen EV Genjot Pembangunan SPKLU Demi Akselerasi Transisi Energi Hijau

Produsen EV Genjot Pembangunan SPKLU Demi Akselerasi Transisi Energi Hijau
Electricity Connect 2024

Jakarta – Dalam rangka mendukung komitmen pemerintah untuk mengebut target transisi energi bersih di Indonesia, sejumlah produsen electric vehicle (EV) turut menggenjot pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di sejumlah wilayah.

Wuling dan ALVA, sebagai dua merek yang merepresentasikan mobil dan motor listrik, berencana membangun SPKLU sendiri. Terutama saat realisasi pembangunan 32 ribu unit pada 2030 dari Pemerintah masih jauh dari target.

Menurut data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM per Juli 2024, saat ini ada 1.810 SPKLU dan 1.882 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, telah ada 21 bengkel konversi motor Listrik.

Wuling, merek yang memimpin pasar mobil listrik Indonesia berdasarkan data Gabungan Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), turut membangun sendiri titik-titik SPKLU.

"Wuling akan terus menambah titik pengisian daya sampai dengan akhir tahun ini," bunyi keterangan resmi perusahaan, Selasa (12/11).

Berdasarkan data perusahaan, hingga April 2024, stasiun pengisian listrik milik Wuling sudah mencapai 60 unit, dengan rincian 54 fasilitas AC Charging di 54 jaringan dealer resmi, dan 6 lokasi pengisian daya umum DC Charging. Yang terbaru dibangun dan diresmikan adalah 6 titik DC Charging di Jakarta, Bekasi, Tangerang, rest area Tol Palimanan-Kanci, Cirebon, dan rest area di Tol Semarang-Batang.

Strategi serupa dijalankan pula oleh ALVA, produsen motor listrik Alva One. Produsen motor listrik ini berencana memperbanyak titik pengisian kendaraan listrik di beberapa titik Kopi Kenangan dan Pizza Hut.

"Di bulan September ini, akan ada kurang lebih 10 ALVA Boost Charge Station yang siap beroperasi," demikian dikutip dari siaran pers ALVA.

Perusahaan menyebut penempatan titik-titik charging di lokasi usaha food and beverage (FnB) ini terkait pertimbangan lokasi yang mudah dijangkau oleh pengguna. Hingga akhir tahun ini, ALVA berencana menambah 50 titik charging station di sejumlah wilayah.

"Ini merupakan salah satu upaya ALVA dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia agar semakin kuat," menurut keterangan brand motor listrik terpopuler keempat di Indonesia versi survei Populix 2024 itu.

Keputusan pabrikan EV untuk menambah infrastruktur pendukung ekosistem kendaraan listrik ini sebenarnya bertolak belakang dengan hasil survei Populix berjudul 'Electric Vehicle Dynamics: Unveiling Consumer Perspectives and Market Insights' yang menemukan bahwa kebutuhan pengguna kendaraan listrik adalah pengisian daya di rumah.

Survei yang digelar pada 15-25 Maret 2024 terhadap 350 orang pemilik kendaraan listrik ini menyebutkan 59 persen responden pemilik EV berusia 17-45 tahun cenderung mengisi daya kendaraannya di rumah. Sementara itu, hanya ada 15 persen pengguna EV yang tertarik mengisi daya di SPKLU, yang intensitasnya juga masih rendah, yakni hanya satu kali seminggu.

Meski demikian, pabrikan tetap berkomitmen untuk mendukung target yang telah dicanangkan pemerintah, yakni 2 juta unit mobil listrik dan 13 juta unit motor listrik yang mengaspal pada 2030.

Dikutip dari siaran pers Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), target peningkatan penguna kendaraan listrik ini rencananya dibarengi dengan target pembangunan 32.000 unit SPKLU hingga 2030.

“Komitmen kami dalam industri kendaraan listrik bukan hanya menghadirkan ragam pilihan kendaraan listrik yang tepat untuk konsumen, namun juga pengembangan ekosistemnya dan salah satunya adalah pengisian daya secara cepat,” kata Aftersales Director Wuling Motors, Maulana Hakim.

Menjawab dukungan dari produsen EV tersebut, PT PLN (Persero) sebagai badan usaha milik negara di sektor ketenagalistrikan berkolaborasi dengan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) akan menyelenggarakan event Electricity Connect 2024 pada 20-22 November mendatang.

Menurut Ketua Panitia Electricity Connect 2024, Arsyadanny G. Akmalaputri, komitmen Indonesia untuk memprioritaskan transisi energi bersih membutuhkan kolaborasi dari banyak pihak.

"Untuk memenuhi target tersebut, kita perlu memperkuat partisipasi pemangku kepentingan, khususnya di antara perusahaan, pemberi pinjaman, operator industri kelistrikan, dan masyarakat,” ujarnya dalam pernyataan resmi.

Menurut Arsyadanny, sejumlah alternatif cara yang dapat ditempuh adalah kolaborasi dalam strategi, inovasi teknologi, dan investasi bersama. “Oleh karena itu, Electricity Connect 2024 menjadi platform kunci para pemangku kepentingan nasional dan internasional untuk berkumpul dan berkolaborasi menyambut era baru energi di Indonesia,” ujarnya.

Ajang Electricity Connect tahun ini merupakan gabungan acara yang akan menyajikan pameran digitalisasi sistem kelistrikan, digitalisasi peralatan listrik rumah tangga dengan Internet of Things (IoT), future office, future EV ecosystem, dan inovasi teknologi bagi banyak pihak.

Redaksi

Redaksi

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

PLN Icon Plus Dukung Transisi Energi Terbarukan Lewat Electricity Connect 2024

PLN Icon Plus Dukung Transisi Energi Terbarukan Lewat Electricity Connect 2024

Inovasi untuk Transisi Energi Lebih Cepat di Electricity Connect 2024 bersama PLN Icon Plus

Inovasi untuk Transisi Energi Lebih Cepat di Electricity Connect 2024 bersama PLN Icon Plus

PLN Icon Plus Percepat Implementasi Transisi Energi melalui Electricity Connect 2024

PLN Icon Plus Percepat Implementasi Transisi Energi melalui Electricity Connect 2024

PLN Icon Plus Bawa Inovasi Transisi Energi di Electricity Connect 2024

PLN Icon Plus Bawa Inovasi Transisi Energi di Electricity Connect 2024

PLN Icon Plus Dan MKI Sukseskan Transisi Energi di Electricity Connect 2024

PLN Icon Plus Dan MKI Sukseskan Transisi Energi di Electricity Connect 2024