JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa Program Magang Nasional untuk fresh graduate perguruan tinggi akan kembali dibuka pada 2026. Meskipun tanggal resmi pembukaan belum diumumkan, pemerintah menargetkan kepesertaan sebanyak 100.000 lulusan baru, sama seperti target tahun ini.
“Tentunya kita akan lanjutkan program ini di tahun depan dengan [target] 100.000 juga. Kita ketahui biasanya perusahaan masa percobaan tiga bulan, tetapi ini enam bulan kita berikan kesempatan,” ujar Airlangga.
Durasi Enam Bulan, Lebih Lama dari Masa Percobaan Standar
Program magang ini memberikan durasi enam bulan, lebih lama dibanding masa percobaan standar korporasi yang biasanya hanya tiga bulan. Hal ini dimaksudkan agar lulusan baru memiliki kesempatan lebih luas untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja, mempelajari proses industri, dan mengembangkan kompetensi praktis yang relevan.
Subsidi Uang Saku dari Pemerintah untuk Peserta
Selain itu, pemerintah menyiapkan insentif berupa uang saku setara Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) selama enam bulan bagi peserta program. Skema ini merupakan upaya pemerintah meringankan beban perusahaan, sehingga korporasi bisa lebih fokus menyediakan lingkungan magang yang berkualitas, termasuk pelatihan, mentoring, dan pengembangan kompetensi.
Airlangga menekankan bahwa program ini merupakan investasi penting dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Dengan dukungan pemerintah melalui subsidi uang saku, diharapkan perusahaan mampu menciptakan pengalaman magang yang nyata dan memberikan nilai tambah bagi peserta.
Fokus pada Pengembangan Kompetensi dan Skill Lulusan
“Tentunya perusahaan diharapkan bisa memberikan pemagangan yang baik dengan pelatihan, dengan mentoring, dan juga bisa mereka bisa bekerja dengan kompetensi yang baik,” tambah Airlangga.
Program ini membuka peluang bagi fresh graduate untuk menyesuaikan keahlian mereka dengan kebutuhan riil industri. Selain mendapatkan pengalaman kerja, peserta juga diarahkan untuk memiliki kemampuan multi-skilling dan multi-tasking, yang sangat dibutuhkan dalam lingkungan kerja modern.
Menjadi Jembatan antara Pendidikan Tinggi dan Dunia Kerja
Skema program juga diharapkan mampu menjadi jembatan antara pendidikan tinggi dan dunia kerja. Banyak perusahaan mengeluhkan kesenjangan antara kompetensi lulusan dan kebutuhan industri. Dengan durasi enam bulan, peserta magang dapat langsung mengalami proses operasional di lapangan, meningkatkan kesiapan mereka untuk masuk ke dunia kerja secara profesional.
Selain sektor industri, peserta magang juga dapat ditempatkan di lingkungan kementerian atau lembaga pemerintah, sehingga memberikan wawasan yang lebih luas mengenai sistem birokrasi, tata kelola, dan prosedur kerja di pemerintahan. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas SDM yang tidak hanya siap pakai secara teknis, tetapi juga memiliki pemahaman menyeluruh mengenai tata kelola organisasi.
Dukungan dari Perusahaan dan Pelaku Usaha
Airlangga juga meminta para CEO dan pelaku usaha untuk merespons positif permintaan (demand side) program magang ini. Dengan adanya subsidi uang saku dari pemerintah, perusahaan diharapkan dapat fokus menyediakan ekosistem magang yang berkualitas, termasuk pembekalan soft skill dan hard skill melalui mentoring intensif.
Keuntungan program ini juga dirasakan oleh pemerintah dan industri. Perusahaan mendapat tenaga kerja yang lebih siap, sementara peserta memperoleh pengalaman dan jaringan profesional yang luas. Hal ini diharapkan bisa mempercepat proses adaptasi lulusan baru ketika resmi diterima sebagai karyawan tetap.
Target Kepesertaan 100.000 Peserta di 2026
Program Magang Nasional sejak Oktober 2025 telah berjalan hingga April 2026. Para peserta tahun ini juga mendapat kesempatan enam bulan magang dengan dukungan pemerintah. Dari pengalaman ini, pemerintah yakin program yang diperluas pada 2026 akan lebih optimal dalam mencetak SDM siap kerja.
Dengan target kepesertaan 100.000 peserta, program ini menjadi salah satu langkah strategis pemerintah untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia. Peluang magang yang lebih panjang dan didukung subsidi uang saku diharapkan menjadi insentif bagi perusahaan dan lulusan baru untuk berpartisipasi aktif.
Persiapan SDM Siap Pakai untuk Dunia Industri Modern
Airlangga menambahkan, program ini tidak hanya soal pengalaman kerja, tetapi juga tentang peningkatan kompetensi dan kesiapan adaptasi terhadap dinamika industri yang terus berubah. “Dengan program ini, lulusan bisa langsung belajar di lapangan, menyesuaikan skill mereka, dan siap bekerja,” pungkasnya.
Secara keseluruhan, program magang fresh graduate 2026 dirancang untuk memperkuat ekosistem kerja antara pemerintah, industri, dan pendidikan tinggi, sekaligus menjadi langkah strategis untuk mencetak generasi muda Indonesia yang kompeten, produktif, dan siap menghadapi tuntutan dunia kerja modern.