Pasar Saham IHSG Naik, Saham Sektor Mineral dan Pertambangan Jadi Rekomendasi Pekan Depan

Selasa, 24 Desember 2024 | 09:51:03 WIB
Pasar Saham IHSG Naik, Saham Sektor Mineral dan Pertambangan Jadi Rekomendasi Pekan Depan

SURABAYA – Pada penutupan pasar saham Jumat, 20 Desember 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sebesar 6,63 persen dan ditutup di angka 7.009. Angka ini menunjukkan pergerakan positif setelah sebelumnya, pada hari Kamis, IHSG sempat melemah 1,84 persen. Hari itu, IHSG dibuka di posisi 6.982. Optimisme ini mendorong perhatian para investor pada saham sektor mineral dan pertambangan yang berpotensi memberikan keuntungan signifikan pada pekan depan.

Menurut Dyan Fajar Mahardika, Executive Trainer PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Jawa Timur, seluruh indeks sektoral mengalami pelemahan pada perdagangan hari Kamis, 19 Desember 2024. Ia mengungkapkan, “Emiten di sektor bahan baku melemah 3,63 persen, diikuti sektor kesehatan dengan minus 6,3 persen, dan sektor energi melemah 2,4 persen.” Sementara itu, hingga 19 Desember 2024, BEI telah mencatat sebanyak 943 perusahaan telah mencatatkan sahamnya dengan rata-rata transaksi harian sebesar Rp 12,88 triliun dan market cap sebesar Rp 12.141 triliun.

Kinerja IHSG sepanjang tahun ini mencatatkan penurunan 4,06 persen dibandingkan Januari 2024 (ytd). Meski demikian, transaksi asing menunjukkan optimisme dengan catatan net buy sebesar Rp 16,2 triliun (ytd). “Kamis kemarin, transaksi asing ditutup di angka Rp 944 miliar,” tambah Dyan.

Selama sepekan terakhir, IHSG cenderung mengalami pelemahan, dengan catatan penurunan terendah di angka 6.941 pada pukul 10.00 WIB, Kamis, 19 Desember. Sektor gas bumi menjadi emiten paling aktif diperdagangkan berdasarkan volume, sementara dari sisi nilai, saham Bank Mandiri dengan transaksi sebesar Rp 1,7 triliun menduduki posisi teratas, disusul BRI dan BCA dengan masing-masing transaksi sebesar Rp 1,6 triliun dan Rp 1,2 triliun.

Meskipun pasar sempat berwarna merah, PT Pembangunan Graha Lestari Indah (PGLI) memimpin kenaikan dengan lonjakan harga saham sebesar 33,77 persen. Dyan juga menegaskan bahwa berdasarkan riset yang dilakukan BEI, “Kinerja IHSG 2025 diproyeksikan akan terus meningkat dengan dukungan dari berbagai faktor, seperti perekonomian Amerika Serikat yang membaik dan kebijakan insentif oleh Kementerian UMKM.”

Salah satu kebijakan tersebut adalah memberikan 90 persen dari insentif PPN sekitar Rp 165 triliun kepada UMKM. "Ini adalah angin segar bagi pelaku UMKM di tahun 2025, jika program ini berjalan sesuai rencana," jelas Dyan kepada Harian Disway.

Selain itu, isu kenaikan PPN menjadi 12 persen juga dipandang akan memberikan dampak positif. Bank Indonesia memprediksi inflasi naik sebesar 0,2 persen, yang selanjutnya diharapkan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia meski bertahap di angka 0,02 hingga 0,03 persen. "Dengan faktor-faktor ini, IHSG berpotensi mencatatkan peningkatan signifikan di tahun 2025," tambah Dyan.

Dari pihak akademisi, Imron Mawardi, pengamat pasar saham dari Universitas Airlangga menyoroti bahwa terdapat sentimen negatif dari kebijakan dalam negeri, seperti kenaikan PPN yang belum jelas dampaknya. Namun, saham komoditas tetap menjadi perhatian karena potensi pertumbuhannya. "Seperti PT Amman Mineral Internasional yang kemarin ditutup pada level Rp 9.000 per lembar, atau naik 0,56 persen dari pembukaan di level Rp 8.950," jelas Imron.

Selain itu, saham sektor pertambangan juga menunjukkan hasil positif dengan PT Adaro Energi Indonesia (ADRO) ditutup di level Rp 2.550 per lembar, meningkat 0,39 persen dari pembukaan. Demikian pula, PT Barito Renewables Energy menunjukkan kinerja kuat dengan peningkatan 4,25 persen, ditutup pada Rp 9.200 per lembar dari sebelumnya Rp 8.825 per lembar.

Imron menegaskan, “Saham komoditas dan pertambangan memiliki prospek baik hingga akhir pekan. Kinerja mereka dipercaya akan terus baik hingga akhir tahun, seiring dengan naiknya harga di sektor pertambangan.” Para investor diimbau untuk mempertimbangkan saham-saham ini sebagai bagian dari portofolio mereka mengingat tren positif yang ditunjukkan.

Secara keseluruhan, meski IHSG sempat mengalami tekanan, optimisme masih ditunjukkan oleh berbagai pihak dalam menghadapi pasar saham pekan depan. Dukungan dari berbagai kebijakan fiskal dan tren global yang membaik turut menopang sentimen positif di kalangan investor. Saham sektor mineral dan pertambangan menjadi rekomendasi utama bagi investor berkat kinerja positif dan prospek menjanjikan di tahun mendatang.

Terkini