PLN Indonesia Power Mendorong Pemanfaatan Biomassa untuk Transisi Energi Berkelanjutan

PLN Indonesia Power Mendorong Pemanfaatan Biomassa untuk Transisi Energi Berkelanjutan

JAKARTA-PLN Indonesia Power (PLN IP) terus mengembangkan penggunaan biomassa sebagai alternatif batubara untuk bahan bakar dalam PLTU (cofiring). Dalam kerangka ini, PLN Indonesia Power meningkatkan upaya dalam mengembangkan rantai pasok biomassa dengan mengeksplorasi potensi Hutan Tanaman Energi (HTE) dan juga berkolaborasi dengan Kelompok Tani Hutan (KTH).

Nani Hendiarti, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia telah mengambil langkah signifikan dalam mendorong penggunaan bahan bakar biomassa sebagai campuran dalam PLTU, yang diwujudkan dalam Peraturan Menteri ESDM No 12 Tahun 2023. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengalihkan industri batubara ke energi terbarukan.

Pemanfaatan biomassa sebagai bagian dari transisi energi perlu didukung dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat, diseminasi kebijakan, dan penegakan standar produk yang berkelanjutan. PLN Indonesia Power, sebagai Subholding Pembangkitan PLN yang melakukan cofiring, telah mengembangkan rantai pasok biomassa berbasis kayu.

Baca Juga

TJSL & CSR Awards 2024: PLN Enjiniring Unggul dengan Penghargaan Platinum Star 5 Berkat Program CSR

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa PLN Indonesia Power telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan rantai pasok biomassa, terutama melalui program pemberdayaan masyarakat dengan penanaman HTE. Kolaborasi ini melibatkan Kelompok Tani Hutan di beberapa daerah, termasuk Banten dan Kabupaten Cilacap.

PLN Indonesia Power terus menjajaki potensi HTE sebagai bagian dari dukungan terhadap percepatan transisi energi di Indonesia. Mereka juga telah menginisiasi kerjasama dengan kelompok tani hutan di berbagai wilayah, mencakup lahan seluas 2253 hektar dari 57 kelompok tani hutan.

Sementara itu, PLN Indonesia Power telah menerapkan cofiring di 18 unit PLTU, dengan total produksi energi hijau pada tahun 2023 sebesar 496.642 GWh. Langkah ini diikuti dengan peningkatan secara bertahap dalam program cofiring, termasuk uji coba 100% pada 4 unit PLTU. PLN Indonesia Power juga sedang mempersiapkan infrastruktur untuk mendukung cofiring biomassa di seluruh unit PLTU, dengan memanfaatkan HTE untuk memastikan ketersediaan bahan baku biomassa yang berkelanjutan.

Redaksi

Redaksi

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Siap-siap! Balap Motor Listrik Konversi Pertama di Dunia Dapat disaksikan Gratis Besok

Siap-siap! Balap Motor Listrik Konversi Pertama di Dunia Dapat disaksikan Gratis Besok

Ekowisata Hutan Mangrove Purba Jerowaru Kerek Ekonomi Masyarakat

Ekowisata Hutan Mangrove Purba Jerowaru Kerek Ekonomi Masyarakat

Peresmian Proyek ACCESS di Sumba: PLN Enjiniring Dukung Target Energi Terbarukan Nasional

Peresmian Proyek ACCESS di Sumba: PLN Enjiniring Dukung Target Energi Terbarukan Nasional

PLN Enjiniring Sukseskan Proyek PLTS Terpusat dalam Peresmian Proyek ACCESS di Sumba

PLN Enjiniring Sukseskan Proyek PLTS Terpusat dalam Peresmian Proyek ACCESS di Sumba

Peresmian Proyek ACCESS di Sumba, PLN Enjiniring Wujudkan Akses Energi Berkelanjutan

Peresmian Proyek ACCESS di Sumba, PLN Enjiniring Wujudkan Akses Energi Berkelanjutan