Dirut PLN IP: Pentingnya Transisi Energi Menuju Sumber yang Lebih Ramah Lingkungan

Dirut PLN IP: Pentingnya Transisi Energi Menuju Sumber yang Lebih Ramah Lingkungan

Jakarta, Indonesia - PLN Indonesia Power (PLN IP) telah menegaskan komitmennya dalam memenuhi kebutuhan listrik di masa mendatang dengan memanfaatkan berbagai jenis Energi Baru Terbarukan (EBT). Langkah ini bukan hanya sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan, tetapi juga sebagai kontribusi aktif dalam mendukung upaya global untuk mencapai net zero emission dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam acara Asia Pacific Energy Talks yang diselenggarakan di Jakarta, Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan pentingnya transisi energi menuju sumber yang lebih ramah lingkungan. Forum tahunan ini, yang diadakan oleh Siemens Energy dan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI), menjadi platform bagi pemangku kepentingan di Asia Pasifik untuk membahas berbagai isu terkait sektor energi.

"PLN telah dan terus berupaya keras untuk menciptakan solusi strategis energi guna mendukung transisi energi menuju masa depan yang lebih bersih," ungkap Edwin.

Baca Juga

TJSL & CSR Awards 2024: PLN Enjiniring Unggul dengan Penghargaan Platinum Star 5 Berkat Program CSR

PLN Indonesia Power tidak hanya berfokus pada kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga memperhatikan masa depan yang akan datang. Perusahaan ini telah merancang berbagai strategi pengembangan EBT guna memenuhi kebutuhan listrik hingga 35 tahun ke depan.

"Dalam 35 tahun mendatang, permintaan akan listrik di Indonesia diproyeksikan akan meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, kami perlu memperhatikan berbagai jenis EBT yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan tersebut," jelas Edwin.

Meskipun demikian, Edwin menekankan bahwa pengembangan EBT saat ini belum sepenuhnya sesuai untuk diterapkan secara luas. PLN IP sedang memperhitungkan perkembangan teknologi guna memastikan penerapan EBT yang realistis dan efisien.

"Saat ini, kami telah memperkenalkan beberapa jenis EBT seperti hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia. Namun, kami menyadari bahwa penerapan teknologi-teknologi ini masih memerlukan waktu untuk matang dan dapat diimplementasikan tanpa menimbulkan kenaikan biaya listrik yang signifikan," ungkap Edwin.

Sebagai langkah awal dalam mencapai target net zero emission, PLN Indonesia Power telah merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023. Dalam proyek ini, PLN IP memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

"Inisiatif Hijaunesia 2023 merupakan langkah maju dalam menggenjot pengembangan EBT sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021–2030," kata Edwin.

Selain itu, PLN IP juga akan mempercepat pembangunan PLTS di lima lokasi dengan total kapasitas 500 MW. Proses pembangunan akan dilakukan dengan paralel antara lain melalui pra-seleksi mitra termasuk kontraktor EPC, pemilihan lender, dan proses perizinan.

"Dengan langkah-langkah strategis ini, PLN Indonesia Power berkomitmen untuk membangun masa depan yang berkelanjutan melalui penerapan EBT dan berbagai inisiatif untuk mencapai target net zero emission," tutup Edwin.

Redaksi

Redaksi

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

PLN Raih Dua Penghargaan Internasional dalam Ajang ESG Business Awards 2024 di Singapura

PLN Raih Dua Penghargaan Internasional dalam Ajang ESG Business Awards 2024 di Singapura

Berdampak Signifikan, Program CSR PLN Borong Penghargaan di Asian Impact Awards 2024

Berdampak Signifikan, Program CSR PLN Borong Penghargaan di Asian Impact Awards 2024

Ubah Lahan Kritis Jadi Hijau dan Produktif, PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa Berbasis Pertanian Terpadu

Ubah Lahan Kritis Jadi Hijau dan Produktif, PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa Berbasis Pertanian Terpadu

Empat Tahun Jalankan Transformasi, Nilai Aset PLN Tembus Rp1.691 Triliun

Empat Tahun Jalankan Transformasi, Nilai Aset PLN Tembus Rp1.691 Triliun

Terus Kembangkan Bahan Co-Firing Biomassa, PLN Bersama Kementan Luncurkan Model Pertanian Terpadu

Terus Kembangkan Bahan Co-Firing Biomassa, PLN Bersama Kementan Luncurkan Model Pertanian Terpadu