Tragedi di Pamulang: Warga Meninggal Dunia Setelah Antrean Tabung Gas Elpiji Bersubsidi

Selasa, 04 Februari 2025 | 11:53:31 WIB
Tragedi di Pamulang: Warga Meninggal Dunia Setelah Antrean Tabung Gas Elpiji Bersubsidi

Dalam peristiwa yang menyedihkan, seorang warga Pamulang, Tangerang Selatan, dilaporkan meninggal dunia setelah antre untuk mendapatkan tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi. Yonih, seorang wanita berusia 62 tahun dari RT/RW 001/007, Kelurahan Pamulang Barat, menghembuskan nafas terakhirnya diduga karena kelelahan setelah mengikuti antrean panjang di kawasan tersebut.

Berita ini telah membuat gempar warga setempat, terutama setelah memburuknya suasana antrean gas elpiji bersubsidi belakangan ini. Ketua RT 001, Saeful, mengonfirmasi kejadian ini dan menyampaikan bahwa kelelahan mungkin menjadi penyebab utama dari insiden tragis tersebut.

"Almarhumah antre gas di salah satu toko penjual gas 3 kg yang tidak jauh dari lokasi rumahnya. Perkiraan 500 meter dari rumahnya, kecapekan sepertinya," ujar Saeful kepada wartawan di Tangsel pada hari Senin.

Detil Kejadian

Menurut penuturan Saeful, Yonih berangkat dari rumahnya sekitar pukul 10.00 WIB pagi untuk mendapatkan tabung gas dari pangkalan elpiji yang terletak sekitar 300 meter dari kediamannya. Setelah berhasil mendapatkan dua tabung gas elpiji 3 kg, Yonih pun kembali menuju rumahnya. Sayangnya, dalam perjalanan pulang, Yonih merasa kelelahan dan memutuskan untuk beristirahat di depan sebuah toko laundry. Tidak lama berselang, wajahnya dikabarkan menjadi pucat, dan warga yang melihat kondisi tersebut segera menghubungi keluarganya.

"Jadi almarhumah ini sudah membawa dua tabung gas 3 kg dan hendak pulang. Enggak jauh dari toko, almarhumah tiba-tiba istirahat karena kelelahan di depan toko laundry dan langsung pucat mukanya. Warga yang mengenal almarhumah, kemudian menelepon keluarganya untuk dijemput," jelas Saeful.

Keluarganya segera merespons panggilan tersebut dan membawa Yonih ke rumah sakit terdekat. Namun, malangnya, Yonih sudah tidak tertolong lagi dan dinyatakan meninggal dunia sebelum mendapat penanganan medis di rumah sakit.

Kondisi Yonih Sebelum Insiden

Diketahui bahwa Yonih menjalankan usaha warung makanan kecil yang menjual nasi uduk dan makanan lainnya sehari-harinya. Ia juga memiliki riwayat penyakit darah tinggi, yang kemungkinan dapat memperburuk kondisinya saat mengalami kelelahan. Jenazah Yonih telah dimakamkan dengan dihadiri oleh kerabat dan warga sekitar yang berduka atas kejadian ini.

Tanggapan Warga dan Situasi di Lapangan

Insiden ini kembali memperlihatkan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan pokok seperti gas elpiji bersubsidi yang sering kali harus diraih melalui antrean panjang. Saeful mengungkapkan bahwa antrean untuk mendapatkan tabung gas elpiji bersubsidi sudah terjadi sejak pagi di berbagai wilayah di Tangerang Selatan.

"Diakui, sejak pagi antrean warga untuk bisa mendapat dan membeli isi tabung gas terjadi di berbagai wilayah. Bahkan beberapa warga sempat mencari hingga ke daerah Sari Mulya, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan," ungkap Saeful.

Situasi ini semakin parah jika melihat kenyataan bahwa warga rela mengantri sambil melakukan aktivitas harian mereka, seperti mengantar anak ke sekolah.

"Orang banyak mengantar anak sekolah sambil menenteng tabung gas," tambah Saeful.

Upaya Penanganan Krisis Elpiji

Menanggapi kejadian ini, pemerintah daerah diharapkan dapat lebih responsif dalam menangani distribusi elpiji bersubsidi agar tidak menghambat kebutuhan sehari-hari masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Pemerintah pusat hingga daerah diminta untuk meninjau ulang sistem distribusi dan memastikan agar kejadian serupa tidak terulang.

Peristiwa tragis ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya manajemen distribusi kebutuhan mendasar seperti elpiji bersubsidi. Perlunya perhatian khusus terhadap warga dengan kondisi kesehatan rentan dalam situasi antrean panjang menjadi semakin jelas. Pemerintah dan pihak terkait harus mengambil langkah proaktif agar proses distribusi menjadi lebih efisien dan manusiawi.

Yonih meninggalkan duka yang mendalam tidak hanya bagi keluarganya, tetapi juga bagi warga Pamulang yang mengenalnya sebagai sosok yang rajin dan berdedikasi menjalankan usahanya sehari-hari. Semoga peristiwa ini menjadi perhatian serius bagi semua pihak dan dapat diambil hikmah untuk perbaikan di masa depan.

Terkini