Sekolah Dapat Pinjam Bus TNI AD untuk Studi Wisata Tanpa Biaya, Ini Syaratnya

Senin, 03 Februari 2025 | 16:04:37 WIB
Sekolah Dapat Pinjam Bus TNI AD untuk Studi Wisata Tanpa Biaya, Ini Syaratnya

Dalam upaya membangun sinergi dan mendukung kebutuhan pendidikan, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) memberikan kesempatan kepada sekolah-sekolah untuk meminjam bus dinas mereka secara gratis. Pengumuman ini disampaikan oleh Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana, Kepala Dinas Penerangan TNI AD, dalam acara di Balai Kartini, Jakarta, pada Senin, 3 Februari 2025.

Brigjen Wahyu menekankan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya TNI AD untuk meningkatkan hubungan dengan masyarakat, terutama di masa-masa damai. "Kalau itu, kebetulan sewa itu nggak ada kalau di kita ya. Namanya bukan sewa,” ujar Wahyu memastikan bahwa TNI AD tidak menerapkan sistem sewa-menyewa untuk penggunaan bus oleh sekolah-sekolah.

Bagian Penting dari Sishankamrata

Peminjaman bus ini menjadi bagian dari Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata), di mana TNI secara aktif berperan dalam membantu masyarakat. "Kita bantu kesulitannya di bidang apa saja, dan sewaktu-waktu diperlukan untuk mempertahankan negara ini, (mereka) siap," lanjut Wahyu. Konsep ini mengharuskan TNI untuk sering berinteraksi dan mendukung masyarakat di berbagai kesempatan, termasuk dalam sektor pendidikan.

Tidak Semua Sekolah Bisa Meminjam

Namun demikian, tidak semua sekolah bisa memanfaatkan fasilitas ini. Ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah sekolah tersebut harus berada di dalam wilayah operasional satuan TNI yang bersangkutan. “Karena kan mungkin sekolah anggarannya kebatas. Tapi kalau pun bisa ada celah, diizinkan, kita punya program teritorial tadi," jelas Wahyu. Selain itu, sekolah juga diharapkan melalui proses izin tertentu agar peminjaman bus dapat dilaksanakan dengan baik dan teratur.

Program Pembinaan Teritorial TNI

Menariknya, peminjaman ini juga menjadi bagian dari program pembinaan teritorial TNI AD. Dengan begitu, TNI tidak hanya berfokus pada aspek keamanan, tetapi juga turut mendukung kegiatan pendidikan. "Tetap dengan penekanan-penekanan keras dan hati-hati," imbuh Wahyu, menekankan pentingnya kewaspadaan dalam penggunaan bus dinas.

Melalui Proses Izin yang Ketat

Untuk menghindari kesalahpahaman dan masalah yang mungkin timbul akibat penggunaan bus dinas, Brigjen Wahyu menegaskan perlunya proses izin. "Komunikasi dengan kita sebagai satuan TNI untuk pinjam, jadi enggak ada sewa. Kemudian, satuan TNI tentu akan melihat kegiatannya," ujarnya. Proses ini sangat penting untuk memastikan bahwa bus digunakan sesuai dengan tujuan dan tidak menimbulkan dampak negatif.

Kecelakaan Bus Brimob dan Tanggapan Pemangku Kepentingan

Pentingnya langkah hati-hati ini semakin ditekankan oleh insiden yang menimpa SMA Negeri 1 Porong, Sidoarjo. Sebuah bus Brimob yang disewa mengalami kecelakaan pada 1 Januari 2025, memicu perhatian publik terhadap keselamatan penggunaan kendaraan dinas untuk kegiatan masyarakat. Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan turut menyoroti praktik penyewaan kendaraan dinas yang dinilainya sebagai indikasi lemahnya penegakan hukum. "Ini karena pemerintah tidak peduli. Kalau lihat kejadiannya, kami ingin tahu seperti apa tanggung jawab penyelenggara kegiatan tersebut," kritik Sani yang disampaikan kepada Kompas.com, Minggu, 2 Februari 2025.

Langkah Strategis TNI AD

Langkah TNI AD ini tentunya mendapatkan apresiasi, namun di sisi lain memicu diskusi lebih luas mengenai penggunaan kendaraan dinas dan keselamatan. Ke depan, diharapkan sinergi antara TNI AD dan entitas pendidikan dapat berjalan dengan memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan bersama. Kebijakan ini mencerminkan komitmen TNI AD dalam mendukung kegiatan pendidikan, sekaligus menjaga hubungan baik dengan masyarakat.

Mengatasi Tantangan Keamanan

Peminjaman bus dinas TNI AD untuk sekolah tidak serta merta tanpa tantangan. Wahyu mengakui bahwa ada risiko yang harus dikelola dengan baik. "Karena kalau ada apa-apa, ada kejadian. Kejadian itu nanti risikonya paling besar, karena kendaraan dinas tapi isinya bukan dinas. Masyarakat kan lihatnya negatif dan kita harus hati-hati agar tidak ada kejadian," kata dia.


Peminjaman bus dinas TNI AD secara cuma-cuma untuk sekolah-sekolah adalah langkah positif yang dapat membawa manfaat besar bagi sektor pendidikan. Namun, implementasi kebijakan ini harus disertai dengan pengawasan ketat dan koordinasi yang baik antara pihak sekolah dan TNI untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya. Dengan demikian, diharapkan inisiatif ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi semua pihak yang terlibat.

Terkini