JAKARTA - Dalam laga uji coba internasional yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Timnas Putri Indonesia kembali menunjukkan perkembangan positif.
Alih-alih sekadar menambah jam terbang, duel melawan Nepal ini menjadi ajang pembuktian karakter tim asuhan Akira Higashiyama. Meski sempat tertinggal, skuad Garuda Pertiwi berhasil membalikkan keadaan dan mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 2-1 pada Rabu, 26 November 2025 malam. Hasil ini sekaligus memperlihatkan bagaimana respons para pemain ketika menghadapi tekanan dalam situasi tertinggal.
Peluang Awal dan Gol Bunuh Diri yang Mengubah Situasi
Pertandingan dimulai dengan tempo cukup tinggi, dengan Indonesia langsung mencoba mengontrol permainan sejak menit awal. Peluang pertama tercipta pada menit ke-16 lewat aksi Marsela Awi.
Berhasil lolos dan tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Nepal, sepakan Awi yang mencoba mengarahkan bola ke sisi gawang justru melenceng tipis. Peluang emas itu menjadi alarm bagi lini belakang Nepal bahwa Indonesia mulai menemukan ritme serangannya.
Namun empat menit kemudian, situasi berubah. Nepal justru mampu unggul lebih dulu setelah terjadi gol bunuh diri yang tidak diinginkan. Upaya Vivi Oktaviani menghalau bola tidak berjalan mulus, membuat bola meluncur ke gawang sendiri. Skor 0-1 membuat tim tuan rumah mau tidak mau harus meningkatkan intensitas permainan.
Jual Beli Serangan yang Mendominasi Babak Pertama
Tertinggal satu gol membuat dinamika pertandingan semakin terbuka. Indonesia mencoba merespons dengan tekanan yang lebih agresif, sementara Nepal memanfaatkan ruang untuk melakukan serangan balik.
Hingga menit ke-30, jual beli serangan terus terjadi. Sheva Imut sempat memberikan ancaman melalui tendangan bebas yang memaksa kiper Nepal melakukan penyelamatan. Bola rebound sebenarnya jatuh di kaki Reva Octavia, namun kesempatan itu gagal dikonversi menjadi gol.
Tak lama berselang, peluang kembali datang dari kaki Viny Silfianus pada menit ke-39. Mendapat umpan terukur dari Reva, Viny mencoba melepaskan tembakan keras. Sayangnya arah bola kembali melebar tipis di sisi kiri gawang. Hingga babak pertama berakhir, Indonesia gagal menyamakan kedudukan meski mendominasi peluang.
Pergantian Strategi yang Mengubah Alur Pertandingan
Memasuki paruh kedua, Akira Higashiyama melakukan rotasi strategis untuk meningkatkan kreativitas serangan. Katarina Stalin dan Aulia Al Mabruroh dimasukkan menggantikan Ayunda Dwi dan Viny Silfianus. Pergantian ini terbukti membawa dampak signifikan terhadap agresivitas permainan tim.
Usaha itu membuahkan hasil pada menit ke-58. Lewat skema bola mati, tendangan penjuru Helsya Maeisyaroh menciptakan situasi berbahaya di kotak penalti. Bola sempat ditepis kiper Nepal namun jatuh di area ideal. Kapten tim, Gea Yumanda, dengan sigap menyambar bola menggunakan kaki kanan dan menaklukkan kiper lawan. Gol ini mengubah skor menjadi 1-1 dan membangkitkan energi positif di tubuh tim Indonesia.
Gol Kemenangan dari Pemain Pengganti
Belum lama setelah gol penyama kedudukan, Akira kembali melakukan pergantian dengan menarik Sheva Imut dan memasukkan Rosdilah Siti Nurrohmah. Masuknya Rosdilah menambah kecepatan di sisi sayap yang terbukti menjadi titik lemah Nepal.
Gol kemenangan akhirnya datang pada menit ke-67 melalui aksi pemain pengganti lainnya. Rosdilah melepaskan umpan yang kemudian ditepis oleh kiper Nepal, namun bola muntah jatuh di kaki Aulia Al Mabruroh. Tanpa pikir panjang, Aulia langsung melakukan penyelesaian cepat yang sukses membawa Indonesia unggul 2-1. Serangan balik ini sekaligus menunjukkan efektivitas pergantian pemain yang dilakukan pelatih.
Pertahanan Kokoh di Menit-Menit Akhir
Di sisa waktu pertandingan, lini pertahanan Indonesia mendapat tekanan dari upaya Nepal mengejar ketertinggalan. Namun performa kiper Alleana menjadi salah satu faktor penentu. Ia melakukan beberapa penyelamatan penting, termasuk pada menit ke-74 ketika menghadang peluang yang berpotensi menjadi gol penyama.
Untuk menjaga keseimbangan permainan, pergantian kembali dilakukan pada menit ke-80. Remini Rumbewas dan Ajeng Sri Handayani masuk menggantikan Gea Yumanda dan Reva Octavia, memberi energi baru di sektor tengah maupun pertahanan. Hingga peluit panjang dibunyikan wasit, Indonesia berhasil mempertahankan keunggulan dan menutup laga dengan kemenangan 2-1.
Modal Berharga untuk Laga Berikutnya
Kemenangan ini menjadi modal berharga bagi Timnas Putri Indonesia dalam rangkaian pertandingan FIFA Matchday. Setelah laga ini, skuad Garuda Pertiwi dijadwalkan melanjutkan agenda uji coba melawan Chinese Taipei pada Sabtu, 29 November 2025 di Stadion Maguwoharjo. Laga berikutnya diprediksi memberikan tantangan berbeda yang dapat menjadi bahan evaluasi lanjutan bagi tim, terutama dalam menjaga konsistensi performa dan efektivitas penyelesaian akhir.
Hasil positif ini sekaligus menunjukkan bagaimana kemampuan para pemain beradaptasi dan memperbaiki kesalahan, serta memberikan gambaran jelas bahwa Timnas Putri Indonesia terus berkembang dalam hal permainan maupun mental bertanding.