Mengenal Pengertian Uang Kuasi, Ciri-ciri, hingga Contohnya

Kamis, 27 November 2025 | 08:22:48 WIB
pengertian uang kuasi

Jakarta - Pengertian uang kuasi berkaitan dengan salah satu bentuk alat tukar yang digunakan masyarakat dalam aktivitas ekonomi. 

Pada dasarnya, uang berfungsi sebagai media pertukaran dan sarana pembayaran dalam berbagai transaksi harian.

Selain uang pada umumnya, terdapat beberapa kategori lain, salah satunya adalah uang kuasi. 

Untuk memahami lebih jauh mengenai jenis instrumen ini—mulai dari karakteristik hingga contoh yang termasuk di dalamnya—penjelasan lengkapnya dapat disimak pada uraian berikut. 

Dengan memahami ulasannya, Anda dapat melihat lebih jelas bagaimana pengertian uang kuasi diterapkan dalam kehidupan ekonomi.

Pengertian Uang Kuasi 

Menurut Bank Indonesia, pengertian uang kuasi merujuk pada aset yang dapat dicairkan menjadi uang tunai dalam waktu relatif singkat. 

Instrumen ini dapat berupa berbagai jenis simpanan, mulai dari tabungan, deposito, hingga simpanan dalam bentuk valuta asing.

Otoritas Jasa Keuangan juga menjelaskan bahwa aset semacam ini kerap disebut quasi money, yakni kewajiban dalam sistem moneter yang wujudnya berupa deposito berjangka. 

Selain itu, quasi money mencakup pula tabungan berdenominasi Rupiah maupun rekening valuta asing yang dimiliki penduduk.

Penerbit Uang Kuasi

Pada hakikatnya, quasi money adalah instrumen keuangan yang keberadaannya dihasilkan dan disalurkan oleh bank-bank umum sebagai bagian dari produk simpanan mereka. 

Meskipun termasuk dalam komponen uang beredar, bentuk aset ini tidak dapat dipakai secara langsung untuk menyelesaikan transaksi. 

Artinya, pemiliknya tidak bisa menggunakan quasi money sebagai alat pembayaran instan layaknya uang tunai.

Berbeda dengan uang kartal yang dapat digunakan secara langsung dalam bentuk fisik (seperti koin dan uang kertas), dan juga berbeda dari uang giral yang bisa dipakai segera melalui cek, giro, atau transfer, quasi money memerlukan proses pencairan terlebih dahulu sebelum menjadi dana yang siap digunakan. 

Dengan kata lain, instrumen ini tetap memiliki nilai dan fungsi penting dalam perekonomian, namun sifatnya tidak setransaksional kedua jenis uang tersebut.

Fungsi dan Ciri-ciri Uang Kuasi

Quasi money sebenarnya memiliki peran serupa dengan bentuk uang lainnya, yaitu dapat dipakai sebagai sarana pembayaran dalam kegiatan ekonomi. 

Namun, pemanfaatannya tidak bisa dilakukan secara leluasa setiap saat. Hal ini disebabkan oleh adanya jangka waktu tertentu yang melekat pada instrumen tersebut, sehingga penggunaannya berbeda dari uang yang bisa dipakai kapan saja.

Sebagai salah satu jenis aset keuangan, quasi money memiliki sejumlah karakteristik khusus. Salah satunya adalah kemampuannya untuk digunakan dalam transaksi tertentu yang sesuai dengan ketentuan produk simpanan tersebut. 

Selain itu, tingkat kemudahannya untuk dicairkan tidak setara dengan uang tunai, sehingga tidak dapat langsung dipakai begitu saja.

Ciri lainnya adalah adanya potensi hambatan bagi pemiliknya ketika ingin menarik dana. Hal ini terutama terjadi karena adanya kontrak waktu yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

Kondisi tersebut membuat pencairan dana sebelum jatuh tempo dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan peluang mendapatkan imbal hasil atau bunga yang seharusnya diperoleh.

Keuntungan Uang Kuasi

Penggunaan quasi money memberikan sejumlah manfaat bagi pemiliknya. Salah satunya adalah membantu memperlancar proses penyelesaian pembayaran. 

Selain itu, kesalahan dalam menentukan jumlah dana yang harus dibayarkan cenderung lebih kecil karena nominalnya tercatat dengan jelas.

Kelebihan lainnya adalah fleksibilitas nilai pembayaran, di mana penerimaan dana tidak dibatasi oleh besaran tertentu. 

Di samping itu, instrumen ini juga dapat dicairkan sesuai kebutuhan pemiliknya, sehingga penggunaannya bisa disesuaikan dengan kondisi dan waktu yang dianggap tepat.

Contoh Uang Kuasi

Quasi money memiliki peran penting dalam aktivitas perbankan karena berkaitan langsung dengan berbagai bentuk simpanan yang dimiliki nasabah maupun investor. 

Instrumen-instrumen ini menjadi bagian dari produk keuangan bank yang tidak dapat dicairkan secara bebas, namun tetap memiliki nilai likuid yang dapat digunakan bila memenuhi syarat tertentu. 

Berikut sejumlah contoh instrumen yang termasuk dalam kategori tersebut:

1. Tabungan
Jenis simpanan ini termasuk ke dalam quasi money karena pencairannya hanya dapat dilakukan sesuai ketentuan yang telah disetujui antara pemilik rekening dan pihak bank. 

Nasabah dapat menarik dana melalui kantor cabang, mesin ATM, atau menggunakan kartu debit. Meskipun fleksibel, tetap ada batasan tertentu yang membuatnya berbeda dari uang tunai.

2. Deposito Berjangka
Instrumen ini merupakan simpanan dengan masa penyimpanan tertentu yang harus dipenuhi sebelum dana dapat diambil. 

Umumnya, produk ini menawarkan tingkat imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan tabungan reguler, karena uang yang disimpan tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu tanpa konsekuensi. 

Tenor deposito beragam, bisa satu bulan hingga beberapa tahun, dan bunganya bersifat tetap selama periode tersebut. 

Apabila penarikan dilakukan sebelum waktunya, pemilik akan dikenakan penalti.

3. Giro
Simpanan jenis ini digunakan individu maupun perusahaan untuk mendukung aktivitas transaksi bisnis. 

Pemilik rekening dapat mengeluarkan cek atau memindahkan dana secara elektronik. Dana pada giro dapat diakses kapan saja, meski tingkat bunganya biasanya lebih rendah dibandingkan tabungan maupun deposito.

4. Sertifikat Deposito
Instrumen keuangan ini diterbitkan oleh bank dan menawarkan imbal hasil lebih tinggi dibanding tabungan biasa. 

Sertifikat tersebut memiliki jangka waktu tertentu—umumnya antara tiga bulan hingga lima tahun—dan dapat dipindahtangankan kepada pihak lain. 

Selain itu, sertifikat deposito juga dapat diperjualbelikan di pasar sekunder, sehingga memberi fleksibilitas tambahan bagi pemiliknya.

Perbedaan Uang Kuasi dengan Uang Giral dan Kartal

Quasi money memiliki karakteristik yang membedakannya dari uang kartal maupun uang giral, terutama dari sisi kemudahan penggunaan dan tingkat likuiditasnya. 

Instrumen ini tidak dapat digunakan langsung sebagai alat pembayaran sehari-hari karena pencairannya terikat oleh ketentuan tertentu, seperti jangka waktu simpanan atau syarat penarikan. 

Inilah yang membuatnya dianggap kurang likuid dibanding uang dalam bentuk fisik maupun rekening yang bisa dipakai kapan saja.

Di sisi lain, uang giral merupakan dana yang tidak berwujud fisik dan berada di dalam sistem perbankan dalam bentuk saldo rekening. 

Masyarakat bisa menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan transaksi tanpa harus memegang uang secara langsung—misalnya melalui cek, bilyet giro, atau transfer elektronik. 

Karena dapat dipindahkan kapan saja sesuai kebutuhan, uang giral digolongkan sebagai alat pembayaran yang relatif likuid.

Adapun uang kartal adalah uang fisik—berupa kertas dan logam—yang digunakan secara langsung oleh masyarakat dalam aktivitas ekonomi sehari-hari. 

Bentuk uang ini paling mudah dipakai untuk transaksi karena dapat diberikan secara instan tanpa syarat tambahan, sehingga tingkat likuiditasnya adalah yang tertinggi di antara ketiganya.

Dengan memahami perbedaan tersebut, gambaran mengenai konsep quasi money menjadi lebih jelas, terutama terkait mengapa instrumen ini berada di posisi tengah antara aset likuid dan instrumen simpanan yang membutuhkan waktu sebelum dapat dicairkan sepenuhnya. 

Melalui penjelasan tersebut, pemahaman mengenai ruang lingkup, fungsi, dan karakter quasi money dapat dipahami secara lebih komprehensif.

Sebagai penutup, dengan memahami perbedaannya, penjelasan mengenai Pengertian uang quasi secara keseluruhan menjadi lebih lengkap dan mudah dipahami.

Terkini