Cadangan Nikel Melimpah, Indonesia Siap Kuasai Industri Baterai di ASEAN

Cadangan Nikel Melimpah, Indonesia Siap Kuasai Industri Baterai di ASEAN
Electricity Connect 2024

Jakarta - Dengan cadangan nikel yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri baterai kendaraan listrik di kawasan ASEAN.

Dalam rangka mewujudkan cita-cita tersebut, Indonesia Battery Corporation (IBC) tengah memantapkan langkah strategis dalam pengembangan industri baterai dan kendaraan listrik terintegrasi di tanah air.

VP Commercial & Marketing IBC, Bayu Yudhi Hermawan, mengungkapkan, Indonesia memiliki target ambisius pada 2030 untuk menjadi pusat industri baterai dan EV, khususnya di kawasan ASEAN. Sejalan dengan target tersebut, IBC menggelar sejumlah strategi konkret untuk merealisasikannya.

Baca Juga

Electricity Connect 2024 Jadi Pusat Inovasi Transisi Energi dengan PLN Icon Plus

“Kami memulai dengan hilirisasi nikel, mulai dari nikel sulfat, prekursor, katoda, hingga sel baterai,” ujar Bayu, dikutip dari seminar ‘Memperkuat Keamanan Kendaraan Sebagai Upaya Mendorong Percepatan Ekosistem Kendaraan Listrik’, di Kanal YouTube/Warta Ekonomi, Selasa (12/11).

Bayu mengatakan, seluruh proses yang dilakukan IBC ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi alam Indonesia, sekaligus meningkatkan daya saing produk dalam negeri di pasar internasional.

Menurut Bayu, Indonesia memiliki kapasitas produksi baterai sebesar 45 GWh yang jauh melampaui kebutuhan domestik dan ASEAN. “Kapasitas ini memungkinkan Indonesia untuk menjadi pemasok utama baterai di ASEAN, dengan biaya produksi yang kompetitif, karena seluruh rantai produksi berlangsung di dalam negeri,” katanya.

Selain hilirisasi, IBC fokus pada pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV) melalui langkah strategis. Mulai dari akuisisi perusahaan EV dan pengembangan teknologi battery swapping.

Ekosistem ini, kata Bayu, diharapkan dapat semakin memudahkan pengguna kendaraan listrik karena infrastruktur yang lebih luas, sekaligus mendukung transisi energi bersih yang lebih cepat di Indonesia.

Dalam mewujudkan targetnya, IBC juga memprioritaskan standar keamanan produk dan kolaborasi global. Bayu menyebutkan, IBC bermitra dengan perusahaan global berpengalaman, untuk meningkatkan kualitas dan keamanan baterai serta kendaraan listrik.

“Kami menerapkan pengujian komprehensif, seperti drop test dan fire test, serta melatih tenaga kerja untuk mematuhi standar operasi yang ketat,” tuturnya.

Sementara itu, Pemerintah Indonesia mendukung penuh rencana IBC dengan berbagai kebijakan, termasuk insentif untuk penggunaan komponen lokal hingga 40 persen, yang diharapkan dapat mendorong investasi industri baterai dan EV di Indonesia.

Dalam seminar yang sama, Kepala Balai Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Koservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Harris Yahya, mengatakan bahwa penting bagi pemerintah maupun sektor swasta untuk mendorong penguatan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai demi terciptanya energi hijau yang berkelanjutan.

“Ini mungkin juga menjadi penting bahwa ekosistem kendaraan bermotor listrik based on batteryitu menjadi sangat penting untuk bisa kita kuatkan, dan kebetulan Indonesia memang punya sumber daya (nikel) yang bisa mensupport ke arah itu,” katanya.

Bayu menyatakan, target pengembangan baterai di Indonesia dapat mengurangi emisi karbon hingga 9 juta ton per tahun dan mengurangi impor BBM sebesar 29,4 juta barel per tahun pada 2030. “Selain pengurangan emisi, efek berganda dari industri baterai ini diharapkan meningkatkan ekonomi lokal, hingga sembilan kali lipat dibandingkan jika kita hanya mengekspor bahan mentah,” ujarnya.

Bayu menuturkan, tantangan logistik dan keterbatasan sumber daya, seperti komponen lithium yang masih diimpor, membutuhkan kerjasama internasional. IBC bekerja sama dengan mitra global, untuk memperkuat rantai pasokan dan menghadirkan teknologi terbaru dalam meningkatkan kapasitas produksi serta akses pasar.

Dalam 10 tahun ke depan, industri baterai dan EV di Indonesia diharapkan dapat menyerap lebih dari 2.000 tenaga kerja, termasuk insinyur dan teknisi.

“Tentunya potensi penyerapan tenaga kerja ini lebih dari 2000 tenaga kerja terampil, engineering dan sebagainya. Yang kemudian nanti setelah melakukan hilirisasi, dan on shoring itu, akan banyak membuka potensi-potensi lapangan pekerjaan baru dan juga industri baru,” ucap Bayu.

Dengan keberlanjutan langkah hilirisasi dan dukungan penuh dari pemerintah, IBC optimis bahwa Indonesia akan segera mewujudkan visi besarnya sebagai pusat produksi baterai dan kendaraan listrik terbesar di ASEAN, mendukung transisi energi yang lebih ramah lingkungan, dan meningkatkan ekonomi nasional.

Perkembangan industri baterai sebagai bagian dari akselerasi program transisi energi bersih ini menjadi salah satu agenda pembahasan pada acara Electricity Connect 2024. Acara yang digelar oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) bersama Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) akan berlangsung pada 20-22 November di Jakarta Convention Center (JCC) dengan melibatkan 500 exhibitor dan 15.000 pengunjung dari berbagai profesi yang berfokus pada bidang ketenagalistrikan.

Event ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi para pemangku kepentingan dan pelaku industri ketenagalistrikan untuk tidak hanya bertukar informasi mengenai teknologi energi bersih saja, namun juga berbagi wawasan mengenai smart grid hingga target NZE, serta memperkuat kolaborasi global untuk mencapai transisi energi menuju NZE pada 2060.

Dengan kegiatan ini, upaya Indonesia untuk menuju ketahanan energi dan membangun sistem ketenagalistrikan terintegrasi di Kawasan ASEAN dapat secara cepat terealisasikan, demi terciptanya ekonomi hijau berkelanjutan.

Redaksi

Redaksi

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

PLN Icon Plus Dukung Transisi Energi Terbarukan Lewat Electricity Connect 2024

PLN Icon Plus Dukung Transisi Energi Terbarukan Lewat Electricity Connect 2024

Inovasi untuk Transisi Energi Lebih Cepat di Electricity Connect 2024 bersama PLN Icon Plus

Inovasi untuk Transisi Energi Lebih Cepat di Electricity Connect 2024 bersama PLN Icon Plus

PLN Icon Plus Percepat Implementasi Transisi Energi melalui Electricity Connect 2024

PLN Icon Plus Percepat Implementasi Transisi Energi melalui Electricity Connect 2024

PLN Icon Plus Bawa Inovasi Transisi Energi di Electricity Connect 2024

PLN Icon Plus Bawa Inovasi Transisi Energi di Electricity Connect 2024

PLN Icon Plus Dan MKI Sukseskan Transisi Energi di Electricity Connect 2024

PLN Icon Plus Dan MKI Sukseskan Transisi Energi di Electricity Connect 2024