Dirut PLN IP: Menuju 35 Tahun ke Depan, Kita Perlu Mengidentifikasi dan Mengembangkan Sumber EBT di Indonesia

Dirut PLN IP: Menuju 35 Tahun ke Depan, Kita Perlu Mengidentifikasi dan Mengembangkan Sumber EBT di Indonesia

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) terus melangkah maju dalam mempersiapkan kebutuhan listrik di masa depan dengan mengadopsi beragam jenis Energi Baru Terbarukan (EBT). Langkah ini merupakan bukti nyata komitmen perusahaan dalam mendukung upaya global menuju net zero emission, sekaligus memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, mengungkapkan pentingnya transisi energi dalam forum Asia Pacific Energy Talks di Jakarta. Forum ini merupakan ajang tahunan yang menjadi platform bagi para pemangku kepentingan dari berbagai negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia, untuk mendiskusikan isu-isu krusial di sektor energi.

"Menuju net zero emission bukanlah tugas yang mudah, namun sebagai Subholding PLN, kami bertekad untuk mencapainya dengan komitmen dan upaya yang sungguh-sungguh," ungkap Edwin.

Baca Juga

TJSL & CSR Awards 2024: PLN Enjiniring Unggul dengan Penghargaan Platinum Star 5 Berkat Program CSR

PLN Indonesia Power tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga memperhitungkan kebutuhan di masa depan. Perusahaan telah merumuskan berbagai strategi pengembangan EBT untuk memenuhi permintaan listrik dalam 35 tahun mendatang.

"Dalam 35 tahun ke depan, permintaan listrik diperkirakan akan meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, kami perlu mengidentifikasi dan mengembangkan sumber energi terbarukan yang tersedia di Indonesia," jelas Edwin.

Meskipun demikian, Edwin juga mengakui bahwa beberapa jenis EBT yang sedang dikembangkan belum sepenuhnya siap untuk diterapkan secara luas. PLN IP tetap memperhatikan perkembangan teknologi agar penerapan EBT dapat dilakukan secara efisien dan ekonomis.

"Saat ini kami telah memperkenalkan berbagai jenis EBT seperti hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia. Namun, kami masih menunggu kematangan teknologi untuk menghindari kenaikan biaya listrik yang signifikan," tambahnya.

Sebagai langkah awal dalam mencapai target net zero emission, PLN Indonesia Power telah merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023. Dalam proyek ini, perusahaan memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.

"Inisiatif ini memungkinkan kami untuk mempercepat pengembangan EBT yang telah direncanakan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021–2030," ujar Edwin.

PLN IP juga berencana untuk mempercepat pembangunan PLTS di lima lokasi dengan total kapasitas 500 MW, dengan menargetkan proses pembangunan hingga Commercial Operation Date (COD) lebih cepat dari sebelumnya. Proses ini melibatkan berbagai tahapan, termasuk pra-seleksi mitra, pemilihan kontraktor EPC, serta proses perizinan.

Dengan langkah-langkah progresif ini, PLN Indonesia Power semakin menegaskan peran pentingnya dalam transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan. Perusahaan tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas pembangkit listrik berbasis EBT, tetapi juga pada inovasi dan kerja sama lintas sektor untuk mencapai tujuan bersama dalam menjaga lingkungan hidup yang lebih baik.

Redaksi

Redaksi

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

PLN Raih Dua Penghargaan Internasional dalam Ajang ESG Business Awards 2024 di Singapura

PLN Raih Dua Penghargaan Internasional dalam Ajang ESG Business Awards 2024 di Singapura

Berdampak Signifikan, Program CSR PLN Borong Penghargaan di Asian Impact Awards 2024

Berdampak Signifikan, Program CSR PLN Borong Penghargaan di Asian Impact Awards 2024

Ubah Lahan Kritis Jadi Hijau dan Produktif, PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa Berbasis Pertanian Terpadu

Ubah Lahan Kritis Jadi Hijau dan Produktif, PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa Berbasis Pertanian Terpadu

Empat Tahun Jalankan Transformasi, Nilai Aset PLN Tembus Rp1.691 Triliun

Empat Tahun Jalankan Transformasi, Nilai Aset PLN Tembus Rp1.691 Triliun

Terus Kembangkan Bahan Co-Firing Biomassa, PLN Bersama Kementan Luncurkan Model Pertanian Terpadu

Terus Kembangkan Bahan Co-Firing Biomassa, PLN Bersama Kementan Luncurkan Model Pertanian Terpadu